Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

kehamilan

5 Perubahan Hubungan Pasutri saat Istri Hamil, Termasuk Ingin Dekat Suami Terus

Melly Febrida   |   HaiBunda

Rabu, 07 Feb 2024 19:00 WIB

Ilustrasi Suami Istri
5 Perubahan Hubungan Pasutri saat Istri Hamil, Termasuk Ingin Dekat Suami Terus/Foto: Getty Images/iStockphoto
Daftar Isi
Jakarta -

Kehamilan mengubah fisik dan emosional ibu hamil, begitu juga dengan hubungan pasangan suami istri (pasutri). Ada sejumlah ibu hamil yang ingin dekat terus dengan suami.

Salah satu penulis buku Babyproofing Your Marriage, Cathy O'Neil, mengatakan bahwa cinta dan kehamilan bisa menjadi kombinasi yang rumit. "Kadang-kadang Anda merasa sangat dekat, sementara di saat lain Anda merasa seolah-olah pasangan tinggal di planet lain,” kata O'Neil dilansir laman Parents.

Sementara itu, Dr Domonique Rice yang merupakan konseling dan terapi mengatakan, ibu hamil akan mengalami perubahan dalam hubungan dengan suami. Hubungan suami istri selama kehamilan ini sangat dipengaruhi cinta, perhatian, kasih sayang, perhatian kepercayaan, kesabaran, komitmen, dukungan, dan empati yang mereka tunjukkan satu sama lain. 

Perubahan hubungan pasutri saat istri hamil

"Namun, ketika tubuh mengalami perubahan karena ketidakseimbangan hormonal dan kurva ekstra, Anda kadang-kadang bisa berperilaku tidak biasa, dan perubahan suasana hati bisa menjadi drastis," jelas Rice dilansir Momjunction.

Karena itu, Rice bilang, terkadang ibu hamil mungkin ingin dekat terus dengan pasangannya, sementara di lain waktu mungkin merasa jauh dan emosional karena kesalahpahaman dan kurangnya dukungan serta kepekaan.

Untuk membantu menjaga serta memperkuat ikatan suami dan istri selama kehamilan, perlu mewaspadai apa yang akan terjadi serta mempelajari cara mengelola dan memahami emosi.

Cara kehamilan mengubah hubungan suami istri

Kehamilan dapat membuat pasangan suami istri stres dan mungkin membawa perubahan dalam hubungan dengan pasangan. Persiapan dan kesadaran dengan perubahan akan membuat pasutri tetap teguh dalam menghadapi perubahan dan menyelesaikan masalah dengan tepat agar hubungan tetap berjalan tanpa masalah apa pun. 

Perubahan suasana hati yang sering terjadi, kurangnya komunikasi dan kurangnya pemahaman satu sama lain dapat mengakibatkan pertengkaran dan pertengkaran sehari-hari dengan pasangan.

Berikut perubahan hubungan pasutri yang paling umum terjadi selama kehamilan.

1. Ibu hamil mungkin rentan secara emosional

Hormon kehamilan yang melonjak dalam tubuh ibu hamil dapat berdampak besar pada emosi, termasuk perasaan panik.

“Banyak perempuan sangat ketakutan ditinggalkan pada awal kehamilan,” kata O'Neil. 

Bahkan orang yang paling mandiri pun mungkin khawatir pasangannya akan pergi atau terluka dalam kecelakaan parah. Ketakutan ini dapat menyebabkan ibu hamil mengajukan tuntutan yang aneh dan tidak masuk akal kepada pasangannya, seperti memakai helm di dalam mobil atau cek kondisinya setiap setengah jam.

Namun, pasutri tidak perlu khawatir karena intensitas emosi ini kemungkinan besar akan berkurang seiring dengan perkembangan kehamilan. Ada baiknya ibu hamil terbuka pada pasangan mengenai perasaannya. Tidak masalah jika Bunda memberi tahu suami jika ibu hamil merasa rentan atau membutuhkan cinta, perhatian, dan kepastian ekstra.

2. Suami istri bertentangan

Kehamilan dan masa depan menjadi orang tua dapat memicu banyak perasaan yang berbeda dan bahkan bertentangan pada setiap orang—dan ibu hamil dengan suaminya mungkin tidak merasakan hal yang sama tentang semua itu.

Misalnya, beberapa orang hamil mulai merasakan hubungan dengan bayinya begitu melihat hasil tes kehamilan positif. Namun pada suami yang tidak hamil, hal tersebut tidak terjadi. Hanya ibu hamil yang merasakan intensitas perubahan hormonal, yang dapat memengaruhi sudut pandang dan berpotensi menimbulkan perselisihan.

Rasa cinta saat hamil memang terasa membingungkan, apalagi jika pasutri tidak bisa berbagi pengalaman kehamilan yang sama.

O'Neill mengatakan bahwa bukan berarti pasangan tidak bersemangat untuk menjadi orang tua, namun suami mungkin tidak merasakan hal yang sama terhadap situasi seperti yang ibu hamil rasakan.

3. Suami merasa tersisih

Sangat mudah untuk terjebak dalam pemikiran bahwa kehamilan adalah tentang orang yang mengandung bayi. Bunda tidak hanya mengalami banyak perubahan fisik dan emosional, tetapi banyak perencanaan dan persiapan yang perlu dilakukan juga. Dengan semua perubahan ini, tidak jarang suami merasa tersisih.

Untuk itu, pastikan untuk menyisihkan waktu yang tidak berhubungan dengan bayi juga. Rencanakan kencan malah khusus dan menikmati aktivitas yanng disukai bersama sebelum hamil. Ini agar dapat membantu menjaga ikatan tetap erat.

4. Kehidupan seks berubah

Keintiman fisik sering kali diabaikan selama trimester pertama ketika banyak ibu hamil merasa mual dan lelah. Bagi yang lain, kehamilan meningkatkan libido, terutama pada pertengahan kehamilan.

Seiring berlalunya waktu dan perut semakin besar, hubungan intim mungkin tampak lebih sulit untuk dilakukan, karena perubahan hormonal, emosional, dan fisik. Bagi sebagian pasangan, menjadwalkan waktu untuk bermesraan bisa membantu menjaga hubungan.

“Menjaga hubungan fisik selama kehamilan dan membicarakannya dengan pasangan akan memperkuat ikatan Anda sebagai pasangan,” kata Craig Malkin, Ph.D., psikolog di Cambridge, Massachusetts.

Menurutnya, hubungan ini mungkin tidak terasa spontan, tapi menemukan gairah pada saat itu dan berhubungan kembali secara fisik akan membawa pasutri lebih dekat.

Ayah dan Bunda tak apa-apa jika tidak ingin melakukan aktivitas fisik. Keintiman romantis hadir dalam berbagai bentuk yang tidak selalu berarti seks. Lakukan apa pun yang membuat pasutri merasa diinginkan dan dihargai.

5. Ingin selalu dekat suami

Ibu hamil memang lebih sering sensitif dan jadi suka marah ke suami. Tapi, ada juga ibu hamil yang ingin dekat terus dengan suaminya.

Ini bisa karena ibu hamil lebih cemas dan gelisah sehingga menjadi lebih manja dan ingin diperhatikan suami. Jadi jangan heran jika ada ibu hamil yang berubah menjadi posesif dengan suaminya. 

Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!

(pri/pri)

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda