Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

kehamilan

5 Penyebab Sakit Perut Ibu Hamil dan Bedanya dengan Tanda Keguguran

Nanie Wardhani   |   HaiBunda

Kamis, 31 Aug 2023 18:25 WIB

Ibu hamil sakit perut
5 Penyebab sakit perut ibu hamil/ Foto: Getty Images/DjelicS

Sakit perut ringan dan kram sering terjadi selama hamil dan biasanya bukan tanda bahwa ada masalah pada kehamilan. Tapi jika Bunda merasakan nyeri yang parah, sebaiknya segera mencari pertolongan medis karena hal tersebut mungkin disebabkan oleh kehamilan ektopik, keguguran, solusio plasenta, atau masalah serius lainnya.

Pelajari apa yang ditunjukkan oleh gejala-gejala ini pada berbagai tahap kehamilan dan kapan harus menemui dokter.

5 penyebab sakit perut ibu hamil

Jika Bunda mengalami nyeri umum di perut tetapi tidak secara khusus di perut bawah, hal ini mungkin disebabkan oleh hal yang tidak berbahaya. Perut Bunda membesar dan organ-organ Bunda bergeser, jadi rasa nyeri tumpul dan sesekali tusukan tajam adalah hal yang umum dirasakan saat hamil. 

Menurut Very Well Family dan American Pregnancy, penyebab sakit perut saat hamil yang biasa terjadi adalah:

1. Kontraksi Braxton Hicks

Seringkali tanpa rasa sakit, Braxton Hicks dapat menyebabkan ketidaknyamanan atau nyeri selama trimester kedua dan ketiga saat mengalami kontraksi "latihan" ini. 

2. Kram

Kram mungkin dirasakan karena membesarnya rahim. Ini biasanya tidak parah dan mereda setelah beberapa menit istirahat.

3. Gas, kembung, atau sembelit

Gejala-gejala ini umum terjadi karena tingginya kadar hormon progesteron selama kehamilan, yang memperlambat proses pencernaan. 

4. Nyeri ligamen bundar

Bunda mungkin merasakannya pada trimester kedua saat ligamen yang membentang dari rahim ke selangkangan diregangkan. Ini bisa berupa rasa sakit yang menusuk tajam saat Bunda melakukan perubahan posisi atau bisa juga rasa sakit yang tumpul dan pegal. 

5. Ketidaknyamanan Umum

Selain yang disebutkan di atas, ada beberapa ketidaknyamanan perut umum lainnya yang dapat dialami selama kehamilan dan umumnya tidak mengancam. Rahim Bunda yang membesar, virus perut, batu ginjal, fibroid, dan kepekaan terhadap makanan adalah bentuk-bentuk sakit perut lainnya yang tidak berbahaya.

Beda sakit perut dan tanda keguguran

Hubungi dokter jika Bunda mengalami kram yang menyakitkan di daerah panggul bagian bawah atau punggung bawah disertai dengan muntah, mual, atau pendarahan vagina, gejala ini bisa mengindikasikan keguguran.

Namun, kram juga bisa terjadi pada kehamilan normal. Jika tidak mengalami pendarahan dan tidak mengalami gejala lain terkait keguguran namun masih mengalami kram, tidak ada salahnya untuk memberitahukan hal tersebut ke dokter pada kunjungan berikutnya.

Gejala spesifik keguguran berbeda-beda tergantung individunya. Berikut beberapa gejala umum keguguran: 

  • Sakit perut
  • Sakit punggung
  • Pendarahan yang semakin berat
  • Kram
  • Demam
  • Lemas dan kelelahan

Perlu diingat bahwa banyak wanita hamil kadang-kadang mengalami beberapa gejala ini dan tidak mengalami keguguran. Namun demikian, jika mengalami gejala-gejala ini, atau khawatir, segera hubungi OB-GYN Bunda.

Sakit perut parah selama kehamilan

Jika mengalami sakit parah di bagian perut mana pun selama awal kehamilan, pergilah ke unit gawat darurat. Bunda perlu memastikan bahwa kehamilan ektopik disingkirkan, karena hal ini dapat mengancam jiwa jika tidak diobati. 

Dalam beberapa kasus, sakit perut selama kehamilan dapat mengindikasikan solusio plasenta dan komplikasi lain yang mengancam jiwa ibu dan bayi, sehingga memerlukan perhatian medis segera. Pada solusio plasenta, plasenta terpisah dari rahim setelah minggu ke-20 kehamilan dan Bunda mungkin memerlukan pemantauan ketat atau kelahiran bayi lebih awal.

Kram perut juga bisa menjadi tanda persalinan prematur. Bagaimanapun, jangan menunda mencari pengobatan. Perawatan dini terhadap komplikasi dapat membuat perbedaan besar. Preeklampsia, yaitu suatu kondisi yang mencakup tekanan darah tinggi dan protein dalam urine, juga dapat menyebabkan sakit perut bagian atas. 

Jika kondisi ini tidak diobati, hal ini dapat menyebabkan masalah multi organ, eklamsia (kondisi disertai kejang atau koma), dan pertumbuhan janin yang buruk. 

Selain penyebab sakit perut parah yang berhubungan dengan kehamilan, Bunda mungkin juga mengalami nyeri yang berhubungan dengan kondisi non-kehamilan yang memerlukan perawatan segera. Beberapa di antaranya terjadi lebih sering selama kehamilan, sementara lainnya terjadi secara kebetulan.

Ini termasuk:

  • Apendisitis 
  • Batu empedu (kolelitiasis)
  • Batu ginjal 
  • Pankreatitis 
  • Infeksi saluran kemih

Mengalami sakit perut ringan atau sakit perut mungkin merupakan bagian dari kehamilan tanpa komplikasi. Bicarakan dengan dokter Bunda tentang apa yang diharapkan dan apa yang harus ditangani sebagai tanda adanya masalah, terutama jika Bunda memiliki kondisi kronis atau kondisi gastrointestinal.

Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!

(rap/rap)

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda