KEHAMILAN
9 Risiko Kehamilan yang Tidak Direncanakan & Cara Mengatasinya
Asri Ediyati | HaiBunda
Rabu, 26 Jul 2023 07:45 WIBKehamilan yang tidak direncanakan atau tak diinginkan membuat ibu hamil dan janinnya dihadapkan pada beberapa risiko. Lalu apa saja risiko dari kehamilan yang tidak direncanakan ya, Bunda?
Menurut penelitian yang diterbitkan dalam jurnal Nature tahun 2012, 220 juta wanita diperkirakan masih memiliki kebutuhan KB (kontrasepsi) yang belum terpenuhi. Padahal,, jika semua wanita yang ingin menghindari kehamilan dapat mengakses KB secara efektif, maka hal tersebut dapat mencegah sekitar 54 juta kehamilan yang tidak diinginkan, 21 juta kelahiran yang tidak direncanakan, 16 juta aborsi yang tidak aman, 1,1 juta kematian bayi, serta 118.000 kematian ibu.
Tidak hanya itu, kemampuan untuk membatasi kelahiran secara memadai dan mencapai ukuran keluarga yang diinginkan juga memungkinkan perempuan untuk berpartisipasi dalam dunia kerja. Mereka juga dapat mencapai tingkat pendidikan yang lebih tinggi untuk diri mereka sendiri dan anak-anaknya.
Risiko kehamilan tidak direncanakan
Ada pun risiko kehamilan yang tidak direncanakan dapat membuat ibu hamil dan bayinya mengalami beberapa risiko. Melansir dari beberapa sumber, berikut risiko kehamilan tidak direncanakan:
1. Abai dengan gaya hidup
Ibu hamil tanpa niat hamil mungkin akan mengabaikan gaya hidupnya. Mereka lebih mungkin terpapar asap rokok, minum alkohol, konsumsi sembarang obat, hingga menggunakan obat-obatan terlarang.
2. Tidak USG selama kehamilan dan tidak menghadiri perawatan antenatal
Sebagian besar asosiasi medis merekomendasikan agar dokter untuk melakukan ultrasound (USG) ketika tes diperlukan secara medis. Ini untuk mendeteksi kelainan janin dan kesehatan kandungan secara keseluruhan. Sayangnya, pada sebagian besar kehamilan tidak direncanakan, pemeriksaan medis ini juga kerap diabaikan.
3. Cenderung tidak konsumsi asam folat
Asam folat sangat penting karena dapat membantu mencegah beberapa cacat lahir utama pada otak bayi (anencephaly) dan tulang belakang (spina bifida).
4. Periode bayi menyusu tidak lama atau bahkan tidak disusui sama sekali oleh ibunya
Beberapa penelitian epidemiologis menunjukkan bahwa anak-anak yang tidak disusui memiliki kemungkinan lebih besar terkena diabetes tipe 2 dan obesitas. Ini juga dapat meningkatkan risiko tekanan darah tinggi, penyakit kardiovaskular, dan profil lipid yang kurang menguntungkan bagi bayi.
5. Anak tidak menerima vaksinasi yang tepat
Apa bahayanya jika tidak mendapatkan vaksin? Risiko utama bagi orang yang tidak divaksinasi adalah mudah terkena infeksi karena tidak adanya perlindungan tubuh. Infeksi bisa saja menjadi serius dan mengancam nyawa.
6. Berpengaruh jangka panjang terhadap kesehatan anak
Anak-anak yang lahir setelah kehamilan yang tidak direncanakan atau tidak diinginkan berisiko menunjukkan keterlambatan kognitif pada usia 3 tahun, lebih banyak masalah perilaku pada usia 5 dan 7 tahun, dan peningkatan perilaku bermasalah dan penggunaan zat terlarang pada usia 14 tahun.
7. Hubungan buruk antara ibu dan anak
Kelahiran yang tidak diinginkan juga dapat menyebabkan hubungan yang buruk antara ibu dan anak, bahkan setelah anak tersebut menjadi dewasa.
8. Kesehatan mental ibu yang buruk
Ini termasuk depresi perinatal, stres, dan tingkat kesejahteraan psikologis dan kepuasan hidup yang lebih rendah. Kehamilan yang tidak direncanakan meningkatkan risiko depresi ibu dan stres dalam pengasuhan anak.
9. Mungkin berakhir dengan aborsi
Seperti prosedur pembedahan lainnya, aborsi membawa risiko komplikasi medis serius, termasuk kematian. Komplikasi yang diketahui berhubungan langsung dengan prosedur ini termasuk perdarahan, perforasi uterus, cedera serviks, dan infeksi, yang seringkali disebabkan oleh aborsi tidak tuntas.
Cara mengatasi ibu hamil agar terhindar dari risiko
Ketika garis dua muncul di saat yang mungkin tidak diinginkan, yang Bunda bisa lakukan adalah mencoba untuk ikhlas dan menerima. Bukan cuma satu pihak yang menerima, tapi perlu dukungan yang penuh dari suami dan keluarga.
Berikut beberapa cara mengatasi ibu hamil agar terhindar dari risiko kehamilan yang tidak diinginkan, seperti dikutip dari Psych Central:
1. Dapatkan konfirmasi
Pastikan kehamilan dengan dokter ya, Bunda. Dokter dapat memastikan kehamilan dengan tes darah dan melakukan USG untuk melihat sejauh mana usia kehamilan.
Mengunjungi dokter juga dapat membantu mengetahui rencana kehamilan. Ini dapat membantu dalam membuat keputusan tentang apa yang akan dilakukan dan dapat membantu merasa sedikit lebih nyaman.
2. Akui bahwa sedang syok
Tidak apa-apa untuk merasa syok, Bunda. Syok dapat terjadi dengan perubahan traumatis yang tiba-tiba yang dapat memengaruhi hidup, seperti kehamilan yang tidak direncanakan. Beri diri waktu untuk memproses sebelum mencari tahu bagaimana kita ingin merespons.
3. Biarkan emosi mengalir
Mungkin Bunda akan merasakan serangkaian emosi setelah mengetahui tes kehamilan positif. Ini termasuk ketakutan, kegembiraan, kemarahan, atau kebingungan.
Cobalah untuk menuliskan semua perasaan tersebut dan kemudian mencoba memprosesnya di lain waktu. Meninjau emosi yang dirasakan dapat membantu kita menentukan apa yang dirasakan saat ini tentang kehamilan.
4. Biarkan pikiran mengalir
Seiring dengan perubahan emosi, cobalah untuk membiarkan pikiran mengalir tanpa penilaian, apa pun yang dipikirkan. Pikiran tidak akan memengaruhi kehamilan, tidak mencerminkan kita sebagai pribadi, atau dengan cara apa pun mencerminkan bagaimana kita nanti sebagai orang tua.
5. Pertimbangkan opsi dukungan
Sekarang mungkin saat yang tepat bagi Bunda untuk mencari tahu siapa yang dapat diandalkan atau memberikan dukungan. Ini bisa dari suami, teman dekat atau anggota keluarga. Bunda juga dapat berbicara dengan konselor tentang apa yang dipikirkan dan dirasakan.
Penting untuk diingat, dukungan tidak harus memihak dan tidak menghakimi. Tidak seorang pun boleh menilai perasaan atau pilihan yang kita buat terkait kehamilan. Selain keluarga dan konselor, Bunda juga dapat mempertimbangkan untuk mencari doula atau bidan terdekat yang dapat membantu Bunda melalui kehamilan.
Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!
(Asri Ediyati/ank)