Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

kehamilan

7 Tanda Bahaya Keputihan saat Hamil dari Tekstur, Warna & Bau

Humidatun Nisa'   |   HaiBunda

Minggu, 23 Apr 2023 17:12 WIB

Keputihan normal dan bedanya dengan tanda hamil
7 Tanda Bahaya Keputihan saat Hamil/ Foto: Getty Images/iStockphoto/Tharakorn

Keputihan dapat bervariasi dalam warna, tekstur, dan volume selama kehamilan. Sebagian besar keputihan berwarna bening atau putih susu. 

Waspadai kehamilan dengan warna lain yang terkadang mengindikasikan infeksi atau masalah lain, demikian ulasan Medicalnewstoday menyoal tentang keputihan.

Meningkatnya keputihan seringkali merupakan salah satu tanda awal kehamilan. Namun, di tengah kehamilan, Bunda hamil juga masih mengalami keputihan. 

Keputihan paling banyak terjadi pada minggu-minggu terakhir kehamilan, ketika mungkin mengandung lendir merah muda. Lendir biasanya lengket dan konsistensinya seperti jeli, dan ini menandakan bahwa tubuh sedang bersiap untuk persalinan.

Yuk ketahui 7 tanda bahaya keputihan saat hamil. Simak terus jangan terlewat.

Proses terbentuknya keputihan

Istilah keputihan bisa berarti banyak hal dan bisa disebabkan oleh berbagai macam kondisi. Namun, keputihan dalam bentuknya yang paling sederhana, adalah cairan yang berasal dari vagina.

Rahim, leher rahim, dan vagina wanita menghasilkan keputihan, yang sebagian besar terdiri dari sel dan bakteri. Ini membantu membersihkan dan melumasi vagina dan membantu melawan bakteri jahat dan infeksi. 

Keluarnya cairan dari vagina adalah proses alami dan normal, tetapi perubahan pada cairan bisa menjadi tanda infeksi atau penyakit.

Beberapa orang mengeluarkan lebih banyak cairan daripada yang lain, sementara yang lain hanya sangat sedikit. 

Melansir Healthhub, perubahan warna, tekstur, bau atau jumlah keputihan, mungkin berarti ada masalah. Sebagian besar penyebab keputihan yang tidak normal dapat diobati dengan obat-obatan.

Keputihan normal

Keputihan normal berwarna bening, putih atau krem, dan cukup encer. Mungkin memiliki bau yang khas, tetapi bukan bau yang tidak sedap. Tanda-tanda infeksi termasuk cairan kental, seperti dadih atau kehijauan, bau tidak sedap, gatal dan nyeri, nyeri perut bagian bawah atau nyeri saat berhubungan seks. 

Meskipun mungkin tampak mengkhawatirkan, mengeluarkan cairan selama kehamilan adalah hal yang sangat normal. Menurut Dinas Kesehatan Nasional (NHS), keputihan selama kehamilan bisa membantu mencegah infeksi dari vagina ke rahim.

Sama seperti keputihan yang berubah sepanjang siklus menstruasi, keputihan juga berubah selama kehamilan. Selama trimester pertama, Bunda hamil mungkin melihat peningkatan keputihan. Ini membantu menghilangkan sel kulit mati dan bakteri dari vagina. Jumlahnya juga akan meningkat menjelang akhir kehamilan, saat tubuh bersiap untuk melahirkan.

7 Tanda bahaya keputihan saat hamil

Keputihan yang tidak normal dapat disebabkan oleh berbagai faktor. Infeksi ragi, misalnya, dapat menyebabkan cairan kental seperti keju cottage. Infeksi bakteri, seperti vaginosis bakteri, dapat menyebabkan keluarnya cairan berbau kehijauan. Dan infeksi menular seksual, atau IMS, dapat mengganggu keseimbangan vagina, terkadang menyebabkan keluarnya cairan yang menyakitkan atau tidak nyaman.

Tanda bahaya keputihan saat hamil dapat ditemukan dari indikasi di bawah ini: 

1. Tekstur

Keputihan yang lengket, kental dan pucat adalah hal yang normal. Hormon tubuh menyebabkan perubahan ini terjadi, tetapi faktor seperti infeksi juga dapat mengubah konsistensi keputihan setiap wanita. Keputihan yang kental, berbusa atau disertai rasa gatal dan perubahan warna bisa berarti Bunda hamil mengalami infeksi. 

2. Warna

Keputihan yang sehat adalah jika berwarna bening, putih susu atau putih pudar. Kotoran kuning tua, coklat, hijau atau abu-abu dapat mengindikasikan infeksi atau masalah lain.

3. Bau

Keputihan mungkin memiliki bau, tetapi seharusnya tidak kuat dan tidak menyenangkan. Jika Bunda hamil mencium bau amis atau busuk pada keputihan dan disertai dengan perubahan tekstur atau warna, bisa saja mengalami infeksi vagina.

4. Jumlah

Beberapa orang menghasilkan banyak keputihan, sementara yang lain menghasilkan lebih sedikit. Faktor-faktor tertentu seperti usia kehamilan, penggunaan pil KB atau ovulasi dapat memengaruhi seberapa banyak keputihan yang dimiliki. 

5. Keputihan disertai rasa panas pada vagina saat berhubungan seks

Telah disebutkan apabila Bunda hamil mengalami keputihan yang meninggalkan rasa panas, terutama saat sedang berhubungan seks, hal itu bisa menjadi pertanda mengalami iritasi karena keputihan yang keluar dari vagina. 

6. Berupa gumpalan

Jika Bunda hamil mengalami keputihan selama akhir kehamilan yang terlihat seperti upil, Bunda mungkin kehilangan sumbat lendir. Kadang-kadang keluar dalam satu gumpalan, tetapi seringkali keluar dalam potongan-potongan. Ini bisa mengindikasikan Bunda hamil akan melahirkan. 

7. Menimbulkan kram dan nyeri

Ini merupakan keputihan pada kehamilan yang harus diwaspadai. Sebab keputihan yang normal tidak menimbulkan kesakitan tertentu pada Bunda hamil. 

“Vagina bekerja lembur, membuat cairan agar serviks tetap lembap, tersegel, dan sehat. Tetapi jika keputihan Anda berwarna aneh, berbau tidak sedap, atau membuat vagina kram dan nyeri, temui dokter atau bidan Anda. Anda bisa terkena infeksi,” kata Karen Nordahl, M.D., salah satu pendiri Fit to Deliver International and a Fit Pregnancy yang berbasis di Vancouver, British Columbia, pada laman Parents. 

Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!

Bunda, simak juga yuk penjelasan mengenai kehamilan lainnya dalam video di bawah ini:

 

 

(rap/rap)

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda