Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

kehamilan

Tips agar Sperma Cepat Masuk ke Rahim untuk Membantu Proses Kehamilan

Nanie Wardhani   |   HaiBunda

Selasa, 20 Feb 2024 22:10 WIB

Ilustrasi program hamil
Ilustrasi/Foto: Getty Images/iStockphoto/Panupong Piewkleng
Daftar Isi

Banyak pasangan suami istri yang melakukan berbagai upaya agar bisa cepat hamil. Selain memperhatikan masa subur Bunda, posisi suami saat dan setelah berhubungan intim, ternyata juga memegang peran yang penting dalam suksesnya program hamil.

Beri tahu suami untuk memerhatikan kondisinya, terlebih soal kualitas sperma miliknya. Untuk mempercepat proses kehamilan, penting untuk memahami proses sebelum terjadinya nidasi. Proses ini dimulai dengan ovulasi, yaitu ketika sel telur matang dilepaskan dari ovarium dan bergerak melalui tuba falopi, di mana sel telur tersebut bisa bertemu dengan sperma untuk pembuahan.

Pada saat yang sama, lapisan rahim juga telah menebal untuk menerima sel telur yang telah dibuahi. Namun, jika pembuahan tidak terjadi, lapisan rahim akan menurun saat menstruasi, yang dikenal sebagai haid.

Nah, sperma bergerak dari vagina ke rahim melalui gerakan aktif mereka sendiri, serta bantuan dari kontraksi otot-otot rahim dan tuba falopi. Sperma berenang melalui lendir serviks, yang memiliki saluran-saluran kecil yang memungkinkan sperma melewati menuju rahim.

Dari rahim, sperma kemudian bergerak ke tuba falopi di mana pembuahan biasanya terjadi jika ada sel telur yang tersedia. Jadi diperlukan sperma yang sehat dan berkualitas baik agar bisa cepat masuk rahim untuk bertemu dengan sel telur Bunda.

Tips agar sperma cepat masuk ke rahim untuk membantu proses kehamilan

Ada beberapa tips yang telah kami rangkumkan untuk Bunda dari berbagai sumber, berikut di antaranya:

1. Mengetahui dulu waktu ovulasi

Pertama Bunda harus mengetahui kapan waktu sedang ovulasi. Ovulasi adalah waktu ketika sel telur matang dilepaskan dari ovarium. Setelah dilepaskan, sel telur bergerak ke tuba falopi dan tinggal selama 12 hingga 24 jam, di mana sel tersebut dapat dibuahi.

Sperma pun bisa bertahan hidup di dalam saluran reproduksi wanita selama lima hari setelah berhubungan seksual dalam kondisi yang tepat. Peluang untuk hamil akan lebih besar jika sperma masih hidup di saluran tuba selama ovulasi.

Memaksimalkan kesuburan Bunda dengan mengikuti tips sederhana berikut ini:

  • Berhubungan seks secara teratur. Angka kehamilan tertinggi terjadi pada pasangan suami istri yang berhubungan seks setiap hari atau dua hari sekali.
  • Berhubungan seks dekat waktu ovulasi. Jika tidak memungkinkan untuk berhubungan seks setiap hari, lakukan hubungan seks setiap 2 hingga 3 hari seminggu setelah menstruasi kamu selesai. Hal ini bisa membantu memastikan kamu berhubungan seks pada saat paling subur.

2. Menjaga Kesehatan Sperma

Menjaga kesehatan sperma penting karena sperma yang sehat memiliki kemungkinan lebih tinggi untuk membuahi sel telur, yang dapat mempercepat proses kehamilan. Dilansir dari Mayo Clinic, kesehatan sperma bergantung pada berbagai faktor, termasuk kuantitas, pergerakan, dan struktur.

  • Kuantitas

Kesuburan kemungkinan besar terjadi jika air mani yang dikeluarkan dalam satu kali ejakulasi (ejakulasi) mengandung setidaknya 15 juta sperma per mililiter. Terlalu sedikit sperma saat ejakulasi dapat mempersulit kehamilan karena lebih sedikit kandidat yang tersedia untuk membuahi sel telur.

  • Pergerakan

Untuk mencapai dan membuahi sel telur, sperma harus bergerak, menggeliat dan berenang melalui leher rahim, rahim, dan saluran tuba wanita. Ini dikenal sebagai motilitas. Kehamilan dimungkinkan jika kurang dari 40 persen sperma bergerak saat ejakulasi, tetapi 40 persen dianggap sebagai ambang batas. Lebih banyak lebih baik.

  • Struktur (morfologi)

Sperma yang khas memiliki kepala oval dan ekor panjang, yang bekerja sama untuk mendorongnya. Faktor ini tidak sepenting kuantitas atau pergerakan sperma.

Cara menjaga kesehatan sperma

Simak ulasan selengkapnya berikut ini:

1. Pertahankan berat badan ideal

Upayakan untuk menjaga berat badan agar tetap sehat. Penelitian menunjukkan bahwa BMI yang tinggi dapat mempengaruhi jumlah dan kualitas sperma.

2. Konsumsi Makanan Sehat

Pilihlah makanan yang sehat seperti buah-buahan dan sayuran yang kaya akan antioksidan, yang dapat meningkatkan kesehatan sperma.

3. Kelola Stres

Usahakan untuk mengelola stres sebaik mungkin, karena stres dapat mempengaruhi fungsi seksual dan produksi sperma.

4. Jaga Aktivitas Fisik

Lakukan aktivitas fisik sedang secara teratur untuk meningkatkan kadar enzim antioksidan yang melindungi sperma.

Hal-hal yang Harus Dihindari

  • Merokok: Hindari merokok karena dapat mengurangi jumlah sperma. 
  • Batas konsumsi alkohol: Minum alkohol dapat memengaruhi produksi sperma dan fungsi seksual.
  • Penggunaan pelumas yang tepat: Hindari penggunaan pelumas yang dapat mengganggu kesuburan. Jika perlu, gunakan pelumas ramah kesuburan.
  • Konsultasi dengan dokter: Bicarakan dengan dokter tentang efek obat-obatan tertentu terhadap kesuburan dan kemungkinan solusinya.
  • Hindari paparan racun: Usahakan untuk menghindari paparan pestisida dan bahan kimia lainnya yang dapat mempengaruhi kualitas sperma.
  • Pertimbangkan pengaruh suhu: Hindari suhu yang terlalu tinggi pada area skrotum untuk menjaga kualitas sperma.

Posisi seks yang tepat

Beberapa posisi seks dapat membantu sperma mencapai rahim dengan lebih mudah. Misalnya, posisi misi (missionary) atau posisi woman on top dapat membantu sperma mendekati rahim.

Saat berusaha hamil, penting untuk tetap tenang dan tidak terlalu terbebani dengan berbagai informasi dan tips. Diskusikan dengan suami Bunda untuk memastikan kenyamanan bersama, dan jangan ragu untuk berkonsultasi dengan dokter jika diperlukan.

Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!

(rap/rap)

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda