Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

kehamilan

Merasa Diprank, Bunda Ini Malah Ketahui Ada Kantung Kehamilan di Atas IUD

Nurul Jasmine Fathia   |   HaiBunda

Kamis, 01 Feb 2024 18:45 WIB

A pregnant female of Asian decent, lays out on an exam table as a technician conducts her ultrasound.  She is dressed casually and has her belly exposed as she looks to the screen to see her baby.
Merasa Diprank, Bunda Ini Malah Ketahui Ada Kantung Kehamilan di Atas IUD/Foto: Getty Images/FatCamera

Menggunakan alat kontrasepsi menjadi salah satu cara yang dilakukan Bunda untuk mencegah kehamilan. Salah satu jenis kontrasepsi yang umum digunakan oleh perempuan adalah IUD atau intra uterine device.

IUD dipercaya memiliki tingkat efektivitas yang paling tinggi dibanding jenis KB lainnya. Namun, ternyata ada loh Bunda yang justru merasa diprank karena miliki kantung kehamilan di atas IUD.

Yuk simak artikel ini sampai tuntas untuk mengetahui kisahnya, Bunda.

Ada kantung kehamilan di atas IUD

Kisah menarik ini dialami oleh Bunda pemiliki akun TikTok @echa.aja, HaiBunda telah memiliki izin untuk membagikan informasi ini. Dalam sebuah video ia membagikan kisahnya yang merasa di-prank karena tetap hamil meski sudah menggunakan IUD.

Hal ini pertama kali ia ketahui karena dirinya merasakan beberapa gejala yang janggal. Mulai dari telat haid, perut terasa mulas, dan nyeri di payudara. Pada awalnya ia mengira gejala tersebut ada tanda-tanda menjelang menstruasi.

Baca Juga : Kontrasepsi

“Telat haid sebulan lebih, pernah mules-mules dan payudara sakit. Positif aja, oh kayaknya mau mens,” tulis Bunda @echa.aja dalam unggahannya.

Namun, menstruasi tak kunjung datang dan membuat Bunda yang satu ini akhirnya memeriksakan diri ke dokter kandungan. Ia dan suami cukup terkejut karena saat pemeriksaan dokter menemukan ada kantung kehamilan di atas IUD.

Sempat bingung dan stres

Kehamilan seharusnya menjadi kabar yang membahagiakan, tapi Bunda @echa.aja justru merasakan hal yang berbeda. Saat mengetahui kabar kehamilan, ia justru merasa bingung dan stres.

Pasalnya, ia dan suami sebelumnya telah memiliki empat orang anak, Bunda. Ia juga mengalami trauma pada persalinan sebelumnya karena luka caesarnya susah kering.

Di awal kehamilan ia juga sempat drop dan harus mendapatkan perawatan di rumah sakit. Selama 9 bulan kehamilan berat badannya hanya naik sebanyak 2 kilogram, Bunda.

Namun, seiring berjalannya waktu akhirnya ia menerima dengan ikhlas dan mulai mempersiapkan diri untuk menyambut kelahiran anak kelimanya. 

“Baiklah bismillah kita jalani, di bulan ke 7 sudah mulai nerima dan prepare segala rupanya,” ungkap Bunda 5 anak ini.

Akhirnya, sang bayi lahir dengan sehat dan justru menambah kebahagiaan untuk Bunda, Ayah, dan kakak-kakaknya.

Kasus kebobolan saat menggunakan IUD masih tergolong rendah dibandingkan dengan tingkat efektivitasnya. Maka dari itu, tak ada salahnya jika Bunda tertarik untuk menggunakan jenis KB yang satu ini.

Namun, sebelum menggunakannya, ketahui lebih lanjut soal IUD pada halaman selanjutnya.

Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!


BERKENALAN DENGAN IUD YANG JADI FAVORIT BUNDA

Holding an IUD birth control copper coil device in hand, used for contraception - front view

Merasa Diprank, Bunda Ini Malah Ketahui Ada Kantung Kehamilan di Atas IUD/Foto: iStock

Mengenal IUD dan jenis-jenisnya

Intrauterine Device atau IUD adalah salah satu jenis alat kontrasepsi berbentuk 'T' yang dipasang di dalam rahim. IUD banyak direkomendasikan oleh dokter karena aman, nyaman, dan bisa digunakan jangka panjang.

IUD terbagi menjadi dua jenis, yaitu IUD hormonal dan IUD non hormonal, Bunda.

1. IUD hormonal

IUD hormonal berisi hormon progesteron yang bekerja dengan cara mengentalkan lendir di leher rahim untuk menjauhkan sperma dari sel telur. Selain itu IUD hormonal juga bekerja untuk menipiskan endometrium, sehingga sel telur yang telah dibuahi tidak dapat ditanamkan.

IUD hormonal memiliki efektivitas mencapai 99 persen dan sangat aman digunakan ketika Bunda menyusui. Jika Bunda berencana mendapatkan kehamilan, IUD juga bisa dilepas kapan saja.

Banner Waktu Tidur Ideal

2. IUD non-hormonal

Berbeda dengan IUD hormonal yang menggunakan hormon progesteron untuk mencegah kehamilan, IUD non-hormonal menggunakan tembaga untuk menghalangi sperma mencapai sel telur. Sama seperti IUD hormonal, IUD yang satu ini juga aman digunakan selama menyusui karena tak mempengaruhi ASI.

IUD non-hormonal hanya memiliki efek samping saat baru dipasang. Bunda mungkin akan merasakan pusing, mual, atau tekanan darah atau detak jantung lebih rendah setelah pemasangan.

Bunda, itulah dia sekilas tentang KB IUD yang bisa menjadi alternatif jika ingin menunda kehamilan. Semoga informasi ini bermanfaat, ya.

Saksikan juga video tentang waktu pemasangan IUD yang tepat:

[Gambas:Video Haibunda]





(pri/pri)
Loading...

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda