Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

kehamilan

Berapa Ukuran Normal Hasil USG Janin? Ini Faktanya

Nanie Wardhani   |   HaiBunda

Kamis, 14 Dec 2023 20:55 WIB

A pregnant female of Asian decent, lays out on an exam table as a technician conducts her ultrasound.  She is dressed casually and has her belly exposed as she looks to the screen to see her baby.
Berapa Ukuran Normal Hasil USG Janin? Ini Faktanya/Foto: Getty Images/FatCamera
Daftar Isi
Jakarta -

Tabir kebahagiaan dan keceriaan mewarnai setiap momen kehamilan, dan tentu saja, sejauh perjalanan kehamilan ini, kita ingin memastikan bahwa Si Kecil tumbuh dengan sehat dan sesuai perkembangannya.

Yang bisa Bunda lakukan untuk memantau perjalanan ini adalah dengan secara rutin mengukur ukuran janin dan mencari tahu ukuran normal dari hasil USG janin.

Salah satu alat penting yang digunakan dalam mengamati pertumbuhan janin adalah USG atau ultrasonografi. Melalui USG, dokter dapat mengukur berbagai bagian tubuh si kecil di dalam kandungan untuk memastikan bahwa pertumbuhannya sesuai dengan perkiraan usia kehamilan.

Ukuran normal hasil USG janin

Seperti dilansir dari Cleveland Clinic, berikut penjelasannya mengenai berapa ukuran normal hasil USG janin selama kehamilan.

Apa tujuan USG?

USG atau ultrasonografi merupakan salah satu pemeriksaan yang umum dilakukan selama kehamilan. Saat Bunda menjalani USG, dokter akan menggunakan perangkat khusus yang memungkinkan mereka untuk mengukur berbagai bagian tubuh Si Kecil yang berkembang di dalam kandungan.

Tujuan utama dari pengukuran ini adalah untuk memastikan bahwa pertumbuhan janin sejalan dengan usia kehamilan yang diestimasi. Dengan kata lain, dokter ingin memastikan bahwa janin tumbuh dengan baik dan sesuai dengan perkiraan waktu kehamilan yang telah ditentukan sebelumnya.

Proses pengukuran ini dilakukan dengan cermat, mengukur beberapa parameter seperti kepala (disebut BPD), lingkar kepala (HC), lingkar perut (AC), panjang femur (FL), dan panjang dari kepala ke bokong (CRL).

Semua parameter ini memberikan gambaran yang lengkap tentang perkembangan janin dan memungkinkan dokter untuk menilai kesehatannya.

Pentingnya mengetahui ukuran janin saat USG

Tentu, Bunda pasti penasaran, mengapa kita harus tahu tentang ukuran normal hasil USG janin? Jawabannya melibatkan pemahaman mendalam tentang pentingnya setiap ukuran dan detil yang diukur selama proses ultrasonografi ini.

1. Indikator pertumbuhan yang sehat

Ukuran janin yang sesuai dengan usia kehamilan adalah indikator penting bahwa janin sedang tumbuh dengan baik. Ini menunjukkan bahwa proses perkembangan fisiknya sejalan dengan tahap kehamilan yang diestimasi.

2. Pendeteksian dini potensi masalah kesehatan

Jika hasil pengukuran menunjukkan ukuran yang terlalu kecil atau terlalu besar, hal ini dapat menjadi sinyal untuk melakukan pemeriksaan lebih lanjut. Dokter mungkin akan merekomendasikan tes tambahan untuk memahami lebih lanjut tentang kemungkinan masalah kesehatan.

3. Tanda potensial masalah pada Bunda, plasenta, atau janin

Ukuran yang tidak sesuai dapat menjadi petunjuk adanya masalah kesehatan, baik pada Bunda, plasenta, atau janin itu sendiri. Pengamatan ini memberi dokter landasan untuk menyelidiki lebih lanjut dan mengambil langkah-langkah yang diperlukan.

4. Intervensi dini untuk kesehatan Si Kecil

Pemahaman tentang ukuran normal memungkinkan dokter untuk memberikan intervensi dini jika diperlukan. Langkah-langkah ini dapat melibatkan perubahan dalam pola makan, perawatan kesehatan khusus, atau tindakan medis lainnya yang mendukung kesehatan Si Kecil dan Bunda.

Tes yang dilakukan

Sekarang, mari kita bahas lebih detail mengenai rincian tes fetal biometry. Tes ini melibatkan pengukuran berbagai bagian tubuh janin.

BPD mengukur diameter kepala janin, HC mengukur panjang keliling kepala, AC mengukur panjang keliling perut, FL mengukur panjang tulang paha, dan CRL mengukur panjang dari puncak kepala hingga bokong. Setiap pengukuran memberikan informasi berharga tentang pertumbuhan dan kesehatan janin.

Tes ini biasanya dilakukan selama pemeriksaan USG rutin selama kehamilan. Alat bernama transduser akan digunakan untuk mengukur ukuran janin. Jika kehamilan masih kurang dari 12 minggu, mungkin akan digunakan metode ultrasonografi transvaginal.

Jadi, ketika Bunda menjalani USG, dokter akan menggerakkan alat transduser di atas perut atau, jika perlu, melalui vagina. Mereka akan mengukur berbagai bagian tubuh janin, seperti kepala, perut, panjang femur, dan panjang dari kepala hingga bokong.

Semua ini dilakukan untuk memberikan gambaran lengkap tentang seberapa besar janin di dalam kandungan dan memastikan bahwa pertumbuhannya sesuai dengan perkiraan usia kehamilan.

Berapa rentang normalnya?

Bunda, mari kita bahas lebih mendalam tentang rentang normal dan apa artinya bagi janin dalam kandungan. Sebagai contoh, ketika Bunda mencapai usia kehamilan 20 minggu, rata-rata lingkar kepala janin mungkin sekitar 17,5 cm. 

Namun, jangan khawatir kalau hasil pengukuran tidak sesuai dengan angka rata-rata ini, karena dokter akan memberikan informasi dalam bentuk persentil.

Jadi begini, Bunda: persentil adalah cara bagi dokter untuk membandingkan ukuran si kecil dengan janin lain yang seumurannya. Misalnya, jika hasilnya menunjukkan bahwa lingkar kepala berada di persentil 50, itu artinya ukuran janin berada di tengah-tengah, atau dengan kata lain, dalam rentang normal untuk usia kehamilan tersebut.

Jangan terlalu khawatir jika hasilnya tidak sesuai dengan angka rata-rata, karena setiap janin berkembang dengan caranya sendiri. Dokter akan selalu memperhitungkan berbagai faktor dan memberikan informasi yang paling relevan untuk memastikan bahwa perkembangan janin berlangsung dengan baik.

Bagaimana jika hasilnya tidak normal?

Jika hasilnya menunjukkan ketidaknormalan, tak perlu khawatir, karena dokter Bunda akan memberikan panduan langkah-langkah yang perlu diambil selanjutnya.

Tindakan Dokter: Jika hasilnya lebih kecil dari yang diharapkan, hal ini bisa menjadi tanda adanya masalah dalam pertumbuhan janin atau masalah dengan plasenta. Dokter kemungkinan akan merekomendasikan tes tambahan dan pemantauan lebih lanjut. Ini penting untuk memahami lebih dalam penyebab ketidaknormalan dan menyusun rencana perawatan yang sesuai.

Kemungkinan diabetes gestasional

Sementara itu, jika hasilnya lebih besar dari yang diharapkan, ini bisa menjadi indikasi adanya diabetes gestasional pada Bunda. Dokter mungkin akan menyarankan pemeriksaan lebih lanjut untuk mengonfirmasi diagnosis dan merencanakan tindakan yang dibutuhkan untuk menjaga kesehatan Bunda dan si kecil.

Bunda, yang perlu diingat adalah, meskipun hasil tes menunjukkan ketidaknormalan, ini bukanlah akhir dari segalanya. Ini adalah awal dari langkah-langkah yang diambil untuk memastikan kesehatan optimal untuk Bunda dan bayi. Semoga bermanfaat!

 

Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!

(pri/pri)

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda