Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

kehamilan

5 Cara agar Bunda Tak Mudah Menangis saat Hamil, Coba Ngobrol dengan Bumil Lain

Annisa Karnesyia   |   HaiBunda

Selasa, 25 Apr 2023 09:55 WIB

Ilustrasi Ibu Hamil Sedih
5 Cara Mengatasi Mudah Menangis saat Hamil/ Foto: Getty Images/iStockphoto/
Jakarta -

Mudah menangis saat hamil adalah salah satu perubahan yang sering dirasakan di awal kehamilan. Tapi, perubahan emosi ini juga dapat dirasakan di sepanjang kehamilan atau trimester akhir, Bunda.

Bunda bisa tiba-tiba menangis tanpa alasan yang jelas. Beberapa bahkan menangis karena pemicu yang sepele, seperti membaca buku atau menonton film yang sedih.

Kebiasaan mudah menangis saat hamil sebaiknya tidak dibiarkan sampai berlarut-larut ya, Bunda. Sebab, kondisi ini bisa memengaruhi kondisi janin lho.

Penyebab mudah menangis saat hamil

Ibu hamil mudah menangis bisa disebabkan karena beberapa hal. Melansir dari beberapa sumber, berikut 5 penyebabnya:

1. Perubahan hormon

Dikutip dari Mom Juction, meningkatnya kadar hormon estrogen dan progesteron dapat membuat ibu hamil mengalami perubahan emosi yang kuat, dan membuatnya sering menangis. Beberapa ibu hamil mungkin akan terus mengalami pasang surut emosi ini selama kehamilannya.

Namun, pada kebanyakan wanita hamil, emosi atau keinginan untuk sering menangis akan mereda. Hal ini disebabkan oleh tubuh yang sudah beradaptasi dengan fluktuasi hormon kehamilan.

2. Perubahan suasana hati

Perubahan suasana hati selama hamil juga bisa memicu rasa sedih, Bunda. Menurut American Pregnancy Association (APA), perubahan suasana hati selama kehamilan dapat disebabkan oleh tekanan fizik, perubahan metabolisme, atau perubahan hormon.

"Perubahan signifikan dalam kadar hormon dapat memengaruhi tingkat neurotransmiter, yang merupakan bahan kimia otak yang mengatur suasana hati. Perubahan suasana hati sebagian besar dialami selama trimester pertama antara 6 hingga 10 minggu dan pada trimester ketiga saat tubuh bersiap untuk melahirkan," tulis APA, dalam laman resminya.

3. Perubahan fisik

Perubahan fisik selama kehamilan dapat memengaruhi emosi pada beberapa ibu hamil, Bunda. Beberapa perubahan fisik ini mencakup:

  • Perubahan kulit seperti munculnya stretch mark yang membuat sebagian wanita sulit menerima perubahan ini pada tubuhnya.
  • Rasa tidak nyaman yang menyebabkan kelelahan pada tubuh karena mengalami mual dan muntah, gangguan tidur, dan sering buang air kecil di malam hari.

4. Stres

Stres saat hamil dapat ditandai dengan munculnya gejala, seperti sakit kepala, jantung berdebar, kelelahan, kehilangan nafsu makan, hingga kesulitan tidur. Banyak ibu hamil meluapkan stres ini dengan menangis lebih sering.

Stres biasanya timbul karena memikirkan persalinan, mengasuh anak, dan masalah keuangan. Stres karena penyebab di atas dapat terjadi di setiap tahap kehamilan dan lebih sering pada kehamilan pertama.

5. Dipicu oleh situasi yang emosional

Selain karena perubahan tubuh, mudah menangis saat hamil juga dapat dipicu oleh situasi yang emosional. Berikut beberapa contoh situasi yang dapat memicu ibu hamil menangis:

  • Menonton adegan emosional dalam film atau acara TV.
  • Melihat foto-foto bayi atau hubungan antara orang tua dan anak.
  • Menonton video bayi hewan yang sedang mengalami masalah atau menderita.
  • Menyaksikan perjalanan kehamilan, seperti melihat detak jantung bayi untuk pertama kalinya, melihat bayi di USG, atau merasakan tendangan bayi.

Ilustrasi Ibu Hamil SedihIlustrasi Ibu Hamil Menangis/ Foto: Getty Images/iStockphoto/

Kapan menangis saat hamil bisa berbahaya?

Mudah menangis selama hamil memang hal yang normal. Tapi, bila sering terjadi, ini bisa menjadi gejala masalah kesehatan mental yang serius, seperti depresi.

Dilansir Healthline, menangis saat hamil dapat berbahaya bila muncul gejala-gejala, seperti:

  • Kesulitan berkonsentrasi atau fokus
  • Kehilangan nafsu makan
  • Kehilangan minat pada aktivitas yang disukai
  • Muncul perasaan diri tidak berharga
  • Muncul perasaan bersalah
  • Terlalu sering tidur atau sulit tidur
  • Muncul pikiran untuk menyakiti diri sendiri atau orang lain

Menangis yang memicu depresi selama kehamilan biasanya akan hilang dengan sendirinya. Namun, bila gejala berlangsung selama 2 minggu atau lebih, segara konsultasikan ke dokter ya, Bunda.

Benarkan mudah menangis saat hamil dapat memengaruhi janin?

Mudah menangis saat hamil yang berujung depresi dapat memengaruhi perkembangan janin. Studi dalam Women and Birth tahun 2016 menunjukkan bahwa masalah kesehatan mental seperti depresi saat hamil dapat meningkatkan peluang untuk melahirkan bayi prematur dan berat badan lahir rendah.

Tinjauan studi lain di Women and Birth tahun 2015 juga menemukan hal serupa. Ditemukan adanya hubungan antara tekanan mental dan kelahiran prematur.

Singkatnya, saat ibu hamil mengalami depresi dan kehilangan nafsu makan, ia tidak akan mendapatkan nutrisi untuk tubuh dan janinnya. Hal ini dapat memengaruhi perkembangan janin dan menyebabkan komplikasi kehamilan.

Ilustrasi Ibu Hamil SedihIlustrasi Ibu Hamil Menangis/ Foto: Getty Images/iStockphoto/

Cara mengatasi mudah menangis saat hamil

Bunda perlu mengatasi kecenderungan sering menangis saat hamil untuk menghindari dampak buruk ke diri sendiri dan janin. Berikut 5 cara mengatasi mudah menangis saat hamil:

1. Belajar cara mengelola emosi

Saat Bunda merasa sedih, cobalah untuk mengelola emosi. Coba untuk memproses emosi dengan tepat agar tidak memengaruhi janin, bahkan meninggalkan dampak buruk pada pola pengasuhan anak setelah lahir.

"Kalau misalnya bersedih sampai tidak bisa memproses emosi, ya pasti akan memengaruhi pertumbuhan bayinya," ujar Dokter Spesialis Kebidanan dan Kandungan, Dr. Dinda Derdameisya, Sp.OG, dalam Kulwap HaiBunda, belum lama ini.

"Semua proses apapun itu memang harus dilalui dan harus diurai dengan benar. Jangan sampai ibu tidak boleh bersedih saat hamil dan enggak diproses. Nanti sedihnya belum hilang malah bisa stres saat punya bayi," sambungnya.

2. Cari bantuan profesional

Bila sulit untuk mengelola emosi, Bunda bisa minta bantuan profesional. Jangan ragu mencari pertolongan bila rasa sedih sudah sampai mengganggu pola makan dan aktivitas ya.

"Jadi kalau ambang sedih dan stres sudah melebihi normal, ada baiknya konsul ke profesional. Semua rasa dan emosi harus diproses," kata Dinda.

3. Bicara dengan ibu hamil lain

Selama kehamilan, Bunda dapat mengikuti grup bumil nih. Coba bicarakan masalah yang Bunda hadapi dengan ibu hamil lainnya.

Mendapatkan dukungan baik secara online atau tatap muka, juga dapat meredakan sebagian rasa takut dan cemas yang terkait dengan kehamilan. Diharapkan dengan bicara, Bunda dapat berbagi saran dan saling memberikan dukungan emosional.

4. Aktif secara fisik

Rasa sedih bisa hilang bila Bunda aktif secara fisik. Coba tanyakan ke dokter tentang olahraga ringan yang aman selama hamil.

Aktivitas fisik tak hanya menyehatkan, tapi juga bisa menambah energi dan meningkatkan kesehatan mental. Beberapa contoh aktivitas fisik yang aman dilakukan saat hamil adalah jalan-jalan, berenang, dan aerobik low impact.

5. Jangan membebani diri sendiri

Stres saat hamil dapat muncul ketika Bunda terlalu membebani semua hal ke diri sendiri. Beban ini dapat berupa pikiran atau fisik.

Mempersiapkan semua hal terkait bayi baru lahir memang bisa sangat melelahkan dan membuat stres. Tetapi, hal tersebut seharusnya jangan sampai membebani diri sendiri ya, Bunda.

Hilangkan pikiran bahwa Bunda harus melakukan semuanya sebelum bayi lahir. Tanpa disadari, jenis tekanan seperti ini dapat menyebabkan frustasi, rasa bersalah, dan sedih.

Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!

Simak juga 4 dampak stres pada ibu hamil, dalam video berikut:

[Gambas:Video Haibunda]

(ank/pri)

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda