Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

kehamilan

Wanita Hamil dengan Autoimun, Apakah Bisa Menurun pada Janinnya?

Nurul Jasmine Fathia   |   HaiBunda

Selasa, 05 Sep 2023 22:05 WIB

Ilustrasi Ibu Hamil
Ilustrasi Ibu Hamil/ Foto: Getty Images/iStockphoto/Makidotvn

Setiap wanita hamil pasti menginginkan kondisi badan yang sehat dan prima selama hamil. Namun, terkadang takdir berkata lain, tak sedikit wanita hamil yang harus berjuang melawan penyakit dari yang ringan hingga berat, salah satunya penyakit autoimun. Lalu wanita hamil dengan autoimun, apakah bisa menurun pada janinnya?

Ibu hamil dengan penyakit autoimun memerlukan perawatan yang khusus. Hal ini dilakukan guna meminimalkan risiko bagi dirinya dan janin dalam kandungan.

Mengenal penyakit autoimun

Melansir dari CNA Lifestyle dan Health Line, penyakit autoimun merupakan sebuah penyakit yang menyebabkan tubuh pengidapnya kesulitan membedakan antara virus, bakteri, dan sel sehat. Akibatnya, sistem imun yang ada merusak sel-sel sehat di dalam tubuh. 

Penyakit autoimun memiliki lebih dari 80 jenis penyakit yang bisa menyerang setiap orang tanpa terkecuali. Salah satu jenis penyakit autoimun yang umumnya diidap kebanyakan orang adalah penyakit lupus.

Seseorang yang mengidap penyakit autoimun biasanya tak mengalami rasa sakit secara terus menerus. Rasa sakit akan hilang dan timbul menyesuaikan dengan sistem imun yang kesulitan dalam mengidentifikasi virus, bakteri, dan sel sehat di dalam tubuh. Kondisi ini umumnya disebut sebagai episode flare.

Apakah hamil dengan autoimun bisa membahayakan janin?

Penyakit autoimun lebih rentan diidap oleh wanita di usia reproduktif dibandingkan dengan pria. Maka dari itu, sangat mungkin bagi seorang Bunda didiagnosis penyakit ini, baik sebelum atau sesudah mendapatkan kehamilan.

Jika telah mengidap autoimun saat program hamil, Bunda tidak perlu khawatir ya. Ibu hamil dengan autoimun belum tentu bisa menurunkan penyakit ini kepada janinnya.

Pernyataan tersebut didukung oleh pendapat dari Professor Faith Chia, seorang konsultan senior di Departemen Reumatologi, Alergi, & Imunologi di Rumah Sakit Tan Tock Seng. Chia mengatakan bahwa selama kariernya, ia telah menemukan banyak ibu hamil dengan autoimun yang berhasil melewati masa-masa kehamilan dengan aman dan melahirkan bayi sehat.

"Sebenarnya, saya memiliki pasien (dengan lupus) yang akan melahirkan anak keduanya setelah kehamilan yang lancar bulan ini," kata Profesor Faith Chia.

Meski penyakit autoimun belum tentu diturunkan, ibu hamil yang terdiagnosis penyakit ini tetap tergolong berisiko tinggi. Bunda harus rutin memeriksakan kondisi kesehatan ke dokter untuk bisa mendapatkan kehamilan sehat.

Ada risiko kehamilan yang perlu diwaspadai bila Bunda mengidap penyakit autoimun saat mengandung janin. Apa saja risiko itu?

Penjelasan lengkapnya dapat dibaca di halaman berikutnya ya.

Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!


RISIKO HAMIL DENGAN AUTOIMUN

Ilustrasi Ibu Hamil

Ilustrasi Ibu Hamil/ Foto: Getty Images/iStockphoto/RyanKing999

Risiko yang harus diwaspadai ibu hamil dengan autoimun

Jika Bunda mengidap autoimun dan ingin mendapatkan kehamilan sehat, maka ada baiknya untuk berkonsultasi terlebih dahulu ke dokter kandungan. Konsultasi sangat dianjurkan bila Bunda sering mengalami episode flare atau kondisi ketika gejala autoimun memburuk untuk sementara waktu dan kembali membaik untuk beberapa saat.

Melansir dari laman Centers for Disease Control and Prevention (CDC), ibu hamil dengan autoimun yang sering mengalami episode flare bisa berdampak kurang baik pada janin. Beberapa risiko ini terkait dengan kejadian keguguran, kematian, hingga masalah serius lainnya.

Selain itu, ibu hamil dengan penyakit autoimun juga berisiko dapat membahayakan kesehatan dan keselamatan dirinya sendiri. Berikut beberapa risikonya:

  • Gagal ginjal
  • Tekanan darah melonjak tinggi dan preeklampsia
  • Penyakit paru-paru
  • Gagal jantung
  • Gagal ginjal
Banner ISPA pada Anak

Meski tidak dapat diturunkan ke janin, wanita dengan penyakit autoimun yang cukup parah tida disarankan untuk hamil. Namun, bukan berarti Bunda tidak boleh hamil bila mengidap penyakit ini ya.

Bunda yang berencana punya momongan tapi memiliki autoimun, disarankan untuk berkonsultasi terlebih dahulu ke dokter kandungan untuk memastikan kondisinya stabil, terutama selama beberapa bulan sebelum memulai program hamil. 

Menyusui dengan kondisi autoimun

Tak hanya selama hamil, perawatan juga dibutuhkan untuk pengidap autoimun yang ingin menyusui anaknya usai melahirkan. Menyusui Si Kecil secara langsung atau direct breast feeding tetap diperbolehkan. Namun, sebelum memulainya, pastikan Bunda telah berkonsultasi terlebih dahulu ke dokter ahli atau konsultan laktasi. Kenapa?

Pengidap autoimun umumnya mengonsumsi beberapa obat-obatan secara rutin. Oleh karena itu, penting bagi Bunda dengan penyakit autoimun untuk memastikan apakah obat yang dikonsumsi aman atau tidak.

Semoga informasi ini bermanfaat ya Bunda.

Simak juga ragam tes kesehatan pranikah yang dapat dilakukan calon pasangan suami istri, dalam video berikut:

[Gambas:Video Haibunda]


(Nurul Jasmine Fathia/ank)
Loading...

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda