Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

kehamilan

Kenali Gerakan Normal Janin 8 Bulan, Termasuk Penyebab Tendangan Berkurang

Annisa Karnesyia   |   HaiBunda

Sabtu, 13 Jan 2024 10:31 WIB

Ilustrasi Ibu Hamil
Ilustrasi Pergerakan Janin 8 Bulan/ Foto: Getty Images/iStockphoto/FamVeld
Daftar Isi
Jakarta -

Gerakan janin bisa menjadi penentu kehamilan berjalan dengan baik, Bunda. Gerakan ini termasuk saat janin berubah posisi, yang terkadang sering diartikan sebagai tendangan.

Mengenali pergerakan normal janin sangat penting, terutama menjelang persalinan atau saat usia kehamilan masuk 8 bulan. Lalu bagaimana gerakan normal janin 8 bulan dan apa penyebab bila tendangan berkurang?

Gerakan janin yang normal

Pada umumnya gerakan janin pertama kali terasa saat kehamilan masuk usia 16 minggu. Namun, menurut American Pregnancy Association (APA), beberapa ibu hamil mungkin sudah dapat merasakan gerakan ini paling cepat di usia kehamilan 13 sampai 16 minggu.

Namun, bila Bunda tengah menjalani kehamilan untuk pertama kalinya, maka kemungkinan tidak akan merasakan gerakan janin lebih cepat. Bunda bisa saja merasakan gerakan ini di usia kehamilan 18 sampai 20 minggu.

Hal yang sama juga dijelaskan oleh asisten profesor di Departemen Obstetri dan Ginekologi di George Washington University di Washington, D.C, Jennifer Keller, M.D. Menurut Keller, perempuan yang hamil anak pertama biasanya merasakan gerakan janin sekitar usia kehamilan 20 minggu.

"Kebanyakan wanita pada kehamilan pertamanya mulai merasakan bayi bergerak sekitar 20 minggu," ujar Keller, dikutip dari Parents.

Pergerakan normal janin 8 bulan

Di usia kehamilan 8 bulan atau 32 minggu, ukuran janin sudah seukuran buah melon hijau, dengan berat 1.800 sampai 2.000 gram (gr) dan panjang sekitar 40 sentimeter (cm)

Di tahap ini, janin sedang bersiap-siap turun ke arah jalan lahir dengan memposisikan kepala di bawah. Setidaknya, sekitar 85 persen bayi berada dalam posisi kepala menunduk di usia kehamilan 8 bulan.

Namun, Bunda tidak perlu khawatir bila bayi belum juga berubah posisi di usia kehamilan ini ya. Dikutip dari Very Well Family, beberapa bayi mungkin memerlukan waktu yang lebih lama untuk berubah posisi.

Nah, pada bayi yang sudah mulai berubah posisi, Bunda bisa merasakan gerakan seperti tendangan. Namun, gerakan ini mungkin tidak terlalu dirasakan mengingat ukuran janin sudah besar, sehingga ia tidak punya cukup ruang untuk bergerak bebas.

"Saat bayi bertambah besar, semakin sedikit ruang bagi mereka untuk bergerak di dalam rahim. Ibu hamil mungkin mulai memerhatikan tendangan bayi tergantikan dengan gerakan seperti goyangan, ketukan, atau dorongan," dokter spesialis obstetri dan ginekologi, ujar Andrea Chisholm, MD.

Gerakan janin memang akan berubah di usia kehamilan 8 bulan. Namun, gerakan mungkin dapat dirasakan dengan jelas ketika bayi menunjukkan refleks kaget atau refleks Moro. Ya, di minggu ke-32 kehamilan, suara atau gerakan yang keras di luar rahim dapat membuat bayi mengeluarkan refleks Moro, di mana ia tiba-tiba menjadi terkejut.

Saat refleks Moro terjadi, tangan dan kaki bayi bisa tiba-tiba menjauh dari tubuhnya, lalu kembali mendekat. Perlu diketahui, bayi dilahirkan dengan refleks Moro, namun ini akan menghilang beberapa bulan setelah lahir.

Ilustrasi JaninIlustrasi Janin/ Foto: Getty Images/iStockphoto/yucelyilmaz

Penyebab tendangan bayi berkurang

Sejak usia kehamilan 6 bulan, Bunda sudah bisa mulai menghitung gerakan janin. American Congress of Obstetricians and Gynecologists (ACOG) mengatakan, idealnya gerakan janin yang dirasakan adalah 10 gerakan dalam dua jam.

Tetapi, ada juga pakar yang mengatakan bahwa gerakan janin masih dianggap normal setidaknya bila dirasakan 10 kali dalam 24 jam setelah minggu ke-30.

"Intinya, bila tidak bisa merasakan gerakan janin setelah usia 22 minggu kehamilan atau jika mengalami penurunan gerakan janin setiap saat di trimester ketiga, segera konsultasi ke dokter," ujar kata dokter anak, Mia Armstrong, MD, dilansir Healthline.

Tendangan bayi dapat berkurang karena beberapa penyebab. Berikut kemungkinan penyebabnya, Bunda:

1. Janin sedang tidur

Selama di dalam kandungan, bayi biasanya akan tidur selama 20 sampai 45 menit dalam satu waktu dan selama beberapa kali sehari. Pada saat usia kehamilan 38 minggu, janin dapat tidur sebanyak 95 persen sepanjang hari, Bunda.

"Jika terjadi dalam rentang waktu yang singkat (durasi 20-40 menit), maka kemungkinan besar itu adalah siklus tidur janin," kata dokter kandungan Washington University di Barnes-Jewish Hospital in St. Louis, Victoria Whelan, MD.

2. Janin tidak berkembang

Janin tidak berkembang dan masalah medis yang dialami selama kehamilan merupakan kemungkinan terburuk penyebab tendangan bayi berkurang. Pemeriksaan lanjutan dan penanganan medis dibutuhkan untuk menanganinya.

Beberapa kondisi medis serius yang menyebabkan janin tidak berkembang, yakni kelainan plasenta, jumlah cairan ketuban rendah atau tinggi, ketuban pecah, atau plasenta tidak berfungsi sebagaimana mestinya.

3. Baru saja berhubungan intim

Beberapa janin menjadi lebih aktif setelah Bunda berhubungan intim. Tapi, yang lainnya juga bisa menjadi kurang aktif dan bahkan gerakannya tidak dirasakan.

"Gerakan ritmis seks dan orgasme dapat menyebabkan bayi tertidur. Namun, respons tersebut benar-benar normal selama trimester kedua dan ketiga," ujar penulis buku After Miscarriage, Krissi Danielsson.

4. Bunda mengalami stres

Stres saat hamil juga dapat memengaruhi kondisi janin. Pergerakan janin dapat menurun ketika ibunya mengalami stres.

Penelitian dari departemen Psychology and Mathematical Sciences Durham University tahun 2021 menunjukkan, stres atau depresi yang dialami ibu hamil dapat memengaruhi pola pergerakan janin. Stres dianggap bisa membuat kesadaran bayi terhadap tubuhnya menurun atau jarang bergerak.

5. Bunda melakukan aktivitas fisik

Mobilitas dan pola aktivitas Bunda selama hamil dapat memengaruhi pergerakan janin. Misalnya, ibu yang aktif bekerja mungkin akan merasakan tendangan janinnya berkurang. Selain itu, tendangan bayi juga dapat berkurang setelah Bunda berolahraga.

Hal yang harus dilakukan saat tendangan bayi berkurang

Saat gerakan janin berkurang atau tidak bergerak, Bunda tak boleh langsung panik ya. Berikut ini 5 tindakan yang dapat Bunda lakukan untuk meningkatkan gerakan janin bila dirasa menurun:

  1. Bunda dapat konsumsi camilan atau minum sesuatu yang manis, seperti jus buah tanpa gula.
  2. Cobalah bangun atau bergerak bila sebelumnya memang tidak aktif bergerak.
  3. Coba ajak bicara janin dalam kandungan atau mendengarkan musik dengan suara yang tidak terlalu keras.
  4. Sentuh perut dengan lembut supaya janin dapat bereaksi dan merasakan usapan tangan Bunda.
  5. Coba ubah posisi tidur atau biasakan berbaring miring ke sisi kiri.
  6. Bila cara-cara di atas tetap tidak bisa meningkatkan gerakan janin, Bunda dapat kembali memeriksa kondisinya dengan mencoba menghitung gerakan. Bila gerakan berkurang drastis atau tidak terdeteksi Bunda dapat segera ke dokter untuk memeriksakan kondisi janin.

Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!

(ank/rap)

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda