Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

kehamilan

Vagina Kering saat Hamil, Berbahayakah? Kenali Penyebab & Cara Mengatasinya

Melly Febrida   |   HaiBunda

Selasa, 25 Jul 2023 21:45 WIB

Ilustrasi Ibu Hamil
Vagina Kering saat Hamil, Berbahayakah? Kenali Penyebab & Cara Mengatasinya/Foto: Getty Images/iStockphoto/photocheaper
Jakarta -

Kehamilan membuat banyak perubahan di tubuh Bunda, salah satunya vagina kering saat hamil. Berbahayakah? Bunda perlu mengenali penyebab dan cara mengatasi vagina kering saat hamil.

Perubahan yang terjadi ketika hamil juga berdampak ke vagina. Namun, vagina kering ini ternyata tidak dialami semua ibu hamil. Meski begitu, vagina kering saat hamil itu wajar karena kadar estrogen turun.

“Kekeringan vagina selama awal kehamilan sama sekali tidak terlalu umum, dan itu kabar baik,” Dr. Lauren Demosthens, MD, seorang OB / GYN seperti dilansir Romper. 

Menurutnya, vagina menciptakan kelembapannya sendiri sebagai respons terhadap estrogen, dan hormon itu hadir selama kehamilan. Jika ibu hamil mengalami vagina kering, ketahui penyebabnya agar dapat mengatasinya, Bunda.

Vagina kering saat hamil

Dr. Kritika Verma, seorang ginekolog dan spesialis IVF terkenal di Ayodhya mengatakan penurunan kadar hormon estrogen pada ibu hamil dapat mengubah fungsi selaput lendir, mengakibatkan kekeringan dan gatal pada vagina. Selain itu, kekeringan vagina dapat membuat hubungan seksual menjadi tidak nyaman.

LAZADA

Penyebab vagina kering

1. Hormon

Hormon kehamilan yang menjadi penyebabnya banyak hal. Dominasi progesteron dalam tubuhlah yang menyebabkan kekeringan pada vagina.

Laman What to Expect menuliskan progesteron sangat penting selama kehamilan, karena membantu rahim menjadi siap untuk sel telur yang telah dibuahi untuk ditanamkan dengan benar. Dan estrogen membantu menjaga vagina  tetap bagus dan terlumasi, bahkan membantu elastisitas dan ketebalannya.

2. Dehidrasi dan obat-obatan

Selain hormon kehamilan, beberapa wanita mengalami kekeringan vagina karena berbagai alasan. “Banyak hal yang dapat memengaruhi kekeringan vagina termasuk dehidrasi dan penggunaan obat-obatan seperti antihistamin yang mengeringkan selaput lendir di tubuh, di seluruh tubuh,” kata Alicia Johnson, bidan perawat bersertifikat.

3. Vaginitis

Sementara dokter Ob-gyn, Dr. Kim Langdon, MD, mengatakan terkadang vagina kering juga bisa terjadi akibat vaginitis.

“Mikrobioma vagina bisa cukup berubah sehingga menyebabkan vagina kering atau vaginitis bisa menyebabkan kekeringan,” kata Dr. Langdon.

Vaginitis dapat terjadi ketika keseimbangan normal bakteri vagina terganggu. Bisa juga karena infeksi, dan dalam kedua kasus tersebut, ibu hamil harus menghubungi dokter atau bidan untuk menjadwalkan pemeriksaan.

4. Stres

Selain penyebab di atas, vagina kering juga dapat disebabkan stres. Stres berdampak langsung pada sistem hormonal, menyebabkan vagina kering.

5. Merokok

Merokok dapat memengaruhi aliran darah ke organ vital, memengaruhi pelumasan bagian pribadi. Merokok juga dapat memengaruhi gairah seksual, sehingga memengaruhi sekresi cairan vagina.

6. Pengobatan

Obat pilek, alergi, depresi, dan terapi hormon tertentu dapat menyebabkan kekeringan vagina sebagai efek samping.

Nah, untuk mengatasi vagina kering, ibu hamil harus banyak minum air, agar tetap tetap terhidrasi.

"Dehidrasi pasti berperan dan kami benar-benar tidak ingin wanita hamil mengalami dehidrasi," kata Mary Jane Minkin, M.D., seorang profesor klinis OB-GYN di Universitas Yale

Selama kehamilan, volume cairan yang bersirkulasi meningkat sekitar 50 persen dari garis dasar wanita . Jadi cairan selalu penting. Selain itu, ibu hamil sebaiknya menghindari terlalu banyak mengonsumsi kafein atau makanan lain yang dapat membuat dehidrasi saat hamil.

Gejala vagina kering

Selain kekeringan umum dan gatal di area vagina, beberapa gejala kekeringan vagina meliputi:

  1. Ketidaknyamanan saat duduk, berdiri, atau berolahraga.
  2. Nyeri saat buang air kecil.
  3. Sering ingin buang air kecil.
  4. Hubungan seksual yang tidak nyaman.
  5. Infeksi saluran kemih berulang (ISK).
  6. Kekeringan vagina juga dapat menyebabkan sedikit pendarahan setelah hubungan seksual yang mungkin sangat mengkhawatirkan selama kehamilan.

Perawatan vagina kering

Melansir laman Momjunction, vagina kering dapat diobati, dan mengikuti gaya hidup tertentu dapat membantu mengembalikan kelembapan organ. 

Berikut ini adalah beberapa perawatan yang dapat membantu meringankan gejala kekeringan pada vagina.

  1. Gunakan pelembap dan pelumas vagina.
  2. Gunakan pelumas berbahan dasar air selama berhubungan seksual.
  3. Kenakan pakaian dalam berbahan katun yang longgar.
  4. Basuh vagina dengan air bersih yang mengalir dan oleskan dengan kain bersih.
  5. Oleskan minyak yang diperkaya vitamin E dan minyak kelapa.
  6. Minum banyak air.
  7. Berlatih yoga dan olahraga ringan, seperti senam dasar panggul, untuk mengatasi kekeringan akibat stres.

Vagina kering selama kehamilan ini sifatnya sementara dan tidak perlu dikhawatirkan. Namun, terkadang, hal itu dapat terjadi akibat komplikasi yang mendasarinya. Karenanya, konsultasikan dengan dokter jika kondisi tersebut:

  • Itu bertahan bahkan setelah beberapa minggu melakukan tindakan pencegahan.
  • Hal ini memengaruhi kehidupan sehari-hari.
  • Melihat pendarahan atau keluarnya cairan yang tidak biasa.

Bunda ingin membeli produk kesehatan dan kebutuhan ibu hamil lainnya? Langsung aja yuk, klik di sini.

(pri/pri)

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda