HaiBunda

KEHAMILAN

Tes Kehamilan dengan Cincin Disebut Bisa Prediksi Jenis Kelamin Bayi, Mitos atau Fakta?

Annisa Karnesyia   |   HaiBunda

Senin, 12 Feb 2024 20:08 WIB
Ilustrasi Ibu Hamil/ Foto: iStockphoto/Getty Images/ronnachaipark
Jakarta -

Tes kehamilan untuk mengetahui jenis kelamin bayi umumnya dilakukan dengan pemeriksaan USG. Tetapi, ada pula yang meyakini bahwa tes kehamilan dengan cincin bisa dilakukan untuk mendeteksi jenis kelamin bayi, Bunda.

Mengetahui jenis kelamin dengan cincin mungkin terdengar tidak masuk akal. Apalagi tes dilakukan tanpa adanya unsur medis atau berdasarkan klaim orang terdahulu.

"Tes gender dengan cincin adalah salah satu dari banyak cara yang dilakukan orang untuk memprediksi jenis kelamin bayi yang belum lahir. Salah satu versi tes ini juga mengklaim mampu memprediksi jumlah dan jenis kelamin semua anak di masa depan," kata profesor dan praktisi kesehatan holistik Debra Rose Wilson, Ph.D., dilansir Healthline.


Cara melakukan tes kehamilan dengan cincin

Tes kehamilan dengan cincin hanya melibatkan tali dan cincin. Berikut cara melakukan tes kehamilan dengan cincin untuk deteksi jenis kelamin bayi, seperti dikutip dari laman What to Expect:

  1. Bunda bisa menyiapkan sebuah cincin (biasanya cincin kawin) dan seutas benang.
  2. Kemudian, berbaringlah telentang dan minta suami atau anggota keluarga untuk memegang benang dengan cincin sudah tergantung.
  3. Pastikan benang menjuntai di baby bump dan biarkan bergerak secara alami.

Hasilnya, bila cincin bergerak maju mundur seperti pendulum, maka Bunda diyakini sedang hamil bayi laki-laki. Tetapi bila cincin bergerak melingkar, maka sedang hamil bayi perempuan.

Seberapa akurat tes kehamilan dengan cincin

Meski banyak orang percaya tes untuk tes kehamilan dengan cincin bisa mendeteksi jenis kelamin, sejauh ini belum terbukti akurat. Tes ini belum banyak didukung oleh ilmu pengetahuan atau penelitian, Bunda.

"Kenyataannya adalah bahwa cerita orang zaman dulu untuk memprediksi jenis kelamin bayi tidak dapat diandalkan dibanding sekadar menebak-nebak. Tidak ada bukti yang menunjukkan, tes gender cincin hanya dianggap sebagai suatu permainan yang lucu," ujar Wilson.

Pada tahun 1999, Johns Hopkins Bloomberg School of Public Health pernah meneliti tes cincin ini dengan subjek 104 ibu hamil. Peserta penelitian diminta untuk menggunakan metode apa pun yang disukai untuk menebak jenis kelamin bayinya, termasuk tes dengan cincin.

Hasilnya, para ibu yang menebak dengan benar hanya sebesar 55 persen. Penelitian menunjukkan bahwa persentase tersebut tidak lebih dari sekedar menebak-nebak saja.

Mitos untuk memprediksi jenis kelamin bayi memang sudah banyak berkembang di masyarakat, Bunda. Tak sedikit yang dapat menebak dengan benar.

Sebuah penelitian di Birth Issues in Perinatal Care tahun 2001 menemukan bahwa ibu hamil dengan pendidikan lebih dari 12 tahun memiliki prediksi gender yang benar sekitar 71 persen. Sementara, ibu hamil dengan masa sekolah lebih sedikit hanya sekitar 43 persen yang benar menebak jenis kelamin bayinya.

Studi tersebut mengamati bahwa perempuan yang melakukan prediksi berdasarkan perasaan, mimpi, dan intuisi memiliki tingkat akurasi lebih tinggi dibandingkan wanita yang melakukan tes berdasarkan mitos lama.

Penelitian lain di Journal of Patient-Centered Research and Reviews tahun 2017 terhadap 411 perempuan menemukan bahwa sekitar 51 persen responden memprediksi dengan tepat jenis kelamin bayi mereka, seperti dengan cara melempar koin.

Ilustrasi Cincin/ Foto: iStockphoto/Getty Images/Andrei Monkovskii

Tes lain untuk deteksi jenis kelamin janin

Alih-alih menggunakan tes cincin, Bunda lebih baik melakukan pemeriksaan medis untuk mendeteksi jenis kelamin bayi. Berikut beberapa cara yang dapat dilakukan untuk deteksi jenis kelamin janin:

1. USG

Dikutip dari Baby Center, pemeriksaan dengan ultrasonografi (USG) merupakan cara paling umum untuk mengetahui jenis kalamin janin. Tes ini menggunakan gelombang suara untuk membuat gambaran bayi dalam kandungan, dan sering kali digunakan untuk memeriksa perkembangan serta kesehatan janin. Jenis kelamin ini dapat terlihat di usia 14 minggu kehamilan.

"Banyak ibu hamil mengetahui jenis kelamin bayinya selama USG di pertengahan kehamilan, yang biasanya dilakukan antara minggu ke-18 dan ke-22. Tetapi meski penis atau vulva bayi mulai terbentuk sejak usia 6 minggu, bayi laki-laki dan perempuan masih terlihat sangat mirip pada USG hingga sekitar 14 minggu, dan masih sulit membedakannya pada saat ini," ujar Dokter spesialis Obstetri dan Ginekologi dan Dewan Penasihat Medis Baby Center, Layan Alrahmani, M.D.

2. Tes prenatal non-invasif (NIPT)

Bunda juga dapat mengetahui jenis kelamin bayi dengan menjalani tes prenatal non-invasif atau non-invasive prenatal testing (NIPT). Ini merupakan tes dengan mengambil sampel darah yang diuji untuk mendeteksi sindrom Down dan beberapa kondisi kromosom lainnya mulai dari usia kehamilan 10 minggu.

"Tes ini juga dapat mencari potongan kromosom seks pria dalam darah, yang dapat digunakan untuk menentukan apakan ibu hamil mengandung bayi laki-laki atau perempuan," kata Alrahmani.

3. Chronic villus sampling (CVS) dan amniosentesis

Pengambilan sampel vilus korionik atau chronic villus sampling (CVS) dan amniosentesis adalah tes diagnostik invasif yang dapat menganalisis susunan genetik bayi serta menyaring kelainan kromosom. CVS dapat dilakukan sejak minggu ke-19 atau ke-12kehamilan. Sedangkan amniosentesis dilakukan antara minggu ke-15 sampai ke-18.

CVS dilakukan dengan cara memasukkan spekulum ke dalam vagina. Lalu, dokter akan memasukkan tabung plastik tipis ke dalam serviks untuk mengambil sampel jaringan plasenta yang kemudian diuji laboratorium.

Amniosentesis dilakukan dengan mengambil sampel cairan ketuban untuk memeriksa kondisi kromosom dan genetik janin di dalam kandungan. CVS dan amniosentesis dapat mendeteksi adanya kelainan genetik sekaligus bisa mengungkap jenis kelamin bayi lebih awal.

Demikian serba-serbi tentang tes kehamilan dengan cincin untuk mendeteksi jenis kelamin bayi. Semoga informasi ini bermanfaat ya, Bunda.

Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!

(ank/rap)

Simak video di bawah ini, Bun:

Perut Kencang saat Hamil, Simak Penyebab pada Tiap Trimester & Cara Mengatasinya

TOPIK TERKAIT

ARTIKEL TERKAIT

TERPOPULER

Cantiknya Kiandra Anak Sambung Sandhy Sondoro yang Sudah Gadis, Ini 5 Potretnya

Mom's Life Annisa Karnesyia

Cerita Raline Shah Hidup Hemat saat Kuliah di Singapura karena Keuangan Disetop Orang Tua

Mom's Life Tim HaiBunda

Kompak! Ini 5 Momen Dewi Lestari & Mantan Suami Marcell Siahaan Rayakan Ultah Sang Putra

Mom's Life Nadhifa Fitrina

5 Potret Clarissa Putri Melahirkan Anak Pertama, Sambut Bahagia Kehadiran Baby Boy!

Kehamilan Annisa Karnesyia

Anak di China Alami Lonjakan Pertumbuhan Tertinggi dalam 35 Tahun Terakhir

Parenting Nadhifa Fitrina

REKOMENDASI
PRODUK

TERBARU DARI HAIBUNDA

Cerita Raline Shah Hidup Hemat saat Kuliah di Singapura karena Keuangan Disetop Orang Tua

80 Contoh Soal OSN IPS SD 2025 dan Kunci Jawabannya

Cantiknya Kiandra Anak Sambung Sandhy Sondoro yang Sudah Gadis, Ini 5 Potretnya

Anak di China Alami Lonjakan Pertumbuhan Tertinggi dalam 35 Tahun Terakhir

5 Potret Clarissa Putri Melahirkan Anak Pertama, Sambut Bahagia Kehadiran Baby Boy!

FOTO

VIDEO

DETIK NETWORK