KEHAMILAN
Ketahui Beda Lendir Keputihan dengan Lendir Tanda Melahirkan
Annisa Karnesyia | HaiBunda
Rabu, 22 Nov 2023 14:10 WIBMunculnya lendir keputihan sebelum dan selama hamil adalah hal yang normal. Namun, lendir keputihan dapat berubah menjadi tanda melahirkan, Bunda.
Memahami beda lendir keputihan dengan lendir tanda melahirkan sangat penting agar Bunda bisa mempersiapkan persalinan dengan lancar. Lalu apa beda lendir keputihan dengan lendir tanda melahirkan?
Simak penjelasan lengkapnya berikut ini!
Mengenal keputihan
Menurut American College of Obstetricians and Gynecologists (ACOG), keputihan adalah hal yang normal dialami setiap perempuan. Vagina mulai mengeluarkan cairan selama masa pubertas. Sebagian besar isinya adalah air dan juga mikroorganisme.
Cairan keputihan yang diproduksi oleh kelenjar di dalam vagina dan leher rahim akan membawa sel-sel yang telah mati dan bakteri. Kondisi ini membuat vagina tetap bersih serta terhindar dari infeksi.
Praktisi kesehatan holistik, Debra Rose Wilson, Ph.D, mengatakan bahwa keputihan akan meningkat selama masa kehamilan. Konsistensi serta jumlah dan bentuknya akan bervariasi, Bunda.
"Keputihan yang khas dikenal sebagai leukorrhea, mulai berubah paling cepat satu hingga dua minggu setelah pembuahan, bahkan sebelum melewatkan haid. Saat kehamilan, keputihan ini biasanya lebih terlihat dan paling berat terjadi di akhir kehamilan," kata Wilson, dikutip dari Healthline.
Keputihan saat hamil dapat terjadi karena perubahan hormon tubuh. Keputihan dianggap kondisi normal bila cairan yang keluar tidak berbau, tidak menimbulkan rasa gatal dan nyeri saat buang air kecil, serta tidak berubah warna menjadi hijau atau kuning pekat.
Keputihan tidak normal (abnormal) umumnya disebabkan karena bakteri atau infeksi jamur. Beberapa penyebab keputihan abnormal ini bisa karena infeksi Candidiasis, bakteri Vaginosis, Trikomoniasis, dan Gonorehoe.
Apakah keputihan merupakan tanda persalinan sudah dekat?
Keputihan memang bisa menjadi salah satu tanda persalinan sudah dekat, Bunda. Dikutip dari Cleveland Clinic, beberapa perempuan menyadari adanya perubahan keputihan dengan ditandai keluarnya lendir di area vagina atau disebut mucus plug.
Mucus plug merupakan akumulasi lendir yang membentuk segel pada lubang leher rahim. Mucus plug membantu melindungi bayi dari bakteri jahat yang ada di luar rahim.
Saat serviks mulai membuka sebagai persiapan melahirkan, Bunda bisa mengeluarkan lendir ini dalam satu waktu atau secara bertahap. Meski ini bisa menjadi salah satu tanda melahirkan, belum tentu semua ibu hamil mengalaminya.
"Beberapa dekade yang lalu, orang-orang berpikir bahwa jika seorang perempuan mengeluarkan mucus plug berarti dia akan melahirkan dalam beberapa hari. Tapi, sekarang yang diketahui bahwa itu bisa saja tidak spesifik. Perempuan bisa mengeluarkan mucus plug, tapi tidak langsung melahirkan, dan lendir dapat menumpuk kembali di leher rahim," kata Dokter spesialis Obstetri dan Ginekologi, Jonathan Emery, MD.
Lendir tanda melahirkan dapat terjadi setelah minggu ke-37 kehamilan. Beberapa Bunda dapat mengalaminya lebih awal atau justru saat menjalani persalinan aktif.
Beda lendir keputihan dengan lendir tanda melahirkan
Lendir keputihan yang terjadi sebelum dan saat hamil bisa berbeda dengan lendir tanda melahirkan, Bunda. Berikut beda lendir keputihan dengan lendir tanda melahirkan, seperti melansir dari beberapa sumber:
1. Warna lendir
Warna lendir keputihan yang umum adalah putih jernih, bening, atau sedikit kekuningan. Warna keputihan tersebut berbeda dengan warna lendir yang keluar jelang persalinan.
Warna lendir tanda melahirkan biasanya sedikit merah muda. Warnanya juga bisa tampak sedikit agak gelap seperti darah.
"(Keputihan) Mungkin menjadi sedikit merah muda sebelum persalinan dimulai atau pada tahap awal persalinan," ujar Emery.
2. Aroma
Aroma lendir yang keluar jelang persalinan juga perlu dikenali ya, Bunda. Sama seperti keputihan normal, lendir tanda melahirkan juga tidak berbau atau berbau tapi ringan.
"Seperti zat lain yang keluar dari saluran vagina, mungkin tercium bau yang ringan. Orang-orang memiliki pendapat berbeda tentang bau yang tercium. Jadi, saya berhati-hati dalam mendeskripsikannya, saya tidak ingin orang khawatir karena baunya tidak khas," kata Bidan Wendy Weig, dilansir Made for Mums.
3. Volume lendir
Volume lendir keputihan keluar dalam bentuk cairan yang sedikit lengket. Jumlah rata-rata cairan yang dikeluarkan seorang perempuan sekitar 4 mililiter (ml) per hari. Tapi, beberapa perempuan bisa memproduksi lebih dari jumlah tersebut, dan masih terbilang normal.
Sementara itu, lendir tanda melahirkan biasanya keluar dalam bentuk satu gumpalan dengan volume sekitar 4 ml. Seringkali, lendir keluar sedikit demi sedikit atau secara bertahap.
4. Rasa sakit
Lendir keputihan yang keluar sebelum dan saat hamil tidak menimbulkan rasa sakit, kecuali sudah terinfeksi bakteri atau jamur. Rasa sakit juga tidak akan ditimbulkan saat lendir (mucus plug) muncul sebelum melahirkan.
Meski begitu, Bunda kemungkinan mengalami nyeri perut bagian bawah yang mirip kram saat hamil ketika lendir keluar. Nyeri atau sakit umumnya juga terasa dari bagian belakang perut yang menjalar ke depan karena terjadi kontraksi.
5. Konsistensi
Konsistensi atau tekstur keputihan yang normal adalah encer, sedikit kental dan lengket. Sedangkan lendir tanda melahirkan memiliki tekstur kental seperti jeli, namun berbeda dengan mucus di saluran hidung. Namun, ada pula yang melaporkan teksturnya lebih encer dibandingkan keputihan biasanya.
"Ini bisa menjadi lebih encer, lebih lengket, dan lebih kental," ujar Emery.
Tekstur yang lebih encer adalah normal, selama cairan yang keluar tidak terus-menerus menetes. Jangan sampai salah membedakan lendir ini dengan cairan ketuban yang pecah ya, Bunda.
Tanda keputihan yang perlu diperiksakan ke dokter
Keputihan saat hamil perlu dipahami sebagai kondisi yang normal. Namun, ada juga keputihan abnormal yang perlu diwaspadai, Bunda. Keputihan abnormal yang disebabkan karena infeksi bakteri atau jamur bisa menimbulkan bahaya bagi Bunda dan Si Kecil.
Nah, berikut beberapa tanda keputihan yang perlu diwaspadai dan diperiksakan ke dokter:
- Cairan atau lendir yang keluar berwarna kuning pekat, hijau, atau abu-abu.
- Aroma lendir sangat kuat, berbau busuk atau amis.
- Muncul gejala kemerahan di area vagina, disertai gatal hingga pembengkakan di vulva.
- Muncul rasa nyeri.
- Cairan keputihan terus keluar tanpa henti dan bentuknya encer, dikhawatirkan ini tanda ketuban pecah.
- Merasakan nyeri yang tak kunjung sembuh atau mengalami kontraksi.
Keputihan yang tidak normal dapat dicegah agar tidak memengaruhi Bunda dan janin. Selama hamil, pastikan untuk selalu menjaga kebersihan organ intim dengan membersihkan dan mengeringkan daerah kemaluan setiap kali buang air. Basuh dengan benar dari arah depan ke belakang.
Selain itu, jangan lupa untuk konsumsi makanan sehat dan hindari makanan yang mengandung terlalu banyak gula karena bisa meningkatkan risiko infeksi jamur.
Demikian penjelasan tentang beda lendir keputihan dan lendir tanda melahirkan. Semoga informasi ini bermanfaat ya.
Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!
(ank/ank)