Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

kehamilan

Cara Mencegah Kehamilan Setelah Berhubungan Intim

Annisa Karnesyia   |   HaiBunda

Kamis, 24 Aug 2023 12:10 WIB

Ilustrasi Suami istri
Cara Mencegah Kehamilan Setelah Berhubungan Intim/ Foto: Getty Images/iStockphoto
Jakarta -

Mencegah kehamilan setelah berhubungan intim dapat dilakukan dengan beberapa cara, Bunda. Salah satunya dengan menggunakan alat kontrasepsi.

Tapi, Bunda perlu ketahui dulu ya. Ada banyak jenis kontrasepsi dengan tingkat efektivitas yang bervariasi. Beberapa kontrasepsi bisa didapatkan tanpa resep, sementara yang lain perlu konsultasi dengan dokter.

"Metode kontrasepsi memiliki mekanisme kerja dan efektivitas yang berbeda dalam mencegah kehamilan yang tidak diinginkan. Efektivitas ini diukur dengan jumlah kehamilan per 100 wanita yang menggunakan metode tersebut per tahun," tulis Badan Kesehatan Dunia (WHO) dalam laman resminya.

Selain dengan kontrasepsi, Bunda juga dapat mencegah kehamilan melalui metode alami. Cara ini mungkin tidak seefektif kontrasepsi. Tapi, tak ada salahnya menggunakan cara ini.

Bunda juga dapat menggabungkan metode alami dengan penggunaan alat kontrasepsi. Lalu bagaimana cara mencegah kehamilan setelah berhubungan intim dengan kontrasepsi dan metode alami?

Cara mencegah kehamilan setelah berhubungan intim

Nah, melansir dari beberapa sumber, berikut 3 cara mencegah kehamilan setelah berhubungan intim:

1. Pil kontrasepsi darurat

Pil kontrasepsi darurat dipercaya dapat mencegah kehamilan usai berhubungan seksual. WHO menganjurkan untuk menggunakan kontrasepsi darurat dalam 5 hari, namun lebih efektif semakin cepat digunakan usai hubungan intim.

"Pil kontrasepsi darurat mencegah kehamilan dengan mencegah atau menunda ovulasi dan tidak menyebabkan aborsi," ujar WHO.

NHK Inggris menjelaskan bahwa penggunaan alat kontrasepsi darurat ini dapat mencegah kehamilan hingga lebih dari 95 persen kehamilan bila digunakan dalam waktu 5 hari setelah berhubungan seksual.

Sementara dilansir Very Well Family, pil kontrasepsi darurat atau morning after pill memang dapat diminum untuk mencegah ovulasi. Pil ini telah tersedia selama lebih dari 30 tahun dan menjadi metode pengendalian kelahiran yang aman dan efektif.

"Untuk efektifitas, kontrasepsi darurat perlu digunakan sesegera mungkin setelah berhubungan seksual tanpa kondom atau kegagalan alat kontrasepsi," kata Pendidik Kesehatan Dawn Stacey, PhD, LMHC.

Ada 2 jenis pil kontrasepsi darurat yang dapat digunakan untuk menunda kehamilan. Melansir dari laman WHO dan Planned Parenthood, berikut 2 pil kontrasepsi yang dimaksud:

Pil mengandung ulipristal acetate (UPA)

Untuk menggunakan Pil mengandung ulipristal acetate (UPA), diperlukan resep dari perawat atau dokter. Ada jenis pil UPA yang efektif sebagai 'morning after pill'.

Pil kontrasepsi dapat dikonsumsi hingga 120 jam (5 hari) setelah berhubungan intim tanpa kondom. Pil bekerja dengan baik pada hari ke-5 seperti halnya pada hari ke-1. WHO menganjurkan UPA diminum dalam dosis tunggal 30 miligram (mg).

Pil mengandung levonorgestrel (LNG)

Pil ini sudah banyak ditemukan di sebagian besar apotek. Pil kontrasepsi darurat mengandung levonorgestrel (LNG) ini paling baik diminum dalam waktu 72 jam (3 hari) setelah berhubungan intim tanpa kondom, Bunda.

Meski lewat 3 hari (5 hari), pil kontrasepsi tetap bisa diminum ya. Tapi semakin cepat meminumnya, maka semakin baik kerjanya.

Nah, WHO menganjurkan pil ini juga diminum dalam dosis tunggal 1,5 mg, atau sebagai alternatif LNG dikonsumsi dalam 2 dosis, yaitu 0,75 mg, dengan terpisah jarak 12 jam.

Close up hand contraceptive pill and condom on with colorful pills strips. Contraception reduces childbirth and pregnant concept.Ilustrasi Pil KB/ Foto: iStock

2. IUD tembaga non hormonal (paragard)

Intrauterine Device (IUD) non hormonal berisi atau berlapis tembaga yang dimasukkan ke dalam rahim untuk mencegah kehamilan. IUD jenis ini dapat dipasang hingga 5 hari setelah berhubungan intim tanpa kondom, atau hingga 5 hari setelah waktu paling awal Bunda berovulasi (melepaskan sel telur).

Cara kerja kontrasepsi ini adalah membuat sperma berhenti bergerak, sehingga sulit mencapai sel telur. IUD tembaga juga dapat mencegah sel telur menempel di dalam rahim.

Sebagai alat kontrasepsi, IUD tembaga ini dapat digunakan selama 5 sampai 10 tahun. Meski begitu, IUD dapat menimbulkan efek samping, seperti waktu haid yang lebih panjang, lebih banyak, hingga muncul rasa nyeri saat haid.

"IUD ini adalah metode kontrasepsi darurat yang paling efektif. Kurang dari 1 persen wanita yang menggunakan IUD menjadi hamil. Ini lebih efektif daripada pil kontrasepsi darurat untuk mencegah kehamilan setelah berhubungan intim tanpa kondom," tulis NHS dalam laman resminya.

3. Metode alami

Metode alami ini tidak terkait dengan penggunaan alat kontrasepsi, Bunda. Metode mencakup siklus haid dan cara menghindari hubungan seksual saat memasuki masa subur.

Mengutip laman Medical News Today, 'jendela subur' seorang perempuan umumnya berlangsung sekitar 6-9 hari per bulan dan bertepatan dengan waktu ovulasi, yaitu pelepasan sel telur.

Metode alami dimulai dengan mengenali masa subur. Di luar waktu tersebut, Bunda dapat berhubungan intim untuk mencegah kehamilan.

Berikut beberapa sinyal atau tanda masa subur yang dapat dikenali:

  • Perubahan mukus (lendir) serviks
  • Indera penciuman meningkat
  • Nyeri payudara
  • Suhu tubuh basal meningkat

Bila sudah mengetahui tanda masa subur, Bunda dapat mulai mencatat awal dan akhir siklus haid selama beberapa bulan. Kemudian, hindari atau batasi berhubungan seksual di masa subur dan menyesuaikan perhitungan tanggal.

Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!

(ank/ank)

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda