HaiBunda

KEHAMILAN

Mengenal Kadar Hb Normal Ibu Hamil, Penyebab Hemoglobin Rendah, dan Cara Menjaganya

Melly Febrida   |   HaiBunda

Sabtu, 28 Oct 2023 08:30 WIB
Mengenal Kadar Hb Normal Ibu Hamil, Penyebab Hemoglobin Rendah, dan Cara Menjaganya/Foto: Getty Images/iStockphoto/ferlistockphoto
Jakarta -

Ibu hamil sering mengalami anemia. Padahal, rendahnya kadar hemoglobin selama kehamilan berkaitan dengan kondisi kesehatan baik pada dirinya ataupun janin yang ada di kandungan. Yuk, ketahui kadar hemoglobin (Hb) normal ibu hamil, penyebab hemoglobin rendah, dan cara menjaganya.

Kadar hemoglobin itu bervariasi tergantung sejumlah faktor. Dr Debra Sullivan, seorang pendidik perawat dengan pengalaman mengajar lebih dari 20 tahun mengatakan bahwa memiliki kadar hemoglobin yang tinggi atau rendah dapat mengindikasikan kondisi medis tertentu. Seperti penyakit yang mempengaruhi jantung dan ginjal.

"Hemoglobin, kadang disingkat Hgb, adalah protein dalam sel darah merah yang membawa zat besi. Zat besi ini menahan oksigen, menjadikan hemoglobin sebagai komponen penting dalam darah. Ketika darah tidak mengandung cukup hemoglobin, sel-sel Anda tidak menerima cukup oksigen," jelas Sullivan dilansir Healthline.


Mengenal kadar Hb normal ibu hamil

Dokter menentukan kadar hemoglobin dengan menganalisis sampel darah. Konsentrasi hemoglobin, hematokrit, dan jumlah sel darah merah turun selama kehamilan karena peningkatan volume plasma lebih besar daripada peningkatan massa sel darah merah. 

Organisasi kesehatan dunia (WHO) memperkirakan rata-rata 56 persen ibu hamil di negara berkembang menderita anemia. Persentase ini berkisar antara 35-75 persen di wilayah tertentu, dan jauh lebih tinggi dibandingkan 18 persen perempuan hamil yang didiagnosis menderita anemia di negara maju. 

Berapa sebenarnya kadar normal hemoglobin ibu hamil? Ibu hamil dianjurkan memiliki kadar hemoglobin 12-16gram/ desiliter. Laman Medcraveonline menuliskan, mengukur hemoglobin dan hematokrit merupakan hal biasa selama kehamilan. Jika nilai di bawah 12 dianggap kekurangan zat besi dan di bawah 10,5 dianggap anemia.

Nilai normal minimalnya adalah 11 gram per desiliter pada trimester pertama dan ketiga kehamilan, serta 10,5 gram per desiliter pada trimester kedua. Jumlahnya menjadi lebih rendah dari normal karena anemia dan lebih tinggi dari normal karena eritrositosis. 

Nilai normal hematokrit telah ditentukan antara 36 hingga 48 persen untuk perempuan usia subur. Penyebab penurunannya pada orang dewasa dan selama kehamilan adalah anemia, dan penyebab peningkatannya adalah kelainan mieloproliferatif, penyakit paru obstruktif kronik dan kondisi paru hipoksia lainnya.

Penyebab hemoglobin rendah

Berbagai faktor memengaruhi kadar hemoglobin, termasuk:

  • Usia
  • Jenis kelamin
  • Riwayat kesehatan

Defisiensi zat besi selama kehamilan diperkirakan disebabkan kombinasi beberapa faktor seperti penurunan pasokan zat besi sebelumnya, kebutuhan zat besi pada janin yang sedang tumbuh, dan peningkatan volume plasma ibu.

Ibu hamil termasuk salah satu faktor risiko seseorang memiliki kadar hemoglobin yang rendah. Selain itu beberapa faktor lainnya juga berisiko mengalami kadar Hb yang rendah, antara lain:

  1. Memiliki kondisi yang menyebabkan perdarahan kronis, seperti tukak lambung, polip usus besar, atau periode menstruasi yang berat.
  2. Mengalami defisiensi folat, zat besi, atau vitamin B-12.
  3. Terlibat dalam kecelakaan traumatis, seperti kecelakaan mobil

Salah satu penyebab Hb rendah adalah defisiensi zat besi. Laman Mayoclinic menuliskan ibu hamil memang berisiko lebih tinggi terkena anemia defisiensi besi. Anemia defisiensi besi adalah suatu kondisi di mana ibu hamil tidak memiliki cukup sel darah merah yang sehat untuk membawa oksigen yang cukup ke jaringan tubuh.

Apa penyebab anemia defisiensi besi selama kehamilan? Tubuh ibu hamil menggunakan zat besi untuk membuat hemoglobin. Hemoglobin adalah protein dalam sel darah merah yang membawa oksigen ke jaringan.

Selama kehamilan, volume darah dalam tubuh meningkat, begitu pula jumlah zat besi yang dibutuhkan. Tubuh menggunakan zat besi untuk menghasilkan lebih banyak darah guna memasok oksigen ke bayi.

Jika ibu hamil tidak memiliki simpanan zat besi yang cukup atau mendapatkan cukup zat besi selama kehamilan, ibu hamil bisa mengalami anemia defisiensi besi.

Anemia defisiensi besi yang parah selama kehamilan meningkatkan risiko kelahiran prematur (bila persalinan terjadi sebelum 37 minggu penuh kehamilan). Anemia defisiensi besi selama kehamilan juga dikaitkan dengan kelahiran bayi dengan berat badan rendah dan depresi pasca persalinan.

Beberapa penelitian juga menunjukkan peningkatan risiko kematian bayi segera sebelum atau setelah kelahiran.

Ilustrasi Ibu Hamil dan Dokter/ Foto: Getty Images/iStockphoto/

Gejala anemia pada ibu hamil

Tanda dan gejala anemia meliputi:

  • Kelelahan
  • Kelemahan
  • Pusing atau sakit kepala ringan
  • Sakit kepala
  • Kulit pucat atau kekuningan
  • Sesak napas
  • Mengidam atau mengunyah es (pica)

Cara pencegahan anemia pada ibu hamil

Vitamin prenatal biasanya mengandung zat besi. Mengonsumsi vitamin prenatal yang mengandung zat besi dapat membantu mencegah dan mengobati anemia defisiensi besi selama kehamilan.

Pada beberapa kasus, dokter mungkin merekomendasikan suplemen zat besi terpisah. Selama kehamilan, ibu hamil membutuhkan 27 miligram zat besi sehari.

Nutrisi yang baik juga dapat mencegah anemia defisiensi besi selama kehamilan. Sumber makanan zat besi termasuk daging merah tanpa lemak, unggas, dan ikan.

Pilihan lainnya termasuk sereal sarapan yang diperkaya zat besi, sayuran berdaun hijau tua, kacang kering, dan kacang polong.

Zat besi yang berasal dari produk hewani, seperti daging, paling mudah diserap. Untuk meningkatkan penyerapan zat besi dari sumber nabati dan suplemen, padukan dengan makanan atau minuman tinggi vitamin C. Misalnya saja jus jeruk, jus tomat, atau stroberi.

Nah, jika ibu hamil mengonsumsi suplemen zat besi dengan jus jeruk, hindari jenis yang diperkaya kalsium. Meski kalsium merupakan nutrisi penting selama kehamilan, kalsium dapat menurunkan penyerapan zat besi.

Apabila ibu hamil sudah minum vitamin prenatal yang mengandung zat besi tapi tetap mengalami anemia, dokter mungkin merekomendasikan pengujian untuk menentukan kemungkinan penyebab lainnya.

Blackmores Pregnancy & Breastfeeding Gold Improve Formula/ Foto: lazada

Ibu hamil mungkin perlu menemui dokter spesialis penanganan kelainan darah (ahli hematologi). Jika penyebabnya adalah kekurangan zat besi, dokter mungkin merekomendasikan suplemen zat besi tambahan.

Jika ibu hamil memiliki riwayat bypass lambung atau operasi usus kecil atau tidak dapat mentoleransi suplementasi zat besi oral, mungkin perlu memasukkan zat besi melalui jarum yang dimasukkan ke salah satu pembuluh darah (pemberian intravena).

Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!

(pri/pri)

Simak video di bawah ini, Bun:

Cara Mencegah Komplikasi Persalinan agar Tak Berulang di Kehamilan Berikutnya

TOPIK TERKAIT

ARTIKEL TERKAIT

TERPOPULER

5 Potret Kedekatan Darius Sinathrya dan Sang Putri yang Beranjak Remaja

Parenting Amira Salsabila

Saat Suami Tak Bekerja, Apakah Istri Wajib Menanggung Nafkah untuk Mertua?

Mom's Life Arina Yulistara

Cukup Tambah 3 Kata, ChatGPT Langsung Jawab Seperti Ahli

Mom's Life Amira Salsabila

5 Potret Ayah Artis Antar Anak Sekolah Meski Sibuk, Andrew White hingga Dion Wiyoko

Parenting Nadhifa Fitrina

Didikan 'Kejam' Ayah Cinta Laura, Tak Boleh Beli Baju Baru Kalau Belum Usang

Mom's Life Tim HaiBunda

REKOMENDASI
PRODUK

TERBARU DARI HAIBUNDA

Terpopuler: Kisah Haru Farel Prayoga Bertemu Ibu Kandung

Ucapan Terima Kasih Aldi 'Bragi' untuk Ikke Nurjanah, Dukung Sang Putri di Hari Pernikahan Tanpa Drama

5 Potret Kedekatan Darius Sinathrya dan Sang Putri yang Beranjak Remaja

Saat Suami Tak Bekerja, Apakah Istri Wajib Menanggung Nafkah untuk Mertua?

Kapan Fenomena Night Terror pada Bayi Terjadi? Ini Waktu, Tanda, Penyebab & Cara Mengatasinya

FOTO

VIDEO

DETIK NETWORK