HaiBunda

KEHAMILAN

3 Tingkatan Hiperemesis Gravidarum pada Ibu Hamil, Penyebab & Cara Mengatasinya

Nanie Wardhani   |   HaiBunda

Minggu, 17 Dec 2023 21:10 WIB
3 Tingkatan Hipermesis Gravidarum/ Foto: iStock

Hamil adalah momen yang penuh kegembiraan, tetapi tidak dapat dipungkiri bahwa beberapa wanita mengalami tantangan kesehatan selama kehamilan mereka. Salah satu masalah yang mungkin dihadapi adalah hiperemesis gravidarum, atau kondisi mual dan muntah yang parah selama kehamilan.

Ketika trimester pertama hampir berlalu tapi mual dan muntah tak kunjung reda, sebaiknya cari tahu mengenai tiga tingkatan hiperemesis gravidarum, mulai dari penyebabnya serta cara mengatasinya.

Pengenalan Hiperemesis Gravidarum

Hiperemesis gravidarum adalah kondisi mual dan muntah yang parah selama kehamilan. Meskipun mual pagi adalah gejala umum kehamilan, hiperemesis gravidarum melebihi tingkat biasa dan dapat menyebabkan dehidrasi, kehilangan berat badan, dan komplikasi serius lainnya. Untuk memahami kondisi ini dengan lebih baik, mari kita bahas tingkatan hiperemesis gravidarum.


Tingkatan Hiperemesis Gravidarum

Memahami berbagai pengalaman yang berbeda membantu memahami apa itu Hiperemesis gravidarum. Terlepas dari apakah Hiperemesis gravidarum ringan, sedang, atau berat, bunda hamil akan merasa sengsara dan bisa merasa kehilangan kebahagiaan dari kehamilan yang sehat.

Berikut penjelasan mengenai tingkatan Hiperemesis gravidarum seperti dilansir dari HER Foundation.

1. Tingkatan ringan

Tingkatan ringan Hipermesis gravidarum ditandai dengan mual dan muntah yang dapat dikendalikan dengan perubahan gaya hidup dan pengobatan sederhana. Wanita hamil mungkin merasa tidak nyaman, tetapi gejalanya tidak mencapai tingkat yang mengancam kesehatan.

Seorang wanita dapat beraktivitas tetapi masih merasa tidak nyaman dengan Hiperemesis gravidarum ringan dengan gejala:

  • Biasanya berakhir pada pertengahan kehamilan
  • Penurunan berat badan mungkin sekitar 5 persen
  • Membutuhkan obat-obatan dan terkadang cairan IV
  • Ibu bisa melanjutkan beberapa aktivitas sehari-hari
  • Pemulihan mungkin memerlukan waktu beberapa bulan atau lebih

2. Tingkatan sedang

Pada tingkatan sedang, gejala Hiperemesis gravidarum menjadi lebih parah. Mual dan muntah mungkin terjadi lebih sering, menyebabkan kelelahan dan penurunan berat badan yang lebih signifikan. Perhatian medis lebih intens diperlukan untuk menjaga keseimbangan cairan dan nutrisi. Beberapa gejalanya seperti:

  • Dapat berlanjut setelah pertengahan kehamilan namun tingkat keparahannya berkurang
  • Penurunan berat badan mungkin 5-10 persen
  • Membutuhkan obat-obatan, dan terkadang terapi cairan dan/atau nutrisi
  • Ibu sangat lelah dan hanya mampu melakukan beberapa hal
  • Pemulihan mungkin memerlukan waktu beberapa bulan

3. Tingkatan berat

Tingkatan berat merupakan kondisi yang memerlukan perhatian medis segera. Mual dan muntah terjadi secara terus-menerus, menyebabkan dehidrasi parah, kekurangan nutrisi, dan risiko komplikasi lainnya. Rawat inap mungkin diperlukan untuk mengatasi kondisi ini. Gejala yang muncul diantaranya:

  • Gejala seringkali sulit dikendalikan dengan obat-obatan
  • Penurunan berat badan sering kali mencapai 10 persen atau lebih 
  • Membutuhkan cairan, obat-obatan, dan terkadang dukungan nutrisi selama berbulan-bulan
  • Ibu kelelahan, kekurangan gizi, dan tidak mampu merawat dirinya sendiri
  • Pemulihan bisa memakan waktu 1-2 bulan setiap kali gejala timbul
  • Tanda-tanda trauma dan perubahan dalam keluarga berencana sering terjadi
  • Proses persalinan bisa jadi sulit karena kekurangan tenaga
  • Tanpa pengobatan, nyawa ibu dan bayinya terancam

Penyebab Hiperemesis Gravidarum

Menurut Cleveland Clinic, Para ahli belum mengetahui secara pasti apa penyebab Hiperemesis gravidarum. Namun, kemungkinan besar penyebabnya adalah peningkatan kadar hormon. Khususnya, HCG (human chorionic gonadotropin), yang diproduksi tubuh selama kehamilan – dengan sangat cepat dan dalam jumlah besar.

Kadar HCG mencapai puncaknya sekitar minggu ke-10 kehamilan, yaitu saat kebanyakan orang melaporkan mengalami gejala yang paling parah. Estrogen, hormon lain yang meningkat selama kehamilan, juga berperan dalam menyebabkan mual dan muntah. Namun, berdasarkan rangkuman dari berbagai sumber, berikut beberapa hal yang diyakini sebagai penyebab dari Hiperemesis gravidarum:

1. Perubahan hormonal

Perubahan hormonal, terutama peningkatan hormon hCG (human chorionic gonadotropin), diyakini menjadi salah satu penyebab utama hiperemesis gravidarum. Tingkat hormon yang tinggi dapat merangsang pusat muntah dalam otak.

2. Faktor genetik

Faktor genetik juga dapat memainkan peran dalam kecenderungan untuk mengalami Hiperemesis gravidarum. Jika ibu atau saudara perempuan mengalami kondisi ini selama kehamilan, risiko mengalaminya dapat meningkat.

3. Kehamilan anak kembar

Kehamilan kembar atau lebih (kembar dua, tiga, dll.) dapat meningkatkan risiko Hiperemesis gravidarum karena peningkatan produksi hormon hCG dan tekanan pada sistem pencernaan.

Cara mengatasi Hiperemesis Gravidarum

Ada beberapa cara mengatasi Hiperemesis gravidarum yang dapat dicoba oleh Bunda, diantaranya adalah:

1. Manajemen gaya hidup

Mengelola makanan dengan mengonsumsi makanan kecil dan sering, menghindari makanan berlemak atau berbau kuat, dan menjaga tubuh tetap terhidrasi dapat membantu mengurangi gejala hiperemesis gravidarum.

2. Pengobatan medis

Dalam kasus tingkatan sedang hingga berat, dokter mungkin meresepkan obat anti-muntah atau terapi cairan intravena untuk mengatasi dehidrasi.

3. Dukungan psikologis

Penting untuk memahami bahwa Hiperemesis gravidarum dapat memengaruhi kesehatan mental. Dukungan psikologis dari keluarga, teman, atau profesional kesehatan mental dapat membantu mengatasi stres dan kecemasan yang mungkin muncul.

Enfamama A+/ Foto: Lazada

Hiperemesis gravidarum bukanlah kondisi yang mudah, tetapi dengan manajemen yang tepat, sebagian besar wanita dapat melewati masa kehamilan dengan baik. Penting untuk selalu berkonsultasi dengan profesional kesehatan untuk mendapatkan bantuan yang dibutuhkan. Semoga artikel ini memberikan pemahaman yang lebih baik tentang tingkatan Hiperemesis gravidarum, penyebabnya, dan cara mengatasinya untuk membantu ibu hamil menjalani kehamilan dengan lebih nyaman.

Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!

(rap/rap)

Simak video di bawah ini, Bun:

5 Ciri Flek yang Normal sebagai Tanda Kehamilan

TOPIK TERKAIT

ARTIKEL TERKAIT

TERPOPULER

5 Potret Artis Cepat Langsing setelah Melahirkan, Aaliyah Massaid hingga Mahalini Bikin Salfok

Kehamilan Annisa Karnesyia

5 Potret Syahrini Pulang ke Indonesia, Rayakan Ultah Bareng Baby R

Mom's Life Annisa Karnesyia

5 Potret Nadia Saphira Pemain Series AADC yang Kini Pilih Jadi Pengacara

Mom's Life Amira Salsabila

Cek Kesehatan Gratis Anak Sekolah Resmi Dimulai 4 Agustus, Ada Imunisasi Campak hingga Kanker Serviks

Parenting Nadhifa Fitrina

3 Cara Membangun Bisnis dengan ChatGPT untuk Menghasilkan Uang dari Rumah

Mom's Life Arina Yulistara

REKOMENDASI
PRODUK

TERBARU DARI HAIBUNDA

5 Potret Syahrini Pulang ke Indonesia, Rayakan Ultah Bareng Baby R

7 Tanda Anak Terlalu Kompetitif & Cara Mengatasinya, Bunda Perlu Tahu

5 Potret Artis Cepat Langsing setelah Melahirkan, Aaliyah Massaid hingga Mahalini Bikin Salfok

Cek Kesehatan Gratis Anak Sekolah Resmi Dimulai 4 Agustus, Ada Imunisasi Campak hingga Kanker Serviks

3 Cara Membangun Bisnis dengan ChatGPT untuk Menghasilkan Uang dari Rumah

FOTO

VIDEO

DETIK NETWORK