KEHAMILAN
9 Makanan untuk Memperbesar Sel Telur, Konsumsi Rutin saat Promil
Asri Ediyati | HaiBunda
Jumat, 24 Nov 2023 19:35 WIBJumlah sel telur perempuan akan menurun sejak ia dilahirkan, Bunda. Janin dalam kandungan pada umumnya memiliki sekitar 20 juta sel telur. Sementara itu, seorang bayi baru lahir memiliki sekitar 2 juta sel telur, dan 11.000 sel telur meninggal setiap bulan sebelum perempuan mengalami pubertas.
Menurut spesialis endokrinologi reproduksi dan infertilitas, David B. Seifer, MD, perempuan saat pubertas mungkin memiliki beberapa ratus ribu sel telur. Penurunan jumlah sel telur menjadi semakin cepat dimulai sekitar usia 37 atau 38 tahun. Demikian seperti dikutip dari laman Yale Medicine.
Ketika bicara soal kesuburan perempuan, kualitas dan kuantitas sel telur sangatlah penting. Peluang seorang perempuan untuk mencapai kehamilan yang sukses dan melahirkan bayi yang sehat akan lebih tinggi jika ia mempunyai persediaan sel telur yang sehat dalam jumlah banyak.
Berapapun jumlah folikel yang dimiliki seorang perempuan, dia biasanya hanya akan melepaskan satu sel telur setiap bulannya selama siklus haid. Terkadang, ada dua atau tiga sel telur yang dilepaskan, dan itu dapat meningkatkan kemungkinan memiliki anak kembar.
Baca Juga : Sel Telur |
Makanan untuk memperbesar Sel Telur
Ukuran sel telur ternyata berkaitan dengan kesuburan. Ukuran sel telur minimal untuk hamil adalah 18 hingga 20 mm (1,8 – 2,0 cm). Sebaliknya, ukuran sel telur normal adalah 22 hingga 24 mm (2,2 – 2,4 cm).
Untuk memperbesar ukuran sel telur, banyak saran yang mengatakan bahwa kuncinya adalah perbaikan kualitas gaya hidup dan pola makan, Bunda. Salah satunya bisa dengan mengonsumsi makanan yang sehat.
Lalu saja makanan yang bisa memperbaiki kualitas telur?
Berikut telah HaiBunda rangkum dari berbagai sumber, 9 makanan untuk memperbesar sel telur, baik untuk meningkatkan kesuburan dan peluang hamil:
1. Produk susu full cream
Produk susu full cream adalah pilihan yang cocok untuk meningkatkan peluang hamil. Produk susu kaya akan lemak jenuh, sangat bermanfaat bagi kesuburan. Ini juga merupakan sumber vitamin yang larut dalam lemak, termasuk vitamin A, E, D, K, dan K2.
Dikutip dari Healthline, sebuah penelitian di Harvard menemukan bahwa perempuan yang mengonsumsi produk susu full cream kemungkinan lebih kecil mengalami masalah ovulasi dibandingkan dengan yang tidak meminumnya. Dalam penelitian ini, produk susu rendah lemak termasuk susu skim atau rendah lemak, serbat, yogurt, dan keju cottage. Produk berlemak penuh (full cream) termasuk susu murni, es krim, krim keju, dan keju lainnya.
2. Hati
Hati, khususnya hati sapi, adalah salah satu makanan paling padat nutrisi. Makanan ini juga sarat dengan vitamin yang larut dalam lemak, termasuk vitamin A, yang sulit diperoleh di makanan lain.
Selain menjadi sumber utama vitamin A, hati juga kaya akan zat besi yang sangat mudah diserap tubuh. Zat besi dapat mencegah keguguran dan anemia pada kehamilan.
Kandungan lain di hati adalah vitamin B12, yang diperlukan untuk pembentukan sel darah merah dan DNA. Selain itu, hati juga kaya akan kolin, asam lemak omega-3, dan asam folat.
3. Kacang-kacangan dan lentil
Kacang-kacangan dan lentil merupakan sumber serat dan asam folat yang sangat baik untuk program hamil. Serat dan asam folat dapat menjaga keseimbangan hormonal tubuh, Bunda.
Selain itu, jenis makanan ini juga tinggi protein, yang dapat membantu proses ovulasi yang lebih sehat. Penelitian menunjukkan bahwa 5 persen kalori yang dimakan dari sumber protein nabati dan bukan protein hewani, maka risiko infertilitas akibat an-ovulasi turun lebih dari 50 persen.
4. Kuning telur
Kuning telur memasok hampir seluruh zat besi, kalsium, zinc, vitamin B6, asam folat, dan vitamin B12. Kuning telur dari ayam yang dipelihara di padang rumput juga sangat kaya akan asam lemak omega-3 EPA dan DHA yang meningkatkan kesuburan, serta mengandung vitamin A, D, E, dan vitamin K2 yang larut dalam lemak.
Telur merupakan sumber protein tanpa lemak yang murah, dan telah terbukti baik untuk kesuburan laki-laki dan perempuan. Telur juga mengandung kolin, yang dapat mengurangi risiko beberapa cacat lahir.
5. Nanas
Nanas adalah sumber vitamin C yang baik. Dalam satu porsi nanas setidaknya dapat memenuhi 46 persen kebutuhan dari nilai gizi harian yang direkomendasikan. Kadar vitamin C yang rendah telah dikaitkan dengan sindrom ovarium polikistik (PCOS).
Nanas juga mengandung bromelain, yakni enzim alami yang memiliki efek anti-inflamasi dan anti-koagulasi (pengencer darah). Bromelain mendorong sistem kekebalan untuk terhindar dari peradangan. Makanan yang menyebabkan peradangan dapat menghambat kesuburan, dan peradangan kronis sebenarnya dapat mendorong tubuh untuk menekan ovulasi.
6. Kayu manis
Mengonsumsi suplemen kayu manis dapat membantu mengatasi siklus haid yang tidak teratur pada perempuan yang mengidap PCOS. Dalam sebuah penelitian kecil ditemukan bahwa perempuan dengan PCOS melaporkan jumlah periode haid yang lebih baik saat mengonsumsi suplemen kayu manis, dibandingkan yang tidak mengonsumsinya. Artinya, siklus haid yang teratur membuat proses ovulasi berjalan baik, berarti lebih banyak peluang untuk hamil.
7. Sayuran berdaun hijau
Mengonsumsi sayuran berwarna hijau tua setiap hari sangat baik untuk kesehatan. Sayuran berdaun hijau juga sangat penting, terutama saat Bunda menjalani program hamil.
Beberapa contoh sayuran hijau ini adalah kangkung, bayam, dan lobak Swiss. Kebanyakan sayuran berdaun hijau tersebut mengandung nutrisi seperti kalsium, zat besi, dan asam folat yang baik untuk program hamil. Sayuran berdaun hijau juga kaya akan serat yang baik untuk kesehatan saluran cerna.
8. Buah beri
Buah beri seperti blueberry, stroberi, dan raspberry kaya akan antioksidan, asam folat dan zinc. Antioksidan dalam buah beri dapat menonaktifkan radikal bebas dalam tubuh yang bisa mengganggu kesuburan dengan merusak sel telur. Sedangkan asam folat dan zinc dapat meningkatkan kesuburan.
Meski buah beri memberikan manfaat penting, Bunda perlu jeli memilih sebelum mengonsumsinya. Usahakan pilih yang organik karena buah beri biasanya mengandung banyak pestisida.
9. Ubi jalar
Ubi jalar kaya akan beta-karoten, yang diketahui dapat meningkatkan produksi hormon progesteron. Ubi jalar juga mengandung vitamin A yang sangat penting untuk menjaga kesehatan ovarium, Bunda. Untuk Bunda ketahui, vitamin A memungkinkan ovarium memulai proses meiosis, yang berkontribusi pada produksi sel telur.
Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!
(aci/ank)