KEHAMILAN
Pengertian Komplikasi Persalinan, Kenali Juga Penyebabnya
Annisa Karnesyia | HaiBunda
Kamis, 12 Oct 2023 09:20 WIBMengalami komplikasi persalinan merupakan hal yang paling ditakutkan para Bunda saat melahirkan anaknya. Memahami penyebab komplikasi persalinan sangat penting untuk mempersiapkan proses kelahiran anak agar berjalan baik.
Belum lama ini, Badan Kesehatan Dunia (WHO) melaporkan bahwa setiap dua menit, ada satu perempuan meninggal karena komplikasi yang terjadi selama hamil dan melahirkan. Laporan ini begitu mengkhawatirkan karena dalam beberapa tahun terakhir, kasus kematian ibu meningkat atau tidak turun di hampir semua negara.
Dalam laporan ini, WHO mengumpulkan data kematian ibu secara lokal, regional, dan global dari tahun 2000 hingga 2020. Hasilnya menunjukkan, ada sekitar 287.000 kematian ibu di seluruh dunia tahun 2020.
Nah, angka kematian ibu yang meningkat ini dikaitkan dengan komplikasi yang terjadi selama kehamilan dan persalinan. Ada beberapa penyebab utama kematian ibu, menurut WHO, yakni:
- Perdarahan hebat
- Tekanan darah tinggi
- Infeksi terkait kehamilan
- Komplikasi dari aborsi yang tidak aman
- Kondisi mendasar yang dapat diperburuk oleh kehamilan (seperti HIV/AIDS dan malaria)
"Sebagian besar penyebab di atas sebenarnya dapat dicegah dan diobati dengan akses perawatan kesehatan yang baik," demikian tulis WHO dalam laman resminya.
Komplikasi persalinan merupakan kondisi yang terjadi selama persalinan yang dapat mengancam nyawa ibu dan bayinya. Dokter Spesialis Kebidanan dan Kandungan Sub Endokrinologi & Menopouse Paruh Waktu di RS Hermina Jatinegara, Prof. Dr. dr. Andon Hestiantoro, Sp.OG-KFer, mengatakan bahwa beberapa komplikasi persalinan dapat diketahui sejak awal kehamilan atau terjadi selama masa kehamilan. Komplikasi dapat dipicu oleh kondisi yang dialami ibu dan janin.
"Persalinan itu tidak pernah terlepas dari kehamilan itu sendiri. Persalinan adalah proses lahirnya janin, tapi sebenarnya ada kaitan dengan ibu yang sedang hamil karena kehamilan itu sendiri buat perempuan tidak selalu baik," ungkap Andon saat dihubungi HaiBunda, Selasa (10/10/23).
"Di rahim perempuan itu diletakkan setengah unsur semi allograft yang milik suami, dan menjadi benda asing bagi istri. Jadi kalau janin itu separuh miliki suami, dan separuhnya milik istri, maka tubuh istri akan berusaha menghindari respons penolakan dari milik suami itu hingga menjadi tidak ada atau minimal. Terkadang, respons penolakan ini cukup berat, sehingga janin tidak bisa melekat dengan baik. Nantinya, bisa timbul seperti preeklamsia berat, gangguan pertumbuhan janin, dan ini yang menyebabkan komplikasi pada persalinan," sambungnya.
Penyebab komplikasi persalinan
Penyebab komplikasi persalinan tergantung dari apa yang dialami ibu dan bayi. Misalnya, terjadi perdarahan hebat dapat disebabkan karena robekan di rahim, kontraksi rahim tidak bagus, ada masalah pada plasenta, atau terjadi infeksi.
"Itu komplikasi persalinan bisa pada ibunya atau janin. Kalau fokus pada ibunya, itu bisa pada proses persalinan terjadi perdarahan pada jalan lahir akibat robekan, kontraksi rahim yang tidak bagus, adanya plasenta yang tidak menempel dengan baik, atau gangguan faktor pembekuan darah. Itu bisa menyebabkan perdarahan," kata Andon.
Jenis komplikasi persalinan
Ada beberapa jenis komplikasi persalinan yang perlu diketahui oleh Bunda. Berikut 17 jenis komplikasi persalinan yang dapat membahayakan nyawa ibu dan bayinya:
- Perdarahan hebat
- Rahim robek
- Posisi bayi sungsang atau melintang
- Preeklamsia dan eklamsia
- Plasenta aktreta
- Solusio plasenta
- Plasenta previa
- Retensi Plasenta
- Infeksi terkait kehamilan
- Distosia bahu
- Gawat janin
- Bayi terlilit tali pusar
- Emboli air ketuban
- Asfiksia perinatal
- Aspirasi mekonium
- Cephalopelvic Disproportion (CPD)
- Kondisi dasar pada ibu yang dapat diperburuk oleh kehamilan, seperti penyakit jantung, TBC berat, penyakit autoimun, diabetes sebelum hamil dan saat hamil.
Baca Juga : 17 Jenis Komplikasi Persalinan, Bunda Perlu Tahu |
Cara mencegah komplikasi persalinan
Beberapa komplikasi persalinan dapat dicegah lebih dini. Caranya dengan kontrol kesehatan secara rutin selama hamil, seperti kontrol kadar gula darah, tekanan darah tinggi, dan kadar Hb.
Bila seorang perempuan memiliki kelainan autoimun, masalah tiroid, gangguan sindrom metabolik, serta PCOS, maka kondisi medis tersebut perlu diperbaiki dulu sebelum program hamil. Jika kondisi menetap selama hamil, maka dapat berisiko pada ibu dan janin. Selain menyebabkan komplikasi persalinan, dapat juga membuat janin tidak berkembang dengan baik.
"Saat ini, kita harus bersiap dan memang harus ada penilaian faktor risiko. Misalnya, cairan ketuban banyak atau bayinya besar, yang tentu ini bisa berisiko menyebabkan perdarahan pasca persalinan. Jadi lebih dikenali," ujar Andon.
"Bisa juga itu muncul tanda-tanda adanya PCOS sebelum hamil, nah nanti saat hamil bisa diketahui gimana penanganan, atau mengalami obesitas sebelum hamil, nanti bisa diantisipasi, dia bisa diketahui dari awal," sambungnya.
Pemeriksaan rutin ke dokter selama kehamilan memang sangat penting untuk mendeteksi risiko komplikasi persalinan. Dokter tak hanya memeriksa kesehatan fisik Bunda, tapi juga melihat kondisi janin melalui USG.
Menurut data WHO, kira-kira sepertiga perempuan tidak melakukan empat dari delapan pemeriksaan prenatal yang direkomendasikan saat hamil. Sementara itu, sekitar 270 juta wanita tidak memiliki akses ke program keluarga berencana (KB) modern, Bunda.
Padahal, melakukan kontrol kesehatan reproduksi, terutama keputusan untuk memiliki anak, juga sangat penting untuk memastikan perempuan dapat merencanakan kehamilannya dengan baik. Ini juga terkait dengan mengatur jarak kehamilan dan melahirkan serta melindungi kesehatan mereka.
Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!
(ank/rap)Simak video di bawah ini, Bun:
Komplikasi Persalinan: Kenali Penyebab dan Jenis-jenisnya, Bun
TOPIK TERKAIT
ARTIKEL TERKAIT
3 Penyebab Komplikasi Persalinan yang Paling Umum Terjadi & Cara Mencegahnya
17 Jenis Komplikasi Persalinan, Bunda Perlu Tahu
Retensio Plasenta Saat Persalinan: Kenali Gejala, Penyebab & Pengobatannya
Mengenal Solusio Plasenta, Komplikasi yang Bisa Mengancam Nyawa Bumil dan Janin
TERPOPULER
Ciri-ciri Orang Cerdas, Kerap Ucapkan 20 Kalimat Ini
Potret Ade Govinda & Indiarisa Sambut Kelahiran Anak Pertama, Banjir Ucapan dari para Musisi
Kenali Penyebab Hipertensi di Usia Muda & Cara Pencegahannya
Potret Luna Maya & Maxime Bouttier Hadiri Pernikahan Sahabat di Italia
Cerita Aline Adita Akhirnya Berhasil Hamil setelah 7 Th Jalani Promil
REKOMENDASI PRODUK
10 Rekomendasi Face Mist Terbaik untuk Lembapkan Kulit Wajah
Amira SalsabilaREKOMENDASI PRODUK
5 Pilihan Tas Sekolah Anak TK-SD yang Bagus hingga Awet, Bisa Buat Perempuan & Laki-laki
Firli NabilaREKOMENDASI PRODUK
10 Rekomendasi Cleansing Oil untuk Semua Jenis Kulit dari Berminyak dan Berjerawat
Amira SalsabilaREKOMENDASI PRODUK
10 Rekomendasi Slow Cooker Terbaik, Solusi Masak MPASI untuk Bayi
Azhar HanifahREKOMENDASI PRODUK
Review Main Virtual Sport di VS Thrillix AEON Mall Tanjung Barat, Lengkap dengan Harga Tiket
Firli NabilaTERBARU DARI HAIBUNDA
Curhat Inul Daratista Usai Kabarkan Adam Suseno Sudah Boleh Pulang dari RS
Kenali Penyebab Hipertensi di Usia Muda & Cara Pencegahannya
Potret Ade Govinda & Indiarisa Sambut Kelahiran Anak Pertama, Banjir Ucapan dari para Musisi
Ciri-ciri Orang Cerdas, Kerap Ucapkan 20 Kalimat Ini
Idol K-Pop Hadiri Paris Fashion Week, Cha Eun Woo hingga Mingyu SEVENTEEN
FOTO
VIDEO
DETIK NETWORK
-
Insertlive
Terungkap, Pacar Berondong Olla Ramlan Diduga Teuku Ryan
-
Beautynesia
Saatnya Move On, Ini 3 Tanda Kamu Berjuang Sendirian dalam Hubungan
-
Female Daily
Mulai Menjamur, Body Mist Diprediksikan Bakal Jadi Tren di Tahun 2025!
-
CXO
GOT7 Rilis Album Baru, Persiapan Harus Lewat Video Call Karena Hal Ini
-
Wolipop
7 Gaya Kim Kardashian Dikritik bak Penunggu Rumah Bordil, Terlalu Seksi
-
Mommies Daily
Cara Efektif Menegur Anak dalam 1 Menit ala dr. Aisah Dahlan, Orangtua Harus Coba