kehamilan
Berapa Lama Jarak dari Pembukaan 1 sampai Melahirkan, Simak Tahapannya
Sabtu, 13 May 2023 09:55 WIB
Menantikan proses persalinan terutama bagi Bunda yang baru pertama kali hamil adalah momen-momen yang menegangkan. Seperti apakah prosesnya? Berapa lama jarak dari pembukaan 1 sampai melahirkan? Simak lengkapnya di sini, Bunda.
Selama persalinan, serviks akan melebar untuk membuka jalan lahir. Serviks adalah ujung terendah dari rahim, dan menghubungkan rahim ke vagina. Dalam mempersiapkan kelahiran bayi, serviks menipis, meregang dan melebar terbuka sehingga tubuh bayi Bunda dapat masuk melalui jalan lahir.
Jika Bunda melahirkan melalui vagina, Bunda siap untuk mendorong dan melahirkan begitu serviks terbuka ke angka ajaib, yaitu 10 sentimeter
Berapa Lama Jarak dari Pembukaan 1 sampai Melahirkan
Pada awal persalinan, serviks mulai melunak sehingga bisa terbuka. Ini disebut fase laten dan Bunda mungkin merasakan kontraksi yang tidak teratur. Menurut National Health Service UK, ini bisa memakan waktu berjam-jam, atau bahkan berhari-hari, sebelum melahirkan.
Persalinan yang mapan adalah ketika pembukaan telah melebar hingga sekitar 4 cm dan kontraksi reguler membuka serviks Bunda.
Selama fase laten, ada baiknya Bunda makan dan minum karena Bunda akan membutuhkan energi untuk persalinan.
Serviks perlu membuka hingga bukaan 10 cm agar bayi dapat melewatinya. Inilah yang disebut dilatasi penuh.
Pada persalinan pertama, jarak dari pembukaan 1 sampai dilatasi penuh dan melahirkan biasanya 8 sampai 12 jam. Seringkali lebih cepat (sekitar 5 jam), pada kehamilan ke-2 atau ke-3.
Mempercepat persalinan
Persalinan terkadang bisa lebih lambat dari yang diharapkan. Ini bisa terjadi jika kontraksi tidak cukup sering, tidak cukup kuat, atau bayi dalam posisi yang tidak benar. Jika demikian, dokter atau bidan mungkin memberi salah satu dari 2 cara mempercepat persalinan: memecahkan ketuban atau induksi oksitosin.
1. Memecahkan ketuban
Memecah selaput yang berisi cairan di sekitar bayi (air ketuban) seringkali cukup untuk membuat kontraksi menjadi lebih kuat dan lebih teratur. Ini juga dikenal sebagai pecah ketuban buatan.
Bidan atau dokter dapat melakukannya dengan membuat robekan kecil pada selaput ketuban selama pemeriksaan vagina. Ini mungkin membuat kontraksi terasa lebih kuat dan lebih menyakitkan, sehingga bidan akan menawarkan pereda nyeri.
2. Infus oksitosin
Jika memecah air ketuban tidak berhasil, dokter atau bidan mungkin akan menyarankan penggunaan obat bernama oxytocin (disebut juga syntocinon) untuk membuat kontraksi semakin kuat. Ini diberikan melalui infus yang masuk ke pembuluh darah, biasanya di pergelangan tangan atau lengan Bunda.
Oksitosin dapat membuat kontraksi lebih kuat dan lebih teratur dan dapat mulai bekerja cukup cepat, sehingga bidan akan membicarakan pilihan untuk menghilangkan rasa sakit.
Bunda juga memerlukan pemantauan elektronik untuk memeriksa apakah bayi mengatasi kontraksi, serta pemeriksaan vagina secara teratur untuk memeriksa apakah infus bekerja.
Apa saja tahapan yang dilalui Bunda selama proses persalinan dan melahirkan? Simak lengkapnya di halaman selanjutnya Bunda.
Bunda ingin membeli produk kesehatan dan kebutuhan ibu hamil lainnya langsung aja yuk, Bun klik di sini.
Simak informasi mengenai melahirkan dalam video di bawah ini:

