
kehamilan
Gerakan Bayi Sungsang dalam Kandungan, Ciri dan Cara Mengatasinya
HaiBunda
Senin, 03 Jul 2023 13:24 WIB

Bayi umumnya lahir kepala lebih dulu dengan wajah menghadap ke bawah, tapi beberapa bayi lahir dengan posisi kaki terlebih dulu atau dikenal dengan sungsang. Bunda bisa mengenali ciri gerakan bayi sungsang dalam kandungan dan bagaimana mengatasinya.
Bayi sungsang ini saat kaki atau bokong bayi diposisikan untuk keluar dari vagina terlebih dahulu. Kepala bayi paling dekat dengan dada dan bagian bawahnya paling dekat dengan vagina. Kelahiran sungsang ini menjadi tantangan bagi dokter kandungan dan berisiko lebih tinggi pada ibu dan bayinya.
Melansir laman WebMD, pertumbuhan, perkembangan, dan kesehatan bayi ini tidak terpengaruh dengan kelahiran kaki terlebih dahulu.
Gerakan bayi sungsang dalam kandungan
Pada awal kehamilan, sangat umum janin berada pada posisi sungsang. Tapi, memasuki usia 36 hingga 37 minggu posisi janin ini sebagian besar berubah secara alami dengan posisi kepala di bawah. Hanya sekitar 3 sampai 4Â persen yang tetap dalam posisi sungsang sampai akhir kehamilan.
Berikut adalah beberapa faktor yang meningkatkan kemungkinan memiliki bayi sungsang:
- Kehamilan pertama. Kemungkinan bayi sungsang lebih tinggi.
- Oligohidramnion. Terlalu sedikit cairan ketuban di rahim di sekitar janin. Terlalu banyak cairan ketuban (polihidramnion) juga meningkatkan kemungkinan bayi sungsang.
- Plasenta previa. Plasenta yang letaknya rendah.
- Bayi lebih dari satu. Kembar atau lebih.
Gerakan dan ciri bayi sungsang
Apa ibu hamil bisa mengetahui jika posisi janin di kandungannya itu sungsang? Jika melihat gejala, tidak ada gejala spesifik yang menandakan bayi sungsang. Karena bayi sungsang tidak menyebabkan mual muntah atau gejala lainnya.
Gerakan janin mungkin terasa sedikit berbeda. Ibu hamil akan merasakan dari tendangan janin di perut yang lebih rendah. Ibu hamil mungkin merasakan benjolan keras yang merupakan kepala janin di bawah tulang rusuk.
Dokter kandungan dapat mengetahui jika posisi bayi sungsang dengan meraba perut. Dan ultrasonografi (USG) juga akan menunjukkan posisi bayi.
Pada bayi sungsang dapat berada dalam beberapa posisi berbeda seperti dikutip Cleveland Clinic:
- Frank sungsang (Frank breech): Bokong bayi mengarah ke saluran vagina dengan kakinya menjulur lurus ke depan tubuhnya dan kaki di dekat kepalanya.
- Sungsang lengkap (Complete breech): Bokong bayi mengarah ke bawah dan pinggul serta lututnya tertekuk (terlipat di bawahnya).
- Footling breech: Satu atau kedua kaki bayi mengarah ke bawah dan akan lahir sebelum bagian tubuh lainnya.
- Transverse lie: Ini adalah bentuk sungsang ketika janin posisinya horizontal di atas rahim, bukan secara vertikal. Ini akan membuat bahu memasuki vagina terlebih dahulu.
Posisi sungsang ini biasanya tidak memengaruhi kehamilan. Sebagian besar bayi sungsang juga dilahirkan sehat meski berisiko sedikit lebih tinggi untuk cacat lahir tertentu.
Pada ibu hamil yang merencanakan persalinan pervaginam, posisi bayi sungsang dapat mengubah rencana tersebut. Persalinan pervaginam pada bayi sungsang bisa menjadi rumit dan berbahaya.
Dokter mungkin merasa nyaman mencoba persalinan sungsang pervaginam, tetapi pada kebanyakan kasus, dokter akan merekomendasikan kelahiran sesar (C-section).
Cara mengatasi bayi sungsang
Dokter kandungan mungkin menawarkan external cephalic version (ECV) sekitar 36 minggu. Dokter kandungan akan mencoba membalikkan bayi, menurunkan kepalanya dengan menekan perut. Ibu hamil mungkin merasa sedikit tidak nyaman, tetapi aman untuk bayi.
Dokter kandungan juga dapat memberikan obat melalui suntikan untuk mengendurkan rahim. Ini membantu dokter untuk merasakan dan membalikkan bayi.
Jika ECV tidak berhasil, Bunda dan dokter dapat memutuskan untuk mencoba hari lain. Prosedur ini dapat dicoba hingga tahap awal persalinan.
ECV bekerja di sekitar 50Â persen kasus. Jika berhasil, Bunda berkesempatan untuk melahirkan secara normal.
ECV adalah prosedur yang aman. Tetapi Bunda mungkin mengalami pendarahan dari plasenta. Detak jantung bayi mungkin menjadi tidak teratur. Dokter kandungan mungkin harus melakukan operasi caesar darurat. Ini terjadi hanya dalam satu kasus dari 200, tetapi Bunda harus melakukan ECV di rumah sakit yang dilengkapi untuk operasi caesar darurat.
Risiko bayi sungsang
Bagian terbesar dari bayi itu adalah kepalanya. Pada presentasi verteks, jika kepala tidak dapat melewati jalan lahir, operasi caesar dapat dilakukan. Situasi akan berbahaya jika kepala bayi sungsang macet setelah seluruh tubuh dilahirkan.Â
Tali pusat bayi mungkin terjepit, memotong darah dan oksigen. Ini dapat menyebabkan kerusakan otak dalam beberapa menit.
Jika ketuban pecah, tali pusat mungkin akan keluar sebelum persalinan dimulai, suatu situasi yang sangat berbahaya.
Bayi sungsang lebih cenderung mengalami displasia pinggul bawaan, suatu kondisi yang menyebabkan dislokasi sendi panggul. Kondisi ini juga disebut displasia perkembangan pinggul (DDH) dan dislokasi pinggul bawaan (CDH). Ultrasonografi pinggul 4 hingga 6 minggu setelah kelahiran akan mendeteksi kondisi ini.
Bunda ingin membeli produk kesehatan dan kebutuhan ibu hamil lainnya? Langsung aja yuk, klik di sini.
(pri/pri)ARTIKEL TERKAIT

Kehamilan
6 Gejala Kram Perut yang Perlu Diwaspadai saat Hamil, Bisa Jadi Tanda Keguguran Bun

Kehamilan
Tetap Aktif Bunda! 5 Jenis Olahraga untuk Usia Kehamilan Trimester Ketiga

Kehamilan
Kenali Penyebab dan Cara Mengatasi Varises pada Ibu Hamil di Trimester 3

Kehamilan
3 Olahraga yang Aman dilakukan Ibu Hamil #DiRumahAja Saat Trimester Tiga

Kehamilan
Perkembangan Pesat Janin Tiap Minggu Selama Trimester Tiga


7 Foto
Kehamilan
7 Potret Acara Siraman Tujuh Bulanan Ria Ricis, Terlihat Cantik dan Tersenyum Bahagia
HIGHLIGHT
HAIBUNDA STORIES
REKOMENDASI PRODUK
INFOGRAFIS
KOMIK BUNDA
FOTO
Fase Bunda