Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

kehamilan

Ini Waktu Tepat Lakukan Hubungan Seks saat Masa Ovulasi

Nanie Wardhani   |   HaiBunda

Jumat, 28 Jul 2023 23:20 WIB

smiling Asian woman hand holding pregnancy test and calendar showing mark on date menstrual cycle planning for ovulation day
Ini Waktu Tepat Lakukan Hubungan Seks saat Masa Ovulasi/Foto: Getty Images/iStockphoto/Doucefleur

Apakah Bunda sudah memahami mengenai ovulasi? Ovulasi merupakan proses pelepasan sel telur yang matang dari indung telur. Sel telur kemudian bergerak menuju tabung fallopi di mana ia berpotensi untuk dibuahi oleh sperma.

Jika sperma berada di tabung fallopi ketika sel telur dilepaskan, terdapat peluang yang baik bahwa sel telur akan dibuahi, menghasilkan embrio yang dapat berkembang menjadi bayi.

Waktu tepat lakukan hubungan seks saat masa ovulasi

Kehamilan secara teknis hanya mungkin terjadi jika berhubungan seks selama lima hari sebelum ovulasi atau pada hari ovulasi. Namun, masa paling subur adalah tiga hari sebelum dan termasuk hari ovulasi itu sendiri. Berhubungan seks selama periode tersebut memberikan peluang terbaik untuk berhasil hamil.

Sekitar 12-24 jam setelah ovulasi, kemungkinan untuk hamil dalam siklus menstruasi tersebut berakhir karena sel telur tidak lagi berada di dalam tabung fallopi.

Tipsnya, dikutip dari Romper, setelah Bunda dan pasangan berhubungan intim, beberapa ahli mengatakan Bunda sebaiknya tidak terburu-buru untuk segera bangkit. Sebaiknya tetap berada di tempat tidur selama sekitar 15 menit setelah berhubungan.

Baca Juga : Ovulasi

Namun jangan khawatir, Bunda tidak perlu menaikkan bokong atau membungkuk dengan kaki di dada kecuali Bunda ingin melakukannya, karena posisi-posisi tersebut tidak membuat koneksi sperma-ke-telur menjadi lebih efektif.

Untuk mereka yang tidak berencana untuk hamil, kemungkinan untuk hamil sangatlah kecil jika berhubungan seks sebelum atau setelah jendela kesuburan. Namun, disarankan untuk tidak mengandalkan metode ini sebagai bentuk kontrasepsi, sebab kontrasepsi merupakan pilihan terbaik.

Banner Vitamin Terbaik

Jadi, kesimpulannya, bagi yang berencana untuk hamil, penting untuk memantau waktu ovulasi. Secara umum, ovulasi terjadi sekitar 14 hari sebelum hari pertama menstruasi berikutnya. Misalnya, jika siklus menstruasi teratur selama 28 hari, masa ovulasi biasanya terjadi pada hari ke-14.

Semoga penjelasan ini membantu memahami waktu yang tepat untuk berhubungan seks selama masa ovulasi. Selalu prioritaskan kesehatan dan konsultasikan pertanyaan lebih lanjut kepada dokter.

Semoga Bunda dapat mengalami kehamilan yang bahagia dan sehat! Jika Bunda masih bertanya-tanya apa saja tanda Bunda sedang berovulasi, simak lengkapnya di halaman berikutnya, Bunda.

Bunda ingin membeli produk kesehatan dan kebutuhan ibu hamil lainnya? Langsung aja yuk, klik di sini.


8 TANDA SEDANG OVULASI

Two young asian couple girl piggyback man from back on bed,romantic asia people in love hugging while sitting in bed,valentine day concept with copy space.

Ini Waktu Tepat Lakukan Hubungan Seks saat Masa Ovulasi/Foto: Getty Images/iStockphoto/mkitina4

Untuk Bunda yang sedang mencoba program hamil, mungkin sedang menunggu masa-masa ovulasi. Pada waktu ovulasi, Bunda memiliki persentase kemungkinan untuk hamil lebih tinggi. Maka itu, bagi pejuang garis dua, masa-masa ovulasi sangat ditunggu.

Nah, ada beberapa tanda ketika ovulasi datang. Dilansir dari What to Expect, berikut adalah tanda Bunda sedang ovulasi.

1. Perubahan suhu tubuh

Saat ovulasi, suhu tubuh Bunda dapat mengalami sedikit kenaikan. Biasanya, suhu tubuh akan lebih tinggi dari biasanya.

Bunda bisa menggunakan termometer basal untuk mengukur suhu tubuh setiap pagi sebelum bangun dari tempat tidur. Jika ada kenaikan suhu sekitar 0,5 hingga 1 derajat Fahrenheit, itu bisa menjadi tanda bahwa Bunda sedang ovulasi.

2. Perubahan cairan Serviks

Selama ovulasi, konsistensi dan jumlah cairan serviks (yang keluar dari vagina) dapat berubah. Cairannya biasanya menjadi bening, licin, dan agak elastis, mirip seperti putih telur yang sedang dicampur. Jika Bunda melihat perubahan seperti ini, itu bisa menjadi indikator bahwa ovulasi sedang terjadi.

3. Nyeri ovulasi

Sebagian Bunda bisa merasakan nyeri atau kram ringan di salah satu sisi perut bagian bawah saat ovulasi. Nyeri ini disebut ovulation pain. Tapi jangan khawatir, tidak semua Bunda merasakannya, dan biasanya nyeri ini tidak berlangsung lama.

4. Gairah seksual meningkat

Beberapa Bunda mungkin merasakan peningkatan dorongan seksual selama masa ovulasi. Hormon-hormon yang terlibat dalam ovulasi bisa berpengaruh pada gairah Bunda. Jadi, jika tiba-tiba merasa lebih bergairah, itu bisa menjadi tanda bahwa Bunda sedang ovulasi.

5. Perubahan pada vulva

Beberapa Bunda dapat mengamati perubahan pada vulva, seperti vulva yang terasa lebih sensitif atau berwarna lebih merah muda selama ovulasi. Ini bisa menjadi tanda yang Bunda perhatikan.

6. Payudara terasa sensitif

Sebagian Bunda juga bisa mengalami sedikit ketidaknyamanan atau rasa sakit pada payudara selama ovulasi. Payudara terasa lebih sensitif akibat fluktuasi hormon.

7. Perut kembung dan retensi cairan

Pada beberapa Bunda, ovulasi juga bisa menyebabkan perut terasa kembung dan cairan tubuh lebih banyak dipertahankan. Ini karena perubahan hormon yang terjadi selama ovulasi.

8. Perubahan mood

Perubahan hormon yang terjadi saat ovulasi bisa memengaruhi suasana hati Bunda. Beberapa Bunda mungkin merasa lebih sensitif atau mudah tersinggung selama masa ovulasi.

Itulah beberapa ciri-ciri bahwa Bunda sedang ovulasi. Jika Bunda ingin memantau ovulasi dengan lebih teliti, bisa mencoba metode pengukuran suhu basal atau mengamati perubahan pada cairan serviks. 

Semoga bermanfaat ya, Bunda!

Saksikan juga video tentang 4 tanda khas ovulasi:

[Gambas:Video Haibunda]




(pri/pri)
Loading...

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda