HaiBunda

KEHAMILAN

Mengenal Sindrom Couvade, Gejala yang Mungkin Dialami Ayah saat Bunda Tengah Hamil

Nurul Jasmine Fathia   |   HaiBunda

Sabtu, 03 Feb 2024 11:09 WIB
Mengenal Sindrom Couvade, Gejala yang Mungkin Dialami Ayah saat Bunda Tengah Hamil/Foto: iStock
Jakarta -

Saat sedang hamil Bunda umumnya merasakan berbagai gejala seperti mual dan muntah. Gejala ini bisa berlangsung cukup lama khususnya pada trimester awal kehamilan.

Namun, ternyata ada sebuah fakta menarik yang menunjukkan bahwa Ayah juga bisa merasa berbagai gejala tersebut. Hal itu dikenal dengan nama sindrom couvade, Bunda.

Pada artikel ini telah HaiBunda rangkum segala hal berkaitan dengan sindrom couvade. Maka dari itu, simak sampai tuntas ya.


Apa itu sindrom couvade?

Di masyarakat tak jarang kita menemukan seorang Ayah yang ikut ngidam atau bahkan ikut mual dan muntah saat sang istri sedang hamil. Ternyata fenomena tersebut memiliki istilah medis yaitu sindrom couvade, Bunda.

Sindrom couvade adalah kondisi ketika calon Ayah menunjukkan gejala yang dengan Bunda yang tengah mengandung. Gejala yang paling umum dirasakan Ayah biasanya adalah mual, muntah, perut kembung, pusing, dan juga ngidam.

Bunda juga tentu pernah mendengar cerita tentang seorang suami saya mengalami sembelit, gas, kembung, mudah marah, dan mual bersamaan dengan sang istri yang tengah hamil.

Milansir dari Baby Center, menurut berbagai penelitian sindrom couvade dialami oleh cukup banyak calon Ayah di dunia. Jadi, sindrom ini sudah menjadi hal yang cukup lumrah dan tidak perlu dikhawatirkan.

Penyebab sindrom couvade

Jika baru mendengar istilah sindrom couvade banyak orang yang mungkin merasa tidak masuk akal. Lalu, berbagai pertanyaan pun akan berdatangan terkait penyebab dari sindrom couvade ini.

Menurut para ahli sindrom couvade sama sekali tidak disebabkan oleh masalah fisik. Justru, sindrom ini biasanya muncul sebagai reaksi dari psikis Ayah saat melihat sang istri mengalami gejala kehamilan.

Beberapa perempuan mengalami kesulitan dengan gejala awal kehamilan seperti mual dan muntah yang parah. Kondisi ini tentunya akan membuat sang suami merasa kasihan dan sangat berempati.

Rasa empati yang berlebih inilah yang akhirnya menyebabkan tubuh bereaksi dengan mengalami gejala yang mirip dengan kehamilan. Pada intinya, sindrom couvade lebih berkaitan dengan masalah psikis, Bunda.

Berapa lama sindrom couvade akan berlangsung?

Setiap Ayah mungkin membutuhkan waktu yang berbeda-beda untuk mengatasi sindrom couvade. Namun, biasanya sindrom couvade tak akan berlangsung lama dan perlahan menghilang seiring berjalannya waktu.

Akan tetapi, pada sedikit kasus ada juga Ayah yang mengalami sindrom couvade jangka panjang. Hal ini biasanya disebabkan karena dirinya terlalu memendam dan mengganggap sindrom couvade sebagai hal yang tabu.

Akibatnya tingkat stres akan bertambah dan justru akan memperparah sindrom couvade. Oleh karena itu, tak perlu malu jika Ayah mengalami sindrom ini. Cukup bicarakan dengan istri dan berusaha mencari solusinya bersama-sama.

"Menurut saya, penting untuk memberi tahu baik pasangan maupun pasien hamil bahwa ini adalah sindrom yang dikenal dan relatif umum. Ini membantu mengurangi beberapa kekhawatiran dan membuka komunikasi antara semua pihak, dan merupakan kesempatan untuk mengarahkan pasangan agar mencari perawatan medis sendiri jika gejala sangat mengkhawatirkan," jelas Kristina Mixer, dokter spesialis kandungan di Michigan, dikutip dari Parents.

Kapan harus memeriksakan diri?

Sindrom couvade umumnya tidak berbahaya dan akan hilang dengan sendirinya. Namun, sindrom couvade juga bisa menjadi sangat mengganggu jika sudah menyebabkan stres yang berlebih dan mempengaruhi peredaran hormon dalam tubuh.

Jika hormon dalam tubuh terpengaruh maka gejala yang dirasakan bisa menjadi lebih parah dan mempengaruhi aktivitas Ayah sehari-hari. Apabila hal ini sudah terjadi maka solusinya adalah memeriksakan diri ke tenaga kesehatan seperti dokter ataupun psikolog.

Perawatan yang diberikan biasanya adalah terapi untuk mengurangi kecemasan atau stres yang dirasakan. Mungkin Ayah membutuhkan beberapa kali pertemuan dengan tenaga ahli sampai gejala yang dirasakan mulai membaik.

Nah, itulah dia sindrom couvade yang mungkin dirasakan Ayah saat Bunda tengah hamil. Semoga artikel ini bermanfaat dan membuat Bunda serta Ayah bisa mengatasi sindrom couvade dengan baik.

Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!

(pri/pri)

Simak video di bawah ini, Bun:

5 Makanan yang Mengandung Asam Folat, Baik untuk Ibu Hamil

TOPIK TERKAIT

ARTIKEL TERKAIT

TERPOPULER

5 Potret Acha Septriasa Rayakan Ultah ke-36 Sederhana bersama Anak, Tulis Caption Menyentuh

Mom's Life Nadhifa Fitrina

Anak Sekolah Jakarta, Bogor, hingga Tangsel Diinstruksikan PJJ Mulai Hari Ini & Besok

Parenting Nadhifa Fitrina

Di Mana Letak Benjolan Kanker Payudara? Cek Ciri-ciri dan Cara Mendeteksinya

Menyusui Dwi Indah Nurcahyani

10 Kegiatan Stimulasi Motorik Kasar untuk Anak 4-5 Tahun

Parenting Kinan

Bolehkah Puasa saat Maulid Nabi Muhammad SAW? Ini Hukumnya dalam Islam

Mom's Life Ajeng Pratiwi & Randu Gede

REKOMENDASI
PRODUK

TERBARU DARI HAIBUNDA

Teknologi AI Bakal Dikembangkan untuk Tingkatkan Perawatan Bunda yang Alami Keguguran

5 Potret Acha Septriasa Rayakan Ultah ke-36 Sederhana bersama Anak, Tulis Caption Menyentuh

Anak Sekolah Jakarta, Bogor, hingga Tangsel Diinstruksikan PJJ Mulai Hari Ini & Besok

Bunda Mau Hadiah Uang Belanja? Yuk Voting Sekarang di Pilihan Bunda Awards 2025

40 Nama Artis Korea Laki-laki Terkenal dan Artinya, Inspirasi untuk Menamai Si Kecil

FOTO

VIDEO

DETIK NETWORK