HaiBunda

KEHAMILAN

Ibu Hamil Cabut Gigi Amankah untuk Janin? Ini Kata Dokter

Annisa Karnesyia   |   HaiBunda

Selasa, 21 Nov 2023 21:02 WIB
Ibu Hamil Cabut Gigi Amankah untuk Janin? Ini Kata Dokter/ Foto: Getty Images/iStockphoto/AndreyPopov
Jakarta -

Menjaga kesehatan mulut dan gigi sangat penting selama hamil, Bunda. Namun, bukan berarti semua tindakan medis yang berkaitan dengan kesehatan mulut dan gigi itu aman dilakukan saat hamil ya.

Ibu hamil sebaiknya hati-hati bila ingin melakukan perawatan mulut dan gigi. Apalagi bila ibu hamil ingin cabut gigi.

Tindakan mencabut gigi saat hamil tidak bisa dilakukan di sepanjang kehamilan. Ada beberapa risiko terkait keamanannya pada janin.


Ibu hamil cabut gigi

Menurut dokter gigi yang praktik di RS Gandaria Jakarta, drg. Mariana, ibu hamil sebaiknya menunda dulu periksa gigi di awal-awal kehamilan, termasuk menjalani tindakan pencabutan gigi. Melakukan cabut gigi di tiga bulan pertama bisa berisiko menyebabkan keguguran.

"Usia kehamilan 1 - 3 bulan rentan terjadi keguguran. Jadi, disarankan tidak berobat gigi dulu, terutama pencabutan gigi," kata Mariana kepada HaiBunda, beberapa waktu lalu.

Menurut Mariana, kondisi psikis ibu hamil saat ingin cabut gigi bisa memengaruhi kandungan. Terutama bila Bunda merasa cemas atau takut, lebih baik tidak melakukan tindakan ini.

Hal yang sama juga dijelaskan oleh Dr. Suwignyo Siswosuharjo, Sp.OG., M.Kes., dan Fitrio Chakrawati, S. Sos.,MM., dalam buku Panduan Super Lengkap Hamil Sehat. Menurut keduanya, tindakan pencabutan gigi memang sebaiknya harus dilakukan dengan memperhatikan usia kehamilan.

Bila usia kehamilan Bunda memasuki trimester pertama, maka sebaiknya tindakan medis ini tidak dulu dilakukan. Sebab, mencabut gigi saat hamil muda bisa membahayakan janin.

"Bila usia kehamilan memasuki trimester pertama, sebaiknya pencabutan gigi tidak dilakukan dulu. Pada trimester pertama, plasenta belum terbentuk sehingga jika terjadi peradangan bisa membahayakan janin," tulis keduanya.

Waktu terbaik periksa gigi saat hamil

Nah, memasuki trimester kedua, Bunda bisa mulai memeriksakan gigi. Penanganan yang serius harus didapatkan bila ibu hamil mengalami sakit gigi, seperti gigi berlubang.

"Gigi berlubang besar kemungkinan akan menimbulkan infeksi. Infeksi ini bisa mendorong terjadinya kelahiran bayi prematur karena gigi yang terinfeksi akan mengeluarkan zat-zat yang merangsang peradangan," ujar Suwignyo dan Fitrio.

"Peradangan yang muncul ini secara otomatis akan menimbulkan kontraksi dan akhirnya proses kelahiran pun terjadi."

Hal yang sama juga dijelaskan drg. Harfindo Nismal, Sp.BM, dkk dalam buku Islam Dan Kesehatan Gigi. Menurut tim penulis, idealnya perawatan gigi dan mulai dapat dilakukan di minggu ke-14 sampai 20, yakni mulai trimester kedua, Bunda.

"Pembersihan karang gigi dan penambalan dapat dilakukan di sepanjang kehamilan. Untuk pencabutan gigi, dapat dilakukan di masa trimester dua, yaitu bulan ke-4 sampai bulan ke-6," tulis Harfindo Nismal dkk.

Ibu Hamil ke Dokter gigi/ Foto: Getty Images/iStockphoto/AndreyPopov

Keamanan cabut gigi saat hamil

Cabut gigi saat hamil merupakan tindakan yang aman, selama dilakukan sesuai prosedur dan rekomendasi dokter. Dilansir Healthline, faktanya sebagian besar prosedur perawatan gigi aman selama kehamilan, kecuali tindakan pemutihan gigi.

Prosedur pencabutan gigi umumnya memerlukan tindakan rontgen. Satu kali menjalani rontgen masih dianggap aman karena tidak mengandung cukup radiasi untuk membahayakan Bunda dan Si Kecil.

Dokter gigi juga biasanya akan lebih hati-hati dalam menjalani tindakan ini pada ibu hamil. Mereka akan memakaikan alas seperti celemek yang berfungsi sebagai pelindung terhadap risiko paparan yang sebenarnya terbilang rendah.

Nah, karena rontgen tidak begitu penting dilakukan selama pemeriksaan dan pembersihan gigi rutin, dokter gigi biasanya melewatkannya tindakan ini bila Bunda sedang hamil.

Selain rontgen, penggunaan anastesi juga sering kali bikin khawatir Bunda hamil yang ingin mencabut gigi. Sama seperti rontgen, anastesi lokal, juga aman selama kehamilan.

Anastesi lokal disuntikkan melalui jarum suntik ke bagian tubuh. Ketika masuk ke tubuh, anastesi ini tidak mengalir melalui aliran darah dan sangat aman digunakan selama prosedur perawatan gigi di masa kehamilan.

Beberapa jenis anastesi lain juga diperbolehkan, meski beberapa ahli memperingatkan tentang keamanan penggunaan obat penenang atau anastesi umum selama kehamilan. Jika Bunda masih khawatir tentang dampaknya, sebaiknya konsultasikan lagi ke dokter kandungan ya.

Penggunaan obat gigi untuk ibu hamil

Minum obat untuk mengatasi sakit gigi saat hamil sebaiknya juga harus dikonsultasikan dulu ke dokter ya, Bunda. Penggunaan obat, terutama anti nyeri, dikhawatirkan bisa membahayakan janin.

Dokter Mariana mengatakan bahwa pemberian obat pengurang rasa sakit dapat diberikan bila ibu hamil merasa sakit giginya sudah tak tertahankan. Tapi, jenis obat yang digunakan terbatas, seperti hanya dapat diberikan tetracycline dalam kondisi darurat.

"Kalau tidak terpaksa ya tidak boleh karena antibiotik bisa menimbulkan risiko keguguran. Kalau diberikan tetracycline, biasanya akan terjadi perubahan warna pada kandungan," ujarnya.

Selain tetracycline, paracetamol juga bisa diberikan untuk mengurangi rasa sakit. Tapi, dosisnya mungkin akan terbatas pada ibu hamil, Bunda.

"Itu pun kalau resep umumnya paracetamol diminum tiga kali sehari, ibu hamil hanya boleh satu kali sehari," kata Mariana.

Pemberian antibiotik merupakan jalan terakhir bila tak ada tindakan yang bisa dilakukan untuk mengatasi sakit gigi. Jadi sebelum muncul sakit, lebih baik Bunda merawat dulu kesehatan gigi saat menjalani program hamil.

Cara merawat kesehatan mulut dan gigi saat hamil

Kebersihan mulut dan gigi harus diperhatikan selama kehamilan. Melansir dari Buku Pintar Ibu Hamil oleh Tim Naviri, berikut 7 cara merawatnya:

  1. Mengingat gusi jadi lebih rentan selama kehamilan, sebaiknya gunakanlah sikat gigi yang memiliki bulu sikat lebih lembut.
  2. Gosoklah gigi dengan hati-hati, paling tidak dua kali sehari, dengan pasta gigi yang mengandung fluoride.
  3. Bersihkan sela-sela gigi dengan dental floss.
  4. Setelah menyikat gigi dengan baik, berkumurlah dengan obat kumur yang mengandung antiseptik, sesuai aturan.
  5. Apabila gusi terasa tidak nyaman, misalnya sedikit membengkak, coba berkumur dengan air es.
  6. Penuhi zat-zat gizi yang diperlukan tubuh. Sebisa mungkin hindari atau kurangi konsumsi makanan dan minuman yang manis.
  7. Konsultasi ke dokter gigi, sebelum, selama, dan setelah kehamilan.

Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!

(ank/ank)

Simak video di bawah ini, Bun:

5 Makanan yang Perlu Dihindari setelah Mengalami Keguguran

TOPIK TERKAIT

ARTIKEL TERKAIT

TERPOPULER

5 Potret Cinta Laura Adakan Upacara ala Adat Bali untuk Syukuran Kantor Baru

Mom's Life Amira Salsabila

8 Pekerjaan yang Rawan Perselingkuhan, Ada Pilot hingga Pengusaha

Mom's Life Ajeng Pratiwi & Fauzan Julian Kurnia

Muncul Gumpalan Darah saat Hamil 1 Minggu, Apakah Tanda Keguguran? Kenali Ciri, Penyebab & Cara Mengatasinya

Kehamilan Melly Febrida

Dokter Sebut 50 Persen Manusia di Dunia akan Sakit Varises, Ternyata Ini Penyebabnya

Mom's Life Amira Salsabila

5 Potret Chelsea Olivia Lari Pertama Kali Bareng Sang Ayah, Sebut Banyak Kenangan Indah

Mom's Life Amira Salsabila

REKOMENDASI
PRODUK

TERBARU DARI HAIBUNDA

Muncul Gumpalan Darah saat Hamil 1 Minggu, Apakah Tanda Keguguran? Kenali Ciri, Penyebab & Cara Mengatasinya

5 Potret Cinta Laura Adakan Upacara ala Adat Bali untuk Syukuran Kantor Baru

Dokter Sebut 50 Persen Manusia di Dunia akan Sakit Varises, Ternyata Ini Penyebabnya

8 Pekerjaan yang Rawan Perselingkuhan, Ada Pilot hingga Pengusaha

Kumpulan Resep Tumpeng Berisi Kue Basah dan Jajanan Pasar khas Indonesia, Dijamin Enak!

FOTO

VIDEO

DETIK NETWORK