HaiBunda

KEHAMILAN

Teknik Pernapasan Candle Blow Breath Bantu Rileks saat Lahiran

Melly Febrida   |   HaiBunda

Senin, 31 Jul 2023 20:21 WIB
Teknik Pernapasan Candle Blow Breath Bantu Rileks saat Lahiran/Foto: Getty Images/iStockphoto
Jakarta -

Teknik pernapasan dan relaksasi yang tepat akan sangat membantu saat lahiran. Salah satunya adalah teknik pernapasan Candle Blow Breath yang dapat membantu rileks.

Ibu hamil sebaiknya memulai berlatih teknik pernapasan untuk persalinan. Laura E. Riley, M.D.,Kepala Ahli Obstetri dan Ginekolog di New York-Presbyterian/Weill Cornell Medical Center mengatakan bahwa trimester ketiga adalah waktu yang tepat untuk mulai mempraktikkan teknik relaksasi dan pernapasan yang akan ibu hamil gunakan saat melahirkan.

"Bahkan jika Anda telah memutuskan untuk memiliki epidural atau opioid untuk menghilangkan rasa sakit - atau jika Anda berubah pikiran tentang persalinan alami dan meminta obat penghilang rasa sakit di tengah persalinan Anda," kata Riley dikutip dari Parents.


Teknik pernapasan candle blow breath

Riley bilang, latihan teknik pernapasan ini dapat membantu ibu hamil mengatasi ketidaknyamanan yang dirasakan dan berpartisipasi aktif dalam kelahiran bayi. Umumnya di kelas melahirkan itu diajarkan teknik pernapasan sehingga Bunda dapat melatih sendiri dan diharapkan persalinan jadi lebih mudah.

"Teknik ini mungkin sangat berguna pada awal persalinan," ujarnya. Latihan pernapasan selama kehamilan juga bisa menjadi cara yang bagus untuk mempersiapkan dasar panggul untuk melahirkan.

Seperti meniup lilin

Salah satu teknik pernapasan yang bermanfaat membantu Bunda menjadi rileks saat lahiran adalah teknik pernapasan candle blow breath. Pada teknik ini Bunda seperti meniup lilin. Cara melakukannya cukup mudah, Bunda mengambil napas dalam melalui hidung, kemudian hembuskan napas melalui mulut seperti meniup lilin perlahan.

Teknik pernapasan candle blow breath ini dapat membantu tubuh ibu hamil menjadi rileks dan lebih tenang.

Sementara Riley menjelaskan, salah satu cara terbaik untuk rileks selama persalinan dengan belajar mengisolasi kelompok otot yang berbeda di tubuh. 

"Dengan belajar mengendurkan sisa kelompok otot Anda, Anda dapat berfokus untuk membiarkan sebagian besar oksigen mengalir ke rahim Anda," ujar Riley.

Melansir laman NHS, ada beberapa hal yang mempengaruhi pernapasan saat lahiran, antara lain:

  1. Kegembiraan
  2. Nyeri
  3. Kelelahan
  4. Kekhawatiran/kecemasan
  5. Takut
  6. Kontraksi

Persalinan tahap pertama

Pada tahap pertama persalinan, Bunda merasakan kontraksi saat otot rahim menegang dan otot leher rahim rileks dan terbuka. 

Saat mengalami kontraksi, teknik pernapasan yang dianjurkan adalah pola pernapasan diafragma. Saat menarik napas, rasakan tekanan dan peregangan perut dan perut meningkat. Kemudian, saat mengeluarkan napas, fokuslah pada pelepasan dan pelepasan sedikit saja. 

Setiap tarikan napas, rasakan lebih banyak tekanan dan peregangan, dan setiap hembusan napas lepaskan sedikit lagi.

Bunda dapat mengulangi pola pernapasan ini selama seluruh kontraksi. Kemudian di antara kontraksi, bernapaslah dengan tenang dan istirahatlah.

Saat Bunda bernapas dengan cepat, atau dengan dada, dapat membangkitkan sistem saraf menjadi respons melawan atau lari, yang dapat menghambat kemajuan persalinan. Jadi, Bunda dapat berlatih menenangkan sistem saraf dengan berfokus pada pola pernapasan yang lambat dan terkontrol ini setelah berolahraga atau beraktivitas.

Pada tahap pertama persalinan, beberapa ibu hamil mungkin mengalami  sakit punggung, sakit di kaki atau mirip dengan kram yang dalam dari nyeri haid. Karena itu Bunda penting untuk mempertahankan pola pernapasan yang teratur untuk membantu rahim dengan:

  1. Santai
  2. Mendengarkan pernapasan
  3. Gunakan frasa dengan pernapasan.
  4. Bunda bisa mencoba pernapasan seperti meniup lilin. 
  5. Tarik napas melalui hidung dan hembuskan melalui mulut.
  6. Tarik napas melalui hidung dan bayangkan, saat mengembuskan napas itu seakan Bunda menyebabkan nyala lilin berkelap-kelip dengan lembut.

Pernapasan untuk tahap kedua persalinan

Selama tahap kedua persalinan, Bunda perlu menggunakan kontrol napas untuk membantu mendorong bayi keluar. 

Bekerjalah dengan tubuh, dengarkan apa yang dikatakan tubuh. Cobalah untuk mengendurkan otot-otot dasar panggul dan tidak menahan napas saat mengejan.

Bagian terakhir dari tahap kedua persalinan adalah saat kepala bayi keluar. Saat bayi mulai keluar, regangkan perineum, bidan mungkin meminta Bunda untuk berhenti mengejan. Terengah-engah terkadang dapat membantu dalam hal ini.

Terengah-engah lambat atau tiupan lembut (cukup keras untuk membuat nyala lilin berkelap-kelip) akan membuat bayi keluar lebih lambat dan bidan dapat mengontrol kehadirannya sambil berusaha menghindari robekan.

Beberapa isyarat yang membantu adalah terengah-engah dengan lidah atau meniup serangkaian lilin. Ini akan sangat membantu jika bidan memberi tahu kapan Bunda harus memperlambat, tetapi  juga dapat secara intuitif memperlambat dorongan.

Bunda ingin membeli produk kesehatan dan kebutuhan ibu hamil lainnya? Langsung aja yuk, klik di sini.

(pri/pri)

Simak video di bawah ini, Bun:

Mengenal Teknik Hypnobirthing untuk Persiapan Persalinan dan Manfaatnya

TOPIK TERKAIT

ARTIKEL TERKAIT

TERPOPULER

5 Potret Kehidupan Marissa Nasution & Keluarga Tinggal di Singapura, Kini Sibuk Jadi Psikolog

Mom's Life Annisa Karnesyia

5 Potret Artis yang Suka Ajak Anak Motoran, Andrew White buat Antar Jemput Sekolah

Parenting Annisa Karnesyia

Mertua dan Ibu Kandung: Siapa yang Lebih Sering Jadi Sumber Konflik Rumah Tangga?

Mom's Life Amira Salsabila

10 Penyebab Sakit Perut Bagian Bawah saat Berhubungan Intim dan Cara Mengatasinya

Kehamilan Amrikh Palupi

Sekolah Beri Hadiah Rp2,2 M untuk Murid yang Diterima di Kampus Top, Tuai Kecaman

Mom's Life Nadhifa Fitrina

REKOMENDASI
PRODUK

TERBARU DARI HAIBUNDA

Bikin Netizen Iri, Angga Yunanda Tetap Rajin Unggah Momen Mesra Bersama Shenina Cinnamon

Mertua dan Ibu Kandung: Siapa yang Lebih Sering Jadi Sumber Konflik Rumah Tangga?

5 Potret Artis yang Suka Ajak Anak Motoran, Andrew White buat Antar Jemput Sekolah

10 Penyebab Sakit Perut Bagian Bawah saat Berhubungan Intim dan Cara Mengatasinya

5 Potret Kehidupan Marissa Nasution & Keluarga Tinggal di Singapura, Kini Sibuk Jadi Psikolog

FOTO

VIDEO

DETIK NETWORK