Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

kehamilan

Tak cuma Normal dan Caesar, Ketahui 4 Metode Persalinan yang Perlu Bunda Tahu

Melly Febrida   |   HaiBunda

Selasa, 20 Jun 2023 21:50 WIB

Ilustrasi Ibu Melahirkan
Tak cuma Normal dan Caesar, Kenali 4 Metode Persalinan yang Perlu Bunda Tahu/Foto: Getty Images/iStockphoto/flukyfluky

Metode persalinan yang selama ini mungkin Bunda dengar adalah normal dan caesar. Ternyata enggak cuma normal dan caesar, ada metode persalinan lainnya lho.

Untuk itu, ada banyak metode persalinan yang dapat Bunda diskusikan dengan dokter. Apa saja caranya? Melansir laman ClevelandClinic, pilihan metode persalinan ini termasuk persalinan pervaginam (normal), c-section atau kelahiran caesar, vaginal birth after caesarean (VBAC), serta pervaginam dengan bantuan alat baik itu vakum atau forsep.

Mengenal 4 metode persalinan

Kebanyakan ibu hamil menginginkan melahirkan secara normal. Ini karena berbagai alasan, salah satunya persalinannya paling aman dan paling umum. Di Amerika Serikat saja, sekitar 68 persen ibu hamil melahirkan melalui persalinan pervaginam.

Sebagian besar organisasi medis dan dokter kandungan merekomendasikan persalinan pervaginam kecuali ada alasan medis untuk operasi caesar.

Yuk, kenali beberapa metode persalinan:

1. Persalinan pervaginam

Pada persalinan tipe ini, bayi lahir melalui vagina atau jalan lahir. Metode ini paling disukai ibu hamil dan umum dilakukan untuk melahirkan bayi berisiko paling rendah. 

Persalinan pervaginam paling sering terjadi antara minggu ke 37 dan 42 kehamilan. Persalinan pervaginam memiliki tiga tahap: persalinan, kelahiran, dan melahirkan plasenta.

Beberapa manfaat persalinan pervaginam antara lain:

  • Pemulihan lebih cepat.
  • Paling aman untuk ibu hamil dan bayi.
  • Tingkat infeksi yang lebih rendah.
  • Bayi berisiko lebih rendah mengalami masalah pernapasan dan memiliki sistem kekebalan yang lebih kuat.
  • Laktasi dan menyusui biasanya lebih mudah.

Persalinan pervaginam dapat spontan atau diinduksi:

  1. Persalinan spontan pervaginam: Persalinan pervaginam ini terjadi dengan sendirinya dan tanpa obat pemicu persalinan. Melahirkan secara alami pada usia kehamilan 40 minggu sangat ideal.
  2. Persalinan pervaginam yang diinduksi: Dokter akan memberikan obat-obatan atau teknik lain agar memulai persalinan dan melembutkan atau membuka serviks untuk melahirkan. Ibu hamil yang memiliki kondisi medis atau sudah lewat waktu akan direkomendasikan induksi persalinan. Persalinan biasanya diinduksi dengan Pitocin®, bentuk sintetik dari obat oksitosin.

2. Persalinan pervaginam dibantu

Persalinan vagina dengan bantuan adalah ketika dokter kandungan menggunakan forceps atau alat vakum untuk mengeluarkan bayi dari vagina. Persalinan dengan bantuan sering terjadi ketika:

  • Ibu sudah lama melahirkan.

  • Persalinan tidak mengalami kemajuan.

  • Bunda kelelahan untuk terus mendorong.

  • Ibu atau bayi menunjukkan tanda-tanda kesusahan.

  • Persalinan yang dibantu hanya terjadi jika kondisi tertentu terpenuhi.

Prosedur persalinan yang dibantu dapat mencakup hal-hal berikut:

  1. Persalinan forceps: Forceps adalah alat bedah seperti penjepit yang digunakan dokter kandungan untuk memegang kepala bayi untuk membimbing bayi keluar dari jalan lahir.
  2. Persalinan ekstraksi vakum: Dalam ekstraksi vakum, dokter kandungan meletakkan cangkir hisap kecil di kepala bayi. Gelas dipasang ke pompa yang menarik bayi saat Bunda mengejan.

Persalinan vakum dan forsep serupa dalam kelebihan dan kekurangannya, dan seringkali pilihan di antara keduanya bergantung pada pengalaman dokter kandungan.

Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!


OPERASI CAESAR DAN VBAC

Ilustrasi Ibu Melahirkan

Tak cuma Normal dan Caesar, Kenali 4 Metode Persalinan yang Perlu Bunda Tahu/Foto: Getty Images/iStockphoto

3. Operasi caesar

Dokter kandungan mengeluarkan bayi melalui sayatan bedah yang dibuat di perut dan rahim. Persalinan C-section mungkin direncanakan sebelumnya jika ada alasan medis yang mengharuskannya, atau mungkin tidak direncanakan dan berlangsung selama persalinan jika timbul masalah tertentu. Ada sekitar 1,2 juta persalinan C-section di Amerika Serikat setiap tahunnya.

Dokter dapat merekomendasikan persalinan sesar terencana jika:

  1. Sebelumnya melahirkan dengan caesar.
  2. Hamil bayi kembar atau lebih.
  3. Memiliki plasenta previa.
  4. Punya bayi sungsang.
  5. Memiliki bayi dengan makrosomia janin atau bayi besar.
  6. Memiliki fibroid rahim atau obstruksi lainnya.
Anak Mandiri

Terkadang, persalinan berubah dan kelahiran sesar diperlukan untuk kesehatan dan keselamatan ibu atau bayi

Operasi caesar mungkin juga perlu meski tidak direncanakan jika salah satu dari kondisi berikut muncul selama persalinan:

  • Gawat janin (bayi tidak mentolerir persalinan).
  • Persalinan tidak mengalami kemajuan.
  • Prolaps tali pusat.
  • Solusio plasenta.
  • Perdarahan atau pendarahan yang berlebihan.

4. VBAC (melahirkan pervaginam setelah operasi caesar)

Jika Bunda pernah melahirkan secara caesar,  mungkin bisa melahirkan bayi berikutnya secara normal. Ini adalah VBAC, atau persalinan pervaginam setelah operasi caesar. 

Namun ada kekahwatiran rahim terbuka (pecah) di sepanjang bekas lokasi operasi sebelumnya akibat tekanan persalinan pervaginam. Untuk alasan metode ini, kriteria tertentu harus dipenuhi agar dokter kandungan dapat melakukan persalinan pervaginam setelah operasi caesar.

Jika Bunda memenuhi kriteria berikut, peluang untuk berhasil melahirkan melalui vagina setelah operasi caesar (VBAC) tinggi:

  1. Dokter kandungan membuat sayatan melintang rendah selama operasi caesar. Ini adalah cara umum untuk melakukan operasi caesar, kecuali harus segera melahirkan bayi.
  2. Bunda tidak memiliki bekas luka atau kelainan rahim lainnya.
  3. Bunda pernah melahirkan pervaginam sebelumnya.
  4. Belum pernah mengalami pecah rahim sebelumnya.

(pri/pri)
Loading...

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda