
kehamilan
Ciri Darah Keguguran dari Bau, Warna, dan Lama Terjadinya
HaiBunda
Kamis, 01 Feb 2024 21:40 WIB

Daftar Isi
Perdarahan merupakan salah satu gejala umum keguguran, Bunda. Darah keguguran yang keluar dari vagina ini memiliki ciri yang khas, mulai dari bau, warna, hingga lama terjadinya.
Meski begitu, darah yang keluar dari vagina bukanlah tanda pasti keguguran. Faktanya, menurut jurnal di American Family Physician tahun 2019, sekitar 20 sampai 30 persen perempuan mengalami perdarahan ringan di awal kehamilan, dan hanya separuhnya yang mengalami keguguran.
Ciri darah keguguran
Ciri darah keguguran mungkin sulit dibedakan dengan darah haid. Tetapi, ada beberapa ciri yang dapat membedakannya, Bunda. Melansir dari Parents dan Healthline, berikut ciri darah keguguran:
1. Warna darah merah atau kecokelatan
Darah keguguran berwarna merah muda, merah cerah, atau kecokelatan. Warna merah cerah merupakan darah segar yang keluar dari tubuh dengan cepat. Sedangkan, darah cokelat merupakan darah yang sudah lama di dalam rahim.
2. Darah yang keluar dapat ringan atau berat
Darah keguguran yang keluar bisa berupa bercak ringan, perdarahan yang hebat secara tiba-tiba, atau kombinasi keduanya. Perdarahan karena keguguran dapat dimulai dengan bercak ringan. Kemudian, intensitasnya akan meningkat seiring dengan pengosongan rahim karena jaringan janin yang keluar.
Tetapi, perdarahan juga bisa dimulai secara tiba-tiba dan parah, terutama bila usia kehamilan sudah lebih besar.
3. Gumpalan darah berukuran besar
Gumpalan darah yang keluar bersama darah keguguran akan tampak lebih besar bila dibandingkan saat haid. Semakin besar usia kehamilan, semakin besar juga gumpalan ini, Bunda. Janin yang bentuknya sudah cukup besar akan memiliki jaringan lebih banyak untuk dikeluarkan saat Bunda mengalami keguguran.
4. Bau yang cenderung tidak normal
Sebenarnya, bau yang keluar selama haid dan keguguran itu sama. Darah haid yang 'sehat' dapat berfluktuasi, dan menimbulkan sedikit bau darah.
"Darah mungkin memiliki sedikit bau logam yang disebabkan oleh besi dan bakteri," kata asisten dokter di Santa Maria, Holly Ernst, PA-C.
Sama seperti darah haid, darah yang keluar saat keguguran ada yang dikatakan normal dan tidak normal. Keguguran di mana darah yang keluar berbau tidak normal dapat disebabkan karena infeksi bakteri. Kondisi ini disebut juga sepsis atau syok septik, di mana Bunda bisa mengalami demam dan mungkin mengalami perdarahan, serta keluarnya cairan yang berbau tidak sedap.
Lama terjadinya perdarahan keguguran
Banyak dan lamanya keluarnya darah keguguran tergantung pada kehamilan. Bunda mungkin akan mengalami pendarahan paling parah selama beberapa jam setelah keguguran dimulai, karena tubuh mulai mengeluarkan sebagian besar jaringan. Bunda mungkin juga mengalami pendarahan ringan setelah keguguran selama satu atau dua minggu.
"Perdarahan terberat karena keguguran umumnya akan berakhir dalam waktu tiga hingga lima jam sejak darah yang deras keluar. Sedangkan, pendarahan yang lebih ringan mungkin berhenti dan mulai terjadi lagi dalam satu hingga dua minggu sebelum benar-benar berakhir," kata Dokter spesialis Obstetri dan Ginekologi, Valinda Riggins Nwadike, MD, MPH.
Dalam kebanyakan kasus, keguguran membutuhkan waktu sekitar dua minggu untuk hilang secara alami. Dokter mungkin akan meresepkan obat misoprostol (Cytotec) untuk membantu mempercepat waktu keguguran.
"Perdarahan mungkin dimulai dalam dua hari setelah memulai pengobatan. Bagi yang lainnya, mereka mungkin memerlukan waktu hingga dua minggu," ujar Nwadike.
![]() |
Beda darah keguguran dan darah haid
Banyak Bunda sulit membedakan darah keguguran dan darah haid. Faktanya, banyak keguguran terjadi bahkan sebelum seorang Bunda menyadari dirinya sedang hamil.
Untuk itu, Bunda perlu mengetahui beda darah yang keluar saat keguguran dan darah haid. Pastikan untuk bisa membedakannya agar penanganannya tepat.
Berikut beda darah keguguran dan darah haid:
- Darah yang keluar saat menstruasi relatif sama dari bulan ke bulan, dimulai dengan darah yang banyak keluar hingga ringan. Keguguran juga mengalami hari-hari yang berat dan ringan, tetapi perdarahan bisa sangat berat pada waktu-waktu tertentu dan berlangsung lebih lama dari biasanya.
- Pendarahan akibat keguguran juga mungkin mengandung gumpalan besar dan jaringan yang biasanya tidak Bunda lihat selama haid.
- Kram bisa menjadi bagian dari siklus bulanan normal. Tetapi bila terjadi keguguran, kram bisa sangat menyakitkan karena serviks melebar.
- Warna darah saat menstruasi bisa berkisar dari merah muda, merah, hingga coklat. Jika Bunda melihat warna yang tidak biasa, itu mungkin pertanda keguguran.
Ciri lain keguguran selain perdarahan
Perlu diketahui Bunda, selain perdarahan, ada beberapa ciri khas dari keguguran. Berikut 8 ciri keguguran selain keluarnya darah:
- Muncul rasa nyeri di perut dan daerah panggul
- Kram yang semakin lama semakin kuat
- Merasakan nyeri punggung bagian bawah
- Detak jantung janin tidak terasa
- Mengalami keputihan yang abnormal (disertai keluarnya darah)
- Tidak merasakan keluhan yang sebelumnya dirasakan, seperti morning sickness
- Penurunan berat badan
- Demam hingga menggigil yang biasanya disertai pusing
Ada beberapa hal yang dapat meningkatkan risiko keguguran pada perempuan. Sebagian besar keguguran di trimester pertama terjadi karena janin tidak berkembang secara normal. Selain itu ada beberapa faktor risiko lainnya, seperti
- Usia ibu di atas 35-45 tahun
- Kondisi kronis, seperti diabetes tidak terkontrol
- Masalah di rahim atau serviks
- Kebiasaan merokok, konsumsi alkohol, dan obat-obatan terlarang
- Kekurangan atau kelebihan berat badan.
Perdarahan tak selalu tanda keguguran
Seperti dijelaskan sebelumnya, darah yang keluar dari vagina selama kehamilan belum tentu tanda keguguran. Penyebab lainnya bisa karena iritasi serviks, infeksi, perubahan hormonal, perdarahan subkrorionik, atau implantasi.
Perdarahan karena keguguran umumnya disertai tanda lain yang khas, seperti muncul kram. Saat mengalami keguguran, kontraksi yang dialami untuk mengeluarkan gumpalan darah dan jaringan janin bisa menimbulkan kram.
"Perlu diingat bahwa kram rahim dan pendarahan adalah gejala keguguran yang paling umum," kata Dokter spesialis Obstetri dan Ginekologi, Joshua Hurwitz, MD.
Tetapi, tak ada salahnya bila Bunda menghubungi dokter bila khawatir darah yang keluar adalah tanda keguguran ya. Untuk mendiagnosis keguguran, dokter kemungkinan akan melakukan USG untuk mendeteksi detak jantung janin. Tes darah juga dapat dilakukan untuk memeriksa kadar human chorionic gonadotropin (hcG) untuk melihat apakah kadarnya naik atau turun.
Bila keguguran sudah dipastikan, dokter dapat melakukan tindakan seperti kuret, atau menunggu keguguran berakhir secara alami.
"Siapa pun yang mengalami perdarahan selama kehamilan sebaiknya mengunjungi tenaga kesehatan. Bersiaplah untuk menjawab beberapa pertanyaan seperti, 'Apa warna darahnya? Kapan perdarahan dimulai? Berapa banyak darah yang dikeluarkan?" ujar Hurwitz.
Demikian serba-serbi tentang darah keguguran yang perlu Bunda ketahui. Semoga informasi ini bermanfaat ya.
Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!
(ank/ank)TOPIK TERKAIT
ARTIKEL TERKAIT

Kehamilan
Benarkah Keluar Gumpalan Darah saat Hamil Tanda Janin Keguguran? Ketahui Faktanya

Kehamilan
Darah Keguguran Keluar Berapa Lama? Ini Penyebab Keluar lagi Usai Berhenti

Kehamilan
6 Jenis Keguguran dan Cara Mengurangi Risikonya

Kehamilan
9 Penyebab Keguguran, dari Faktor Genetik hingga Penyakit Kronis

Kehamilan
14 Makanan Penyebab Keguguran di Awal Kehamilan


7 Foto
Kehamilan
7 Artis yang Pernah Alami Keguguran dan Berhasil Hamil Lagi
HIGHLIGHT
HAIBUNDA STORIES
REKOMENDASI PRODUK
INFOGRAFIS
KOMIK BUNDA
FOTO
Fase Bunda