KEHAMILAN
7 Ciri-ciri Gerakan Janin Melintang yang Perlu Bunda Pahami, Sering Sesak Napas
Arina Yulistara | HaiBunda
Kamis, 20 Apr 2023 13:20 WIBSetiap dari Bunda tentu menginginkan kehamilan dan persalinan yang normal. Namun ada kasus di mana posisi bayi menyulitkan persalinan.
Salah satunya janin melintang. Adakah ciri gerakan janin melintang atau posisi transverse lie? Ini bisa terjadi pada trimester ketiga sebelum kelahiran.
Jika terjadi sesaat sebelum melahirkan maka bayi dalam posisi ini akan membutuhkan operasi caesar. Hal ini karena ada risiko kecil tali pusat terlepas (keluar dari rahim sebelum bayi) saat air ketuban pecah.
Untuk itu, Bunda perlu rutin mengecek kandungan setiap bulan hingga trimester akhir. Namun mungkin juga perlu memahami tanda atau ciri-ciri gerakan janin melintang agar bisa segera diatasi jika mengetahuinya sebelum bulan melahirkan.
Berikut ciri-ciri gerakan janin melintang dan cara mengatasinya.
Ciri gerakan bayi melintang
Simak informasi lebih lengkap dalam ulasan berikut ini:
1. Tendangan lebih sering di satu sisi
Mengutip dari Verywell Family, jika Bunda merasa janin lebih sering menendang hanya pada satu sisi, ini bisa menjadi ciri gerakan bayi melintang. Janin melintang akan lebih banyak menendang di sisi kiri atau kanan saja, tergantung ke mana dia menghadap.
2. Tekanan di perut
Kalau Bunda sering merasa ada tekanan di perut, mungkin bisa menjadi tanda janin mengalami transverse lie. Pada posisi melintang, bayi mungkin lebih sering menekan perut Bunda bukan vagina.
3. Gerakan bayi tidak terasa pada bagian bawah
Saat posisi bayi melintang, gerakan bayi tidak terasa di bagian bawah perut seperti yang biasanya terjadi pada kehamilan normal. Gerakan hanya terasa pada salah satu sisi perut dan di bagian tengah.
4. Detak jantung bayi terasa di atas perut
Detak jantung bayi terdengar di atas perut ibu hamil, bukan bawah atau tengah, bisa menjadi ciri posisi janin melintang. Ini karena posisi bayi melintang berada di samping dengan sudut 90 derajat ke tulang belakang Bundam bukan kepala menghadap atas atau bawah.
5. Sering sakit di bagian perut atas
Gerakan bayi dalam kandungan yang semakin besar jika posisinya melintang bisa menimbulkan rasa nyeri pada bagian perut atas ibu hamil. Bunda mungkin lebih sering nyeri di bagian perut atas dan tak berpindah karena tendangan atau gerakan bayi yang melintang.
6. Sering sesak napas
Ciri posisi bayi melintang juga bisa terlihat saat Bunda sering sesak napas, terutama jika terjadi saat usia kehamilan memasuki trimester tiga. Bunda merasa sesak napas atau sulit bernapas karena gerakan bayi yang membesar dan menekan rongga dada.
7. Terlihat di USG
Bunda bisa melihat posisi bayi melintang lewat pemeriksaan ultrasonografi atau USG. Bayi terlihat dalam posisi melintang dan tidak dalam posisi yang seharusnya.
Cara mengatasi janin melintang
Ada beberapa hal yang dapat Bunda lakukan untuk membantu bayi berputar ke posisi normal. Dokter mungkin menyarankan latihan atau posisi yang dapat Bunda lakukan untuk mendorong reposisi.
Satu studi tahun 2013, yang penulisnya menganjurkan praktisi untuk mempelajari dan menggunakan metode reposisi lebih sering, melaporkan tingkat keberhasilan 100 persen dalam membalikkan bayi dalam posisi berbaring melintang. Berikut cara mengatasi posisi bayi melintang.
1. Latihan di rumah
- Berlutut dan bergoyang lembut ke depan dan ke belakang.
- Berbaring telentang dengan lutut ditekuk dan kaki rata di lantai, lalu dorong pinggul ke atas (pose jembatan).
- Berbicara atau memainkan musik untuk merangsang bayi agar lebih aktif sehingga bisa membalikkan posisinya sendiri.
- Menerapkan kain dingin ke perut Bunda di mana kepala bayi berada yang mungkin membuat mereka ingin menjauh darinya.
2. Teknik webster
Chiropractic lebih khusus lagi teknik webster bisa membantu Bunda mengatasi posisi bayi sungsang agar tidak perlu menjalani operasi caesar. Teknik ini dimanfaatkan untuk mengatasi asimetri di panggul dan tulang pinggul.
“Metode ini tentang menyelaraskan panggul dan mengoptimalkan ruang untuk turunnya janin tapi percayalah pada insting Anda,” ujar Ruth Comfort, bidan terdaftar di South Community Birth Program and Assistant Head of Midwifery, BC Women’s Hospital and St. Paul’s Hospital, Vancouver, dilansir dari Today’s Parent.
3. ECV
Jika bayi Bunda tetap melintang saat akan melahirkan, dokter mungkin melakukan external cephalic version (ECV), di sinilah mereka mencoba membalikkan bayi dari luar menggunakan tekanan pada kepala dan bokong bayi. Prosedur ini bisa menyakitkan bagi ibu tapi pereda nyeri bisa digunakan dan komplikasi jarang terjadi.
Beberapa bayi lebih mudah dibalik daripada yang lain. Prosedur ini seringkali berhasil, terutama jika dokter berpengalaman dalam teknik tersebut. Biasanya, ini dilakukan mulai dari sekitar 36 minggu selama air belum pecah dan kondisi lainnya mendukung.
Tingkat keberhasilan ECV berkisar di angka 65 persen, bahkan lebih tinggi bagi wanita yang pernah melahirkan sebelumnya. Semoga informasi mengenai tanda-tanda bayi melintang ini membantu bunda dalam mempersiapkan persalinan yang tepat ya.
Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!
Berikut informasi lain mengenai posisi janin sebelum dilahirkan, simak dalam video di bawah ini ya: