Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

kehamilan

Melahirkan Tanpa Rasa Sakit, Mungkinkah? Coba Metode Orgasmic Birth Bun

Putri Monica Patricia   |   HaiBunda

Sabtu, 19 Aug 2023 12:08 WIB

Pregnant young woman lying on the bed in delivery room. Side view of happy pregnant female resting on bed in hospital ward. Healthcare and pregnancy concept
Melahirkan Tanpa Rasa Sakit, Mungkinkah? Coba Metode Orgasmic Birth Bun/Foto: Getty Images/iStockphoto/Nimito
Jakarta -

Persalinan memang lekat dengan perasaan sakit ya, Bunda. Nah, orgasmic birth adalah salah satu metode yang bisa ringankan nyeri Bunda saat melahirkan. Apa itu orgasmic birth?

Bunda, orgasmic birth adalah metode persalinan yang mengaitkan persalinan dengan puncak kenikmatan seperti ketika berhubungan intim. Mungkin terdengar seperti tidak mungkin, tetapi hal ini benar-benar dapat terjadi lho Bunda.

Gagasan Bunda dapat orgasme ketika bersalin dapat menjadi penghilang rasa sakit alami dan mengurangi stress lho, Bunda. Nah jika Bunda tertarik dengan orgasmic birth, kenali lebih jauh bersama Bubun, yuk!

Metode orgasmic birth

Mengutip dari Parents, gagasan tentang persalinan yang menyenangkan dengan memadukan rasa sakit melahirkan dan orgasme adalah sesuatu yang lahir dari seorang pelatih doula kelahiran dan pasca persalinan, Debra Pascali Bonaro.

Pascali-Bonaro ingin memperjelas bahwa gagasan untuk mencapai orgasme selama persalinan bukanlah tentang menempatkan tekanan baru pada Perempuan. Sebaliknya, ini tentang menantang sistem kepercayaan terkait dengan kelahiran, dan terbuka terhadap gagasan bahwa kelahiran sebenarnya adalah 'tindakan seksual.'

Ia juga merujuk pada fakta bahwa selama persalinan dan melahirkan, bayi bergerak melalui bagian tubuh yang sama yang terlibat dengan kenikmatan seksual. Bayi membuka serviks, bergerak ke dalam vagina, dan berpotensi menyentuh g-spot.

Dengan demikian, Pascali-Bonaro percaya bahwa mengajarkan para Bunda tentang kemungkinan kenikmatan seksual selama persalinan memungkinkan lebih banyak Bunda untuk melihat kelahiran mereka sebagai pengalaman yang menyenangkan. Dia percaya perubahan pola pikir bahkan dapat membantu mengurangi kebutuhan akan intervensi medis untuk mengatasi rasa sakit.

Orgasmic birth vs stigma seksual

Konsep orgasmic birth sulit mendapat dukungan karena tabunya hal-hal tentang seksualitas, apalagi ketika itu dihubungkan dengan persalinan.

Pascali-Bonaro juga mengakui sulit untuk mendapatkan dukungan dari komunitas medis di masa lalu. Ketika film dokumenter terobosannya, Orgasmic Birth: The Best Keept Secret rilis pada tahun 2008, ia menerima telepon dari para profesional medis akan memberitahunya betapa mereka menikmati film tersebut, tetapi mereka tetap tidak dapat keluar untuk mendukung gagasannya.

Namun dengan sepenuh hati, Pascali-Bonaro tetap percaya bahwa dengan menggunakan hormon alami dan sumber daya tubuh kita sendiri selama persalinan, ada kemungkinan lebih besar untuk mendapatkan hasil yang lebih baik saat melahirkan.

Pascali-Bonaro percaya meskipun intervensi medis diperlukan dalam beberapa kasus, tetapi teknologi dan penggunaan obat berlebihan dengan mengubah hormon ibu dan bayi bukan sebuah cara untuk memperbaiki angka kematian dalam persalinan.

"Kita sekarang tahu dari sains bahwa semakin sedikit kita mengganggu hormon alami kita, semakin aman dan sehat persalinan untuk ibu dan bayi dalam jangka pendek dan panjang," kata Pascali-Bonaro.

Apakah orgasmic birth mungkin terjadi?

Dari sudut pandang medis, Dr. Alyse Kelly-Jones, seorang OB/GYN yang berbasis di Charlotte, North Carolina, melalui Parents mengatakan bahwa ia meliat konsep orgasmic birth sangat menarik. Meskipun begitu, Kelly-Jones mengatakan bahwa dalam 20 tahun dia berlatih, dia belum pernah melihat hal ini benar-benar terjadi.

Namun, melansir dari Healthline, meskipun tampak jarang, suatu studi di tahun 2013 memperkirakan bahwa orgasmic birth telah terjadi pada 0,3 persen kelahiran pervaginam. Bagaimanapun angka ini dinilai bisa lebih tinggi. Namun karena tabunya isu ini, jadi ada banyak subjek penelitian yang tidak memberitahukan pasangan atau dokternya bahwa mereka sudah mengalami orgasmic birth.

Dr. Alyse Kelly-Jones sendiri percaya bahwa masuk akal jika seorang Bunda dapat mengalami orgasme selama persalinan. Hanya saja, semua wanita mengalami persalinan secara berbeda percaya mencapai orgasme selama persalinan akan sangat bergantung pada jenis orgasme yang dapat dicapai ibu, ketika bukan hanya dalam persalinan.

Dr. Kelly-Jones juga mengatakan bahwa dia penasaran tentang penggunaan teknik masturbasi atau keintiman dengan bantuan pasangan sebagai cara untuk mengatasi rasa sakit selama persalinan.

Ia juga mengungkapkan ketertarikannya untuk mengeksplorasi gagasan itu lebih jauh dalam penelitiannya sendiri. Sementara itu, ia telah menunjukkan fakta bahwa oksitosin, hormon yang dilepaskan selama persalinan yang membuat rahim berkontraksi, juga merupakan hormon yang sama yang dilepaskan selama orgasme.

Pregnant young woman lying on the bed in delivery room. Side view of happy pregnant female resting on bed in hospital ward. Healthcare and pregnancy conceptIlustrasi Ibu Melahirkan/ Foto: Getty Images/iStockphoto/Nimito

Manfaat orgasmic birth

Mengutip dari Healthline, penelitian sejak tahun 1985 telah menunjukkan bahwa orgasme dapat meningkatkan toleransi rasa sakit. Dengan ini, penelitian tahun 2016 kemudian mengambil kesimpulan bahwa orgasme juga dapat mengurangi rasa sakit saat melahirkan.

Bahkan, studi dari 2014 dan 2015 juga telah menunjukkan bahwa oksitosin, hormon yang memuncak selama orgasme juga ditemukan dalam persalinan. Dan masing-masing fungsinya adalah pereda nyeri dan meningkatkan toleransi sakit.

Jadi berikut adalah beberapa manfaat orgasmic birth:

  • Sebagai pereda nyeri alami selama kehamilan
  • Mengurangi kebutuhan obat pereda nyeri saat melahirkan
  • Membuat pengalaman melahirkan lebih menyenangkan
  • Membuat Bunda merasa lebih berdaya saat melahirkan

Mengurangi kemungkinan melahirkan yang traumatis atau gangguan stress pascatrauma setelah proses persalinan

Risiko orgasmic birth

Risiko terbesar pada metode ini adalah perasaan tidak nyaman ketika mencobanya, terutama jika Bunda memilih rumah sakit umum. Sehingga untuk memilih metode ini diperlukan diskusi dan pikiran yang terbuka akan seksualitas dan kelahiran baik dari Bunda, keluarga, maupun dokter yang akan menangani Bunda.

Selain itu, orgasmic birth juga akan memberikan Bunda sedikit tekanan bahwa metodenya harus berhasil, dan merasa stress juga tidak berhasil. Lebih membahayakan jika Bunda tidak berhasil melakukannya, namun Bunda juga menolak bentuk alternatif lain dari manajemen nyeri.

Untuk melakukan orgasmic birth, biasanya dokter akan merekomendasikan Bunda untuk melakukannya di rumah agar lebih nyaman. Namun melahirkan di rumah memiliki risiko yang lebih besar karena kurangnya fasilitas medis jika terjadi hal-hal darurat. Melahirkan di rumah tidak disarankan untuk Bunda yang:

  • Pernah menjalani operasi caesar
  • Sedang hamil anak kembar
  • Memiliki riwayat penyakit tertentu

Untuk itu, jika Bunda tertarik mencoba metode orgasmic birth, perlu diskusi yang matang dengan dokter terlebih dahulu ya, Bunda.

Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!

(pri/pri)

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda