Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

kehamilan

Benarkah Induksi saat Persalinan Terasa Menyakitkan? Simak Penjelasan Dokter

Melly Febrida   |   HaiBunda

Kamis, 17 Aug 2023 12:10 WIB

Ilustrasi Melahirkan
Benarkah Induksi saat Persalinan Terasa Menyakitkan? Simak Penjelasan Dokter/Foto: Getty Images/iStockphoto/globalmoments

Ibu hamil yang akan melahirkan secara alami lebih dari 40 minggu terkadang harus menjalani induksi persalinan. Benarkah induksi saat persalinan terasa menyakitkan? Simak penjelasan dokter.

Induksi ini umum terjadi pada persalinan. Setiap tahunnya saja, satu dari lima persalinan diinduksi di Inggris. 

Melansir Tommys, ibu hamil biasanya melahirkan antara 37 dan 42 minggu kehamilan. Tetapi jika bayi sangat terlambat lebih dari 42 minggu, plasenta mungkin tidak bekerja sebaik dulu dan risiko lahir mati meningkat. 

Induksi saat persalinan 

Dokter atau bidan akan menawari induksi pada usia kehamilan antara 41 dan 42 minggu. Bayi lahir terlambat ini menjadi alasan umum dilakukannya induksi.

Baca Juga : Induksi

Selain lahir terlambat, berikut ini alasan lain dilakukannya induksi:

1. Jika persalinan tidak dimulai setelah ketuban pecah

Bunda akan ditawari induksi jika kehamilan sudah lebih dari 34 minggu dan ketuban pecah, tetapi persalinan tidak dimulai dengan sendirinya setelah 24 jam. Ini karena air ketuban pecah meningkatkan risiko bayi terkena infeksi.

Jika kehamilan tidak rumit, ibu hamil mungkin juga ditawarkan manajemen hamil. Ini adalah saat bidan atau dokter memantau Bunda dan bayi, dan kehamilan berkembang secara alami selama aman.

Jika Bunda hamil lebih dari 37 minggu, mungkin ditawarkan induksi dalam waktu 24 jam setelah ketuban pecah. Jika ibu hamil tidak menginginkan induksi, bidan akan menyusun rencana untuk memantau ibu hamil.

Jika ketuban pecah sebelum 34 minggu, ibu hamil hanya akan ditawari induksi jika ada faktor lain yang menunjukkan bahwa itu adalah hal terbaik untuk dilakukan. 

2. Ibu atau bayi memiliki masalah kesehatan

Ibu hamil mungkin ditawari induksi jika memiliki kondisi akan lebih aman melahirkan bayi lebih cepat. Ini dapat mencakup:

  • Diabetes tipe 1 atau tipe 2
  • Diabetes gestasional
  • Pre-eklamsia
  • Kolestasis kehamilan intrahepatik (ICP)
  • Hipertensi akibat kehamilan.

Bagaimana persalinan diinduksi?

Ibu hamil akan diberi obat yang disebut prostaglandin, yang bertindak seperti hormon alami yang memicu persalinan. Ini dimasukkan ke dalam vagina sebagai gel, tablet atau pessary. Ini bisa memakan waktu cukup lama dan ibu hamil mungkin memerlukan lebih dari 1 dosis prostaglandin jika tidak mengalami kontraksi setelah 6 jam.

Ibu hamil mungkin juga memerlukan infus hormon untuk mempercepat persalinan. Setelah persalinan dimulai, itu akan berkembang secara normal, tetapi kadang-kadang bisa memakan waktu 24 hingga 48 jam untuk membuat Bunda melahirkan.

Bidan atau dokter mungkin juga memecahkan ketuban jika belum pecah. Metode induksi ini disebut pecah ketuban buatan (ARM) atau amniotomi. Ini akan terasa seperti pemeriksaan dalam dan tidak menyakiti bayi.

Ibu hamil tidak boleh ditawari pecah ketuban buatan kecuali dokter atau bidan tidak dapat menggunakan prostaglandin.

Apakah induksi menyakitkan? Simak jawabannya dengan klik halaman berikutnya.

Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!


INDUKSI PERSALINAN MENYAKITKAN?

Ilustrasi Melahirkan

Benarkah Induksi saat Persalinan Terasa Menyakitkan? Simak Penjelasan Dokter/Foto: Getty Images/iStockphoto/SDI Productions

Orang sering menceritakan bahwa induksi lebih menyakitkan, benarkah? Induksi biasanya direkomendasikan dokter jika dianggap lebih baik untuk ibu dan bayi ketimbang menunggu.

"Ini umumnya lebih menyakitkan daripada persalinan yang dimulai secara alami tetapi pilihan pereda nyeri yang biasa akan tetap tersedia untuk Anda," kata Clare Herbert, bidan senior,  dilansir Babycenter.

Menurutnya, seberapa menyakitkan induksi tergantung pada metode yang digunakan dan bagaimana tubuh bereaksi terhadapnya. Beberapa ibu hamil yang diinduksi menjadi lebih cepat persalinannya. Sedangkan yang lain mungkin membutuhkan metode induksi lebih lanjut dan lebih kuat.

Banner Janin Sehat

Prostaglandin biasanya digunakan sebagai langkah pertama dalam persalinan induksi. Prostaglandin membuat serviks matang dan dapat merangsang kontraksi. 

Prostaglandin juga dapat membuat vagina terasa sakit, jadi ini dapat menyebabkan Bunda merasa tidak nyaman, terutama jika diperlukan beberapa dosis sebelum persalinan dimulai. "Ini juga dapat membuat perut Anda sakit dan menyebabkan penyakit atau diare, meskipun hal ini jarang terjadi," jelas Herbert.

Jika tubuh merespons prostaglandin dengan baik, Bunda mungkin menemukan bahwa kontraksi segera dimulai.

Hal senada disampaikan Dr. Stacy Henigsman, dokter spesialis kebidanan dan ginekologi menjelaskan induksi bisa terasa menyakitkan. Obat untuk menginduksi persalinan menghasilkan kontraksi yang lebih kuat dan lebih cepat.

"Anda lebih mungkin membutuhkan epidural saat diinduksi daripada jika Anda memulai persalinan tanpa induksi," kata Henigsman dikutip dari Healthline.

Henigsman bilang, ibu hamil sebaiknya menimbang semua manfaat versus risikonya dengan dokter sebelum memutuskan untuk melakukan induksi. Jika dokter menekan karena masalah penjadwalan, Bunda bisa mencari second opinion.

Simak juga video tentang Cerita Tasya Kamila yang harus diinduksi tapi berujung caesar:

[Gambas:Video Haibunda]




(pri/pri)
Loading...

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda