
kehamilan
11 Ciri Janin Sehat dan Normal dalam Kandungan, Berat Badan Bisa Jadi Ukuran
HaiBunda
Kamis, 05 Jan 2023 10:34 WIB

Janin sehat dan normal dapat dilihat dari ciri-ciri yang Bunda rasakan selama kehamilan. Tapi terkadang, kondisi janin sehat hanya bisa dipantau melalui pemeriksaan medis.
Istilah janin sehat dan normal merupakan kondisi di mana janin berkembang dengan baik di dalam rahim. Perkembangan janin ini dapat dilihat melalui pemeriksaan ultrasonografi (USG) mulai dari trimester pertama.
Selain untuk melihat janin sehat, USG juga dilakukan untuk menemukan masalah pada kehamilan. Misalnya, menemukan penyebab janin yang tidak berkembang.
"Janin tak berkembang adalah kondisi pertumbuhan janin yang tidak mencapai pertumbuhan optimal dan potensialnya di dalam rahim sesuai usianya," kata Dokter Spesialis Kebidanan dan Kandungan Paruh Waktu di RS Hermina Jatinegara, dr. Adila Rossa Amanda Malik, Sp.OG, kepada HaiBunda, belum lama ini.
Pemeriksaan pada janin melalui USG akan dilanjutkan di trimester kedua dan ketiga. Hal ini dilakukan untuk melihat perkembangan janin.
Ciri-ciri janin sehat
Janin yang sehat dan normal dapat dikenali dari ciri-ciri yang khas. Melansir dari beberapa sumber, berikut 11 ciri janin sehat dan normal:
1. Sesuai dengan parameter pasti kehamilan
Mulai usia kehamilan 5 minggu, kantung kehamilan sudah dapat diukur dari USG atau dari Hari Pertama Haid Terakhir (HPHT). Janin dikatakan sudah ada di dalam rahim dan berkembang bila diameter kantong kehamilan di atas 2,5 cm. Kemudian, pada panjang janin kurang 5 mm juga harus sudah terdeteksi denyut jantung.
"Bila di atas parameter itu tidak ditemukan janin atau detak jantung, artinya janin tidak berkembang di trimester pertama," ujar Adila.
2. Mempunyai pola pertumbuhan yang konsisten
Mengutip laman Super Health Chatswood Medical Centre, pertumbuhan rata-rata janin adalah sekitar 2 inci per bulan. Umumnya, berat bayi saat lahir sekitar 3 kilogram (kg), tapi angka ini sangat bergantung pada genetik bayi ya, Bunda.
3. Bumil mengalami kenaikan berat badan
Dalam batas normal, kenaikan berat badan selama kehamilan setidaknya bertambah 8-12 kg. Pertambahan ini dimulai selama masa kehamilan sampai proses bersalin.
Kenaikan berat badan selama hamil dapat tergantung dengan perhitungan IMT. Berikut rekomendasi Institute of Medicine (IOM) tentang kenaikan berat badan Bumil berdasarkan IMT:
- Bunda yang memiliki IMT kurang dari 18,5 disarankan berat badannya naik 12,5 sampai 18 kg.
- Bunda dengan IMT 18,5 sampai 24,9 disarankan naik 11,5 sampai 16 kg.
- Bunda yang memiliki IMT 25 sampai 29,9 disarankan naik 7 sampai 11 kg.
- Bunda dengan IMT lebih dari 29,9 disarankan naik antara 5 sampai 9 kg.
![]() |
4. Gerakan semakin kuat
Secara medis, gerakan janin disebut juga quickening. Gerakan janin sudah mulai terasa di usia kehamilan 16 minggu atau juga setelah 5 bulan pembuahan.
Janin 6 bulan merespons suara melalui gerakan. Lalu, sekitar bulan ketujuh, janin bereaksi terhadap rangsangan seperti cahaya, suara, atau rasa sakit.
5. Janin mulai menendang
Pada bulan ke delapan, janin mulai mengubah posisinya dan menendang lebih sering. Bahkan, terkadang gerakan janin ini menimbulkan kram pada perut Bunda.
Penelitian telah menunjukkan pada bulan kesembilan, gerakan menjadi lebih sedikit karena ruang yang semakin sempit seiring pertumbuhan bayi yang makin membesar.
Baca halaman berikutnya untuk mengetahui ciri janin sehat lainnya ya.
Bunda, yuk download aplikasi digital Allo Bank di sini. Dapatkan diskon 10 persen dan cashback 5 persen.
Simak juga 7 makanan penambah berat janin, dalam video berikut:
CIRI JANIN SEHAT: DETAK JANTUNG NORMAL
11 Ciri Janin Sehat dan Normal dalam Kandungan/ Foto: Getty Images/iStockphoto/Natali_Mis
6. Detak jantung yang normal
Detak jantung janin mulai terasa sekitar minggu kelima kehamilan. Detak jantung yang sehat berkisar antara 110 dan 160 denyut per menit. Namun, deteksinya jauh lebih mudah menjelang akhir trimester pertama melalui pemantauan janin.
7. Posisi janin makin mendekati jalan lahir
Memasuki trimester akhir, janin biasanya mulai mengurangi gerakan dan berusaha mengubah posisinya. Gerakan ini seakan mempermudah jalan lahirnya, di mana posisi kepala berada di bawah dan mulai bergerak menuju jalan lahir.
Biasanya posisi janin yang normal ditandai dengan kepala yang memasuki panggul ibu dan menghadap belakang.
8. Tinggi fundus sesuai dengan jumlah minggu kehamilan
Tinggi fundus uteri adalah jarak dari tulang kemaluan (symphysis pubic) ke bagian atas rahim (fundus). Tinggi fundus normal sesuai kehamilan selalu diukur dalam satuan centimeter (cm).
"Mengukur tinggi fundus uteri dapat membantu petugas kesehatan menyaring setiap masalah dalam pertumbuhan janin," kata Dokter Spesialis Obstetri dan Ginekologi, Dr. Stacy Henigsman, dilansir Medical News Today.
Ada beberapa cara mengukur tinggi fundus, seperti dengan pita ukur, caliper, atau jari. Saat pengukuran, Bunda akan diminta berbaring telentang di atas tempat tidur.
9. Mengalami tanda kehamilan sehat
Janin yang sehat juga dapat dilihat dari tanda kehamilan sehat. American College of Obstetricians and Gynecologists (ACOG) mengatakan, bumil mungkin akan merasakan beberapa tanda hamil yang tidak menyenangkan selama kehamilan karena janin berkembang atau perubahan hormon.
Berikut beberapa tanda kehamilan sehat:
- Morning sickness
- Payudara terasa sakit dan tampak membesar
- Mudah lelah
- Areola menghitam
- Sering buang air kecil
10. Tidak mengalami tanda kehamilan
Mengalami tanda kehamilan tak selalu menjadi parameter janin tumbuh sehat ya, Bunda. Dilansir Romper, bumil yang tidak mengalami tanda kehamilan sama sekali juga bisa menandakan janinnya tumbuh sehat.
"Anda mungkin merasa baik-baik saja dan tidak mengalami tanda apa-apa, dan itu juga bisa menjadi pertanda kehamilan yang sangat sehat. Jika semuanya dipastikan normal, maka anggaplah Anda beruntung," ujar Dokter spesialis Obstetri dan Ginekologi Dr. Delisa Skeete Henry, M.D.
11. Jumlah air ketuban normal
Jumlah air ketuban yang normal juga dapat mengindikasikan janin berkembang dengan baik, Bunda. Tingkat cairan ketuban yang rendah atau oligohidramnion bisa berisiko menyebabkan pertumbuhan janin lambat, komplikasi persalinan, bahkan kematian neonatal.
Sementara itu, jumlah air ketuban yang terlalu banyak atau polihidramnion bisa menyebabkan komplikasi seperti persalinan prematur, ketuban pecah dini, solusio plasenta, perdarahan postpartum, hingga kelahiran mati.
TOPIK TERKAIT
ARTIKEL TERKAIT

Kehamilan
Tahap Perkembangan Janin dari Pembuahan hingga Persalinan, Bunda Perlu Tahu

Kehamilan
Tahapan Perkembangan Janin dari Awal hingga Persalinan, Bunda Perlu Tahu

Kehamilan
10 Hal Bikin Ibu Hamil Overthinking, Morning Sickness hingga Keguguran

Kehamilan
Tentang Trimester Kehamilan yang Bunda Perlu Tahu

Kehamilan
Kebutuhan Zat Besi Ibu Hamil Selama 3 Trimester, Bunda Perlu Tahu


5 Foto
Kehamilan
5 Potret Menakjubkan Ilustrasi Janin dalam Rahim dari Trimester 1-Trimester 3
HIGHLIGHT
HAIBUNDA STORIES
REKOMENDASI PRODUK
INFOGRAFIS
KOMIK BUNDA
FOTO
Fase Bunda