Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

kehamilan

Kenali Perbedaan Kontraksi dan Gerakan Janin Mendekati HPL, Bunda Perlu Tahu

Nanie Wardhani   |   HaiBunda

Jumat, 23 Jun 2023 15:45 WIB

Ciri kontraksi palsu di trimester 3 kehamilan
Perbedaan kontraksi dan gerakan janin/ Foto: iStockphoto

Sebagai seorang Bunda yang sedang menanti kelahiran si kecil, pasti ada banyak hal yang ingin Bunda ketahui. Salah satunya adalah membedakan antara kontraksi dan gerakan janin mendekati HPL (Hari Perkiraan Lahir). 

Dikutip dari Parents, kontraksi dan gerakan janin adalah dua pengalaman yang berbeda yang dapat Bunda rasakan di perut. Mari kita cari tahu perbedaannya agar Bunda lebih memahami apa yang terjadi selama kehamilan.

Gerakan janin adalah momen indah yang membuat hati Bunda berdesir kegirangan. Saat janin mulai mendekati HPL, gerakannya mungkin akan terasa lebih sering dan kuat. 

Namun, perlu diingat bahwa gerakan janin memiliki karakteristik yang berbeda dengan kontraksi. Gerakan janin terasa mendadak dan hilang dengan segera. Bunda mungkin merasakan calitan lembut, tendangan, atau gerakan lainnya di perut yang membuat Bunda tersenyum bahagia. 

Gerakan janin ini lebih memberikan perasaan seperti si kecil mengatakan "Halo, Bunda, aku di sini!".

Sementara itu, kontraksi adalah bagian yang tak terpisahkan dari proses persalinan. Kontraksi adalah rasa nyeri yang muncul perlahan, semakin memperberat, dan kemudian hilang kembali. 

Ketika Bunda mendekati HPL, kontraksi akan semakin sering dan teratur. Kontraksi adalah tanda bahwa tubuh Bunda sedang mempersiapkan diri untuk proses melahirkan. Rasa nyeri pada kontraksi bisa dirasakan di bagian perut, punggung, atau panggul. Mungkin Bunda akan merasakan ketegangan di perut yang akan berkurang setelah kontraksi berakhir.

Penting bagi Bunda untuk memahami perbedaan antara gerakan janin dan kontraksi. Gerakan janin adalah momen berharga yang menunjukkan pertumbuhan dan kesehatan si kecil di dalam kandungan. Sementara itu, kontraksi merupakan tanda persiapan tubuh Bunda menjelang persalinan.

Jika Bunda merasa khawatir atau bingung apakah yang dirasakan adalah gerakan janin atau kontraksi, sebaiknya Bunda berkonsultasi dengan tenaga medis atau bidan yang dapat memberikan penjelasan dan nasihat yang lebih terperinci. Mereka akan membantu Bunda memahami dan menghadapi setiap tahap kehamilan dengan lebih baik.

Nah, ketika Bunda memasuki tahap kontraksi menjelang persalinan, mungkin timbul kekhawatiran atau kebingungan tentang cara menghadapinya. Namun, dengan persiapan yang baik dan pengetahuan yang cukup, Bunda dapat menghadapi kontraksi dengan lebih percaya diri. 

Berikut ini adalah beberapa tips yang dapat membantu Bunda dalam menghadapi kontraksi menjelang persalinan:

1. Pelajari tanda-tanda kontraksi

Sebelum kontraksi benar-benar dimulai, penting bagi Bunda untuk mengenali tanda-tanda awalnya. Biasanya, kontraksi akan menjadi lebih sering, teratur, dan intensitasnya akan meningkat. 

Bunda juga mungkin merasakan sakit atau tekanan di bagian perut atau punggung. Dengan mengetahui tanda-tanda tersebut, Bunda dapat lebih siap secara mental dan fisik saat kontraksi benar-benar dimulai.

2. Bernapas dengan baik

Bernapas dengan baik dapat membantu Bunda mengatasi rasa nyeri selama kontraksi. Cobalah teknik pernapasan yang dalam dan lambat. Tarik napas melalui hidung dan hembuskan perlahan melalui mulut. 

Fokus pada pernapasan dapat membantu Bunda rileks dan mengalihkan perhatian dari rasa sakit.

3. Gunakan teknik relaksasi

Saat kontraksi terjadi, penting bagi Bunda untuk tetap rileks. Cobalah teknik relaksasi seperti meditasi, visualisasi, atau mendengarkan musik yang menenangkan. 

Mengalihkan pikiran ke hal-hal positif dan relaksasi dapat membantu mengurangi ketegangan dan membuat kontraksi terasa lebih mudah ditangani.

4. Dapatkan dukungan

Jangan ragu untuk meminta dukungan dari orang-orang terdekat, seperti pasangan, anggota keluarga, atau teman dekat. Mereka dapat memberikan dukungan moral dan fisik selama kontraksi. 

Berbicaralah dengan mereka tentang kekhawatiran atau keinginan Bunda, sehingga mereka dapat membantu Bunda melewati setiap kontraksi dengan lebih baik.

5. Gunakan teknik pijat

Teknik pijat ringan pada area perineum (bagian antara vagina dan anus) dapat membantu mempersiapkan jaringan tersebut untuk persalinan. Bunda dapat mempelajari teknik pijat perineum yang benar dari bidan atau petugas medis, sehingga dapat mengurangi risiko robekan dan memudahkan proses persalinan.

6. Cari posisi yang nyaman

Saat kontraksi terjadi, eksperimen dengan berbagai posisi tubuh untuk menemukan yang paling nyaman bagi Bunda. Beberapa posisi yang mungkin membantu adalah berdiri, berjalan, berjongkok, atau berbaring sambil mendukung tubuh dengan bantal. Temukan posisi yang dapat mengurangi ketegangan dan memudahkan gerakan janin.

Ingatlah, Bunda adalah pahlawan yang sedang membawa kehidupan baru di dalam rahim. Setiap gerakan janin dan kontraksi adalah bagian dari perjalanan indah menuju pertemuan dengan si kecil yang ditunggu-tunggu. Nikmatilah setiap momen kehamilan ini. Semoga bermanfaat ya, Bunda!

 Bunda ingin membeli produk kesehatan dan kebutuhan ibu hamil lainnya? Langsung aja yuk, klik di sini.

(rap/rap)

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda