Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

kehamilan

Hydrops Fetalis: Gejala, Penyebab, Cara Mengobati & Dampaknya pada Perkembangan Janin

Nazla Syafira Muharram   |   HaiBunda

Sabtu, 30 Sep 2023 10:00 WIB

Ilustrasi Ibu Hamil
Hydrops Fetalis: Gejala, Penyebab, Cara Mengobati & Dampaknya pada Perkembangan Janin/Foto: Getty Images/iStockphoto/geargodz
Jakarta -

Siklus menstruasi yang teratur menjadi suatu tanda kehidupan reproduksi yang normal pada sebagian besar wanita. Tetapi, bagi beberapa wanita yang mempertimbangkan kontrasepsi suntik 3 bulan sering kali timbul pertanyaan mengenai berapa lama menstruasi akan kembali normal setelah berhenti menggunakan metode KB suntik 3 bulan. 

Selain itu, terdapat suatu masalah serius yang dapat terjadi selama kehamilan. Salah satunya adalah hydrops fetalis yang perlu Bunda berikan perhatian lebih. Hal ini karena kondisi hydrops fetalis dapat berpengaruh pada janin yang dikandung, Bunda. 

Hydrops fetalis merupakan kondisi medis yang dapat terjadi selama masa kehamilan. Kondisi tersebut disebabkan oleh penumpukan cairan ekstra di dalam ruang tubuh janin dan dapat menyebabkan pembengkakan serta masalah serius lainnya jika tidak segera dilakukan perawatan. 

Maka dari itu, penting untuk Bunda mengetahui dan memahami kondisi hydrops fetalis ini agar dapat mendeteksinya sejak dini selama masa kehamilan. Tak hanya itu, Bunda juga bisa mengetahui bentuk pencegahan dan pengobatan kondisi hydrops fetalis. 

Mengenal hydrops fetalis

Nah, lantas apa itu hydrops fetalis? bagaimana gejala, penyebab, dan cara mengobatinya? apa dampak yang diberikan pada perkembangan janin? Berikut ini beberapa penjelasan mengenai hydrops fetalis dilansir dari laman Healthline dan berbagai sumber. Simak penjelasan selengkapnya yuk, Bunda. 

Melansir laman Healthline, hydrops fetalis adalah suatu kondisi serius yang dapat mengancam jiwa, yakni janin atau bayi yang baru lahir mengalami penumpukan cairan yang tidak normal pada jaringan sekitar paru-paru, jantung, perut, dan di bawah kulit. Biasanya, kondisi ini merupakan komplikasi dari kondisi medis lain yang memiliki pengaruh cara tubuh dalam mengelola cairan. 

Kondisi hydrops fetalis hanya terjadi pada 1 dari setiap 1.000 kelahiran. Apabila Bunda sedang hamil dan bayi di dalam kandungan terdeteksi mengalami kondisi ini, kemungkinan besar dokter akan menyarankan Bunda untuk melakukan induksi persalinan dini. Bayi yang lahir dengan kondisi hydrops fetalis memerlukan transfusi darah dan berbagai perawatan lainnya. 

Jenis-jenis hydrops fetalis

Terdapat dua jenis hydrops fetalis yang dapat Bunda ketahui dan pahami dilansir dari laman Very Well Health sebagai berikut: 

  1. Hydrops Fetalis Non-Imun
    Hydrops fetalis non-imun adalah jenis yang paling umum, jenis ini mempengaruhi hingga 90 persen dari semua bayi dengan gangguan ini. Hal tersebut berkaitan dengan penyakit yang mendasari atau permasalahan lain yang mengganggu bayi dalam mengelola cairan.
  2. Hydrops Fetalis Imun 
    Hydrops fetalis imun dapat terjadi ketika sistem kekebalan tubuh ibu hamil menyerang sel darah merah pada janin, hal ini karena ketidakcocokan antara ibu hamil dan sel darah merah janin. Tentunya, hal tersebut dapat mengakibatkan kerusakan sel darah merah janin. 

Penyebab hydrops fetalis pada janin sesuai jenisnya

Melansir laman WebMD, hydrops fetalis bukan lah suatu penyakit tersendiri. Kondisi ini disebabkan oleh kondisi medis lainnya yang berbeda. Terdapat beberapa kondisi medis dan komplikasi yang dapat menyebabkan hydrops fetalis, di antaranya: 

  • Penyakit hemolitik pada bayi baru lahir. Kondisi ini dikenal sebagai eritroblastosis fetalis yaitu kelainan darah yang terjadi saat golongan darah ibu dan bayi tidak cocok.
  • Anemia berat. Anemia merupakan kelainan darah yang terjadi ketika tubuh memiliki sel darah merah lebih sedikit dari biasanya.
  • Infeksi. Apabila terdapat infeksi yang hadir saat lahir maka dapat menyebabkan hydrops fetalis.
  • Cacat jantung dan paru-paru. Jika jantung dan paru-paru bayi tidak berkembang dengan baik, dapat menyebabkan terjadinya hydrops fetalis.
  • Cacat lahir dan kelainan bawaan. Beberapa bayi lahir dengan kondisi cacat lahir, hal ini dapat meningkatkan kemungkinan terjadinya hydrops fetalis.
  • Penyakit hati. Apabila Si Kecil memiliki permasalahan pada hati seperti, penyakit kuning, maka dapat menyebabkan hydrops fetalis. 

Gejala hydrops fetalis yang muncul pada masa kehamilan

Pada masa kehamilan, terdapat beberapa gejala yang dapat dialami oleh Bunda jika janin mengidap hydrops fetalis. Beberapa gejalanya sebagai berikut: 

  • Kelebihan cairan ketuban (polihidramnion)
  • Plasenta yang tebal atau besar dengan tidak normal
  • Janin mengalami pembesaran limpa, jantung, atau hati, dan cairan di sekitar jantung atau paru-paru yang biasanya dapat diamati selama USG.

Dampak hydrops fetalis pada perkembangan janin

Dampak janin yang mengidap hydrops fetalis bergantung pada kondisi yang mendasarinya. Namun, hanya sekitar 20 persen bayi yang didiagnosis dengan hydrops fetalis sebelum lahir akan bertahan hidup hingga lahir. Risiko kematian paling tinggi pada bayi yang didiagnosis kurang dari 24 minggu kehamilan atau yang memiliki kelainan struktural seperti, kelainan jantung bawaan. 

Ilustrasi Janin


Cara mendiagnosis hydrops fetalis pada janin

Untuk mendiagnosis hydrops fetalis, biasanya dapat dilakukan selama USG. Dokter akan melihat kemungkinan hydrops fetalis pada janin selama pemeriksaan kehamilan secara rutin. Ultrasonografi yang menggunakan gelombang suara frekuensi tinggi yang dapat membantu untuk menangkap gambar langsung dari bagian dalam tubuh. 

Selain itu, ada tes diagnosik lainnya yang dapat membantu dalam menentukan tingkat keparahan kondisi hydrops fetalis di antaranya, pengambilan sampel darah janin amniosentesis yaitu pengambilan cairan ketuban, dan ekokardiografi janin yaitu mencari cacat struktural jantung. 

Cara mencegah di masa kehamilan

Selama masa kehamilan, hydrops fetalis tidak dapat dicegah. Terkadang, dokter dapat memberikan transfusi darah kepada bayi (transfusi darah janin dalam kandungan) yang berguna dalam meningkatkan kemungkinan bayi bertahan hidup sampai lahir. Pada beberapa kasus, dokter perlu melakukan induksi persalinan dini untuk memberikan kesempatan terbaik bagi bayi agar tetap bertahan hidup.

Cara mengobati hydrops fetalis

Beberapa perawatan yang dapat dilakukan untuk mengobati hydrops fetalis ketika bayi telah lahir, yaitu: 

  • Menggunakan jarum untuk membuang kelebihan cairan dari paru-paru, jantung, atau perut
  • Bantuan pernapasan seperti, mesin pernapasan (ventilator) untuk mengendalikan gagal jantung
  • Obat untuk membantu ginjal mengeluarkan kelebihan cairan
  • Pada kondisi hydrops imun, bayi dapat menerima transfusi sel darah merah langsung sesuai dengan golongan darahnya

Nah, itulah beberapa penjelasan mengenai kondisi hydrops fetalis. Semoga setelah memahami penjelasan tersebut Bunda dapat mengatasi permasalahan hydrops fetalis, ya. 

Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!

 

(pri/pri)

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda