
kehamilan
Benarkah Minum Pil KB Bisa Sebabkan Depresi? Simak Faktanya
HaiBunda
Kamis, 27 Jul 2023 20:59 WIB

Terdapat banyak wanita yang menunda kehamilan dengan KB pil. Bellybelly mengatakan, jutaan wanita di seluruh dunia mengandalkan kontrasepsi hormonal untuk mencegah kehamilan yang tidak diinginkan.
Tidak ada yang salah dengan keputusan Bunda untuk memprogram kehamilan. Namun, baru-baru ini terdapat studi yang mengaitkan hubungan antara penggunaan kontrasepsi hormonal ini dan depresi, Bunda.
Seperti apa faktanya? Yuk kita simak, Bunda.
Pil KB bisa sebabkan depresi?
Masih berdasarkan ulasan Bellybelly, Peneliti telah melacak 1 juta wanita di Denmark selama lebih dari satu dekade. Para peserta berusia antara 15 dan 34 tahun. Peneliti menemukan bahwa, wanita yang menggunakan pil kontrasepsi kombinasi adalah 23 persen lebih mungkin didiagnosis dengan depresi. Sementara untuk wanita yang mengonsumsi pil mini, risiko ini melonjak hingga 34 persen.
Risiko depresi ditemukan lebih besar pada wanita yang memilih spiral hormonal daripada kontrasepsi oral tradisional.
Selain itu, risiko depresi ditemukan lebih tinggi pada gadis remaja jika dibandingkan wanita yang lebih tua. Gadis remaja yang menggunakan kontrasepsi oral ditemukan 80 persen lebih mungkin menggunakan antidepresan.
Para peneliti telah menyarankan analisis lebih lanjut dilakukan terhadap efek kontrasepsi hormonal. Banyak wanita yang menggunakan kontrasepsi hormonal melaporkan tidak ada masalah buruk pada kesehatan mental mereka, tetapi peningkatan risiko tersebut membuat beberapa pengguna berisiko.
Risiko ini sangat meresahkan bagi gadis remaja yang sudah berisiko lebih tinggi mengalami depresi jika dibandingkan dengan populasi umum.
“Depresi adalah efek samping pil kontrasepsi oral yang terkenal, bersama dengan efek samping lain yang seringkali tidak disadari oleh banyak wanita,” ujar Spesialis kesehatan reproduksi dan wanita, dr. Andrew Orr pada laman Bellybelly.
Ia menambahkan, wanita menderita gejala depresi lebih banyak daripada pria, karena lebih banyak perubahan hormonal dalam tubuh mereka selama satu siklus. Apa yang ditunjukkan oleh penelitian ini adalah mereka yang memiliki kecenderungan depresi, mungkin pernah mengalami depresi sebelumnya, atau riwayat keluarga yang memiliki peningkatan risiko depresi.
“Kami tahu estrogen merusak emosi wanita – itu juga dapat mengganggu aktivitas otak.” Ia menambahkan, inilah sebabnya mengapa wanita dengan migrain dan sakit kepala parah tidak boleh minum pil yang mengandung estrogen.
Dia melanjutkan, estrogen buatan juga jadi pengganggu endokrin (hormonal), sehingga mengganggu keseluruhan sistem dan dengan demikian memengaruhi kesehatan fisik dan emosional.
Kita lanjutkan ke halaman selanjutnya yuk Bunda.
Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!
DEPRESI DAN FAKTOR RISIKONYA
Benarkah Minum Pil KB Bisa Sebabkan Depresi? Simak Faktanya/Foto: Getty Images/iStockphoto/towfiqu ahamed
Melansir dari Medicalnewstoday, efek dari depresi bisa menjadi signifikan. Di antaranya mengganggu pekerjaan, hubungan, dan kemampuan seseorang untuk menikmati apa yang dulu mereka nikmati.
Orang dapat mengalami berbagai gejala fisik dan emosional. Misalnya, mereka mungkin kesulitan tidur dan juga mengalami perasaan gelisah dan sedih.
Faktor risiko tertentu dapat meningkatkan kemungkinan seseorang mengalami depresi. Faktor risiko dapat mencakup hal-hal berikut:
- Memiliki kondisi medis kronis
- Memiliki kondisi yang mengubah otak, seperti penyakit parkinson
- Mengalami trauma berat
- Memiliki tingkat stres yang tinggi
- Meskipun siapa pun dapat mengalami depresi, lebih banyak wanita cenderung mengalami depresi dibandingkan pria. Jenis depresi tertentu juga dapat dikaitkan dengan perubahan hormonal dari hal-hal seperti kehamilan atau menopause.
Psikolog klinis dan terapis kesehatan seksual di Allo Health, Devishi Mittal menjelaskan wawasan lebih lanjut tentang mengapa wanita memiliki tingkat depresi yang lebih tinggi.
“Ada beberapa faktor yang menyebabkan terjadinya disparitas gender ini, antara lain faktor biologis, psikologis, dan sosial. Dalam kasus wanita, fluktuasi hormonal sepanjang masa reproduksinya, seperti pubertas, siklus menstruasi, kehamilan, dan menopause, dapat mempengaruhi kerentanan mereka terhadap depresi,” paparnya.
Simak juga video tentang rekomendasi pil KB yang bagus untuk kulit:
TOPIK TERKAIT
ARTIKEL TERKAIT

Kehamilan
Salah Urutan Hari Minum Pil KB, Apakah Bisa Hamil? Efek Samping & Cara Mengatasinya

Kehamilan
Adakah Efek bila Minum Pil KB Tidak Teratur atau Selang-seling?

Kehamilan
Mengenal Pil KB Andalan: Dosis, Efek Samping hingga Cara Kerja

Kehamilan
Serba-serbi Pil KB Microgynon sebagai Kontrasepsi Pencegah Kehamilan

Kehamilan
7 Penyebab Telat Menstruasi Meski Bunda Sudah Setop Minum Pil KB


9 Foto
Kehamilan
9 Potret Gaya Busana Keluarga Kerajaan Inggris Usai Melahirkan
HIGHLIGHT
HAIBUNDA STORIES
REKOMENDASI PRODUK
INFOGRAFIS
KOMIK BUNDA
FOTO
Fase Bunda