
Bundapedia
Induksi
Nanie Wardhani | Haibunda
Sebagai ibu hamil, terutama yang sedang mempersiapkan diri menuju persalinan tentu mendengar kata induksi bukanlah hal yang asing. Induksi persalinan adalah proses yang dilakukan untuk memulai atau mempercepat proses persalinan.
Proses ini bukanlah proses yang mudah dan bisa dilakukan sembarangan. Ada berbagai syarat dan prosedur yang harus dilakukan agar induksi bisa dilakukan dengan baik.
Sebab jika syarat dan prosedur yang ada tidak patuhi, maka ada banyak resiko yang bisa menimpa baik pada Bunda maupun Si Kecil.
Lalu, apa pengertian dari induksi? Seperti apa prosedurnya dan apa saja resikonya?
Apa itu induksi?
Dikutip dari Mayo Clinic, induksi adalah proses yang dilakukan untuk mendorong rahim agar berkontraksi sebelum persalinan dimulai, sehingga dapat melahirkan secara normal.
Induksi biasanya dilakukan jika ada alasan medis yang memerlukan persalinan normal untuk segera terjadi, seperti jika ada resiko untuk Bunda atau Si Kecil jika persalinan tidak terjadi dengan cepat. Tujuan dari induksi persalinan adalah untuk membantu ibu melahirkan bayinya dengan normal dan aman, meskipun ada beberapa risiko yang terkait dengan prosedur ini.
Metode ini dilakukan jika ada kekhawatiran tentang kesehatan ibu atau bayi, seperti jika plasenta mulai tidak bekerja dengan baik atau jika Bunda memiliki tekanan darah tinggi yang tidak terkontrol.
Induksi juga bisa dilakukan jika Bunda sudah melewati batas waktu kehamilan yang dianggap aman, atau jika ada tanda-tanda bahwa persalinan akan segera terjadi.
Ada beberapa cara yang dapat digunakan untuk menginduksi persalinan, termasuk menggunakan obat-obatan seperti oksitosin atau prostaglandin untuk memicu kontraksi, atau melakukan tindakan secara fisik seperti memperlebar jalan lahir dengan menggunakan tangan atau alat lainnya.
Sebelum melakukan induksi, dokter akan mempertimbangkan sejumlah faktor seperti usia kehamilan, kondisi kesehatan Bunda dan Si Kecil, serta riwayat kehamilan sebelumnya untuk menentukan metode yang paling sesuai.
Dengan memahami risiko dan manfaat yang terkait dengan induksi persalinan, Bunda dapat membuat keputusan yang tepat untuk kesehatan Bunda dan bayi Bunda.
Kenapa harus melakukan induksi?
Induksi dapat dilakukan jika terdapat alasan medis yang memerlukan persalinan terjadi segera atau jika terdapat kondisi yang membahayakan bagi Bunda maupun Si Kecil jika persalinan tidak segera terjadi.
Ada beberapa alasan mengapa induksi persalinan perlu dilakukan, di antaranya adalah:
Kondisi Bunda yang membahayakan
Beberapa kondisi seperti tekanan darah tinggi, diabetes, atau infeksi dapat menjadi alasan untuk melakukan induksi persalinan. Kondisi tersebut dapat membahayakan bagi Bunda maupun Si Kecil jika persalinan tidak segera terjadi.
Kondisi Si Kecil yang membahayakan
Jika terdapat indikasi bahwa bayi kekurangan oksigen atau mengalami pertumbuhan yang terhambat di dalam rahim, maka dokter dapat merekomendasikan induksi persalinan untuk menyelamatkan Si Kecil.
Masa kehamilan yang telah melewati batas waktu yang ditentukan
Apabila masa kehamilan sudah melewati batas waktu yang ditentukan, dokter dapat merekomendasikan induksi persalinan untuk mencegah terjadinya komplikasi.
Ketuban yang sudah pecah tapi tidak ada tanda-tanda persalinan yang terjadi
Induksi bisa dilakukan jika ketuban sudah pecah tapi tidak ada tanda-tanda persalinan yang terjadi, atau jika terjadi Ketuban Pecah Dini (KPD). Maka dokter dapat merekomendasikan induksi untuk mencegah terjadinya infeksi.
Meskipun induksi persalinan dapat membantu mempercepat proses persalinan, ada beberapa risiko yang perlu dipertimbangkan oleh penyedia layanan kesehatan sebelum melakukan induksi. Selain itu, beberapa obat yang digunakan untuk induksi persalinan juga dapat menyebabkan efek samping bagi Bunda, seperti kontraksi yang terlalu kuat atau terlalu sering.
Oleh karena itu, sebelum memutuskan untuk melakukan induksi persalinan, sebaiknya berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter dan mempertimbangkan semua risiko yang mungkin terjadi.
Metode induksi
Ada beberapa metode yang dapat digunakan untuk menginduksi persalinan, antara lain:
Pemasangan membran timbal
Pemasangan membran timbal merupakan metode yang paling sering digunakan untuk menginduksi persalinan. Membran timbal adalah sebuah alat yang terbuat dari plastik yang diisi dengan cairan berwarna kuning dan ditempatkan di rahim. Membran timbal dapat menimbulkan rasa nyeri yang sama dengan rasa nyeri saat persalinan.
Penggunaan obat-obatan
Obat-obatan dapat digunakan untuk menginduksi persalinan dengan cara menstimulasi kontraksi rahim. Obat-obatan yang sering digunakan untuk menginduksi persalinan adalah oksitosin dan prostaglandin.
Membrane stripping
Dengan metode ini, lapisan kantung ketuban akan dipisahkan dari leher rahim dengan jari dokter atau bidan. Cara ini dapat memantik terjadinya persalinan.
Memecah air ketuban (amniotomi)
Amniotomi adalah proses membuka amnion (selaput ketuban) dengan cara mengiris atau memotongnya. Amniotomi dapat mempercepat proses persalinan dengan mengurangi tekanan pada rahim selama persalinan.
Risiko induksi
Induksi dapat dilakukan namun bukan berarti tanpa risiko. Ada berbagai resiko yang harus Bunda hadapi jika melakukan prosedur induksi terutama induksi persalinan yang dilakukan secara fisik, bukan suntikan obat-obatan. Beberapa risiko tersebut diantaranya adalah:
Infeksi
Infeksi merupakan salah satu risiko terbesar dari proses induksi persalinan. Kebanyakan jenis infeksi yang berhubungan dengan proses induksi sangat menular dan dapat berakibat beresiko pada kesehatan Bunda dan Si Kecil.
Komplikasi
Beberapa studi menunjukkan bahwa risiko komplikasi pada waktu persalinan lebih tinggi bila Bunda menjalani proses induksi persalinan. Contohnya, appendix umbilikalis atau tali pusat yang tertinggal yang dapat menyebabkan infeksi parah.
Perdarahan
Komplikasi ini juga dapat menjadi konsekuensi dari proses induksi persalinan. Jenis proses induksi persalinan tertentu dapat menyebabkan luka atau kedutan pada pintu rahim sehingga menyebabkan perdarahan berlebih setelah proses persalinan.
Tips melakukan induksi
Meskipun induksi persalinan dapat membantu menyelamatkan nyawa Bunda dan Si Kecil, tetapi juga terdapat beberapa resiko yang harus dihadapi oleh Bunda dalam mengalami proses ini.
Berikut ini adalah beberapa tips yang dapat membantu Bunda menghadapi proses induksi persalinan:
Bicarakan dengan dokter tentang semua opsi yang tersedia
Termasuk risiko dan manfaat dari masing-masing opsi. Jangan ragu untuk bertanya tentang apa yang akan terjadi selama proses induksi persalinan dan bagaimana cara menghadapinya.
Persiapkan diri dengan baik
Pastikan Bunda sudah menyiapkan semua kebutuhan yang diperlukan selama proses persalinan, seperti pakaian, peralatan mandi, dan kebutuhan bayi setelah lahir.
Gunakan teknik relaksasi selama proses persalinan
Teknik relaksasi seperti meditasi, yoga, atau teknik pernapasan dapat membantu Anda mengelola rasa sakit dan stres selama proses persalinan.
Bawa sesuatu yang menyenangkan selama proses persalinan
Bawa musik, buku, atau mainan favorit Anda untuk mengisi waktu selama proses persalinan. Hal ini dapat membantu Anda merasa lebih nyaman dan terhibur selama proses tersebut.
Selama proses induksi penting untuk berkonsultasi dengan dokter kandungan sebelum mempertimbangkan pilihan pengobatan ini.
Dokter akan membantu mempertimbangkan kemungkinan risiko dan manfaat dari berbagai proses induksi persalinan dan mencari tahu apakah itu merupakan pilihan terbaik untuk keluarga.
Bunda, yuk download aplikasi digital Allo Bank di sini. Dapatkan diskon 10 persen dan cashback 5 persen.