
kehamilan
Seberapa Bahaya Polip Rahim untuk Kesuburan Wanita? Simak Penjelasan Pakar
HaiBunda
Sabtu, 02 Mar 2024 13:05 WIB

Daftar Isi
Berbagai masalah kesehatan bisa dengan mudah menyerang organ reproduksi perempuan, termasuk rahim. Salah satu masalah yang cukup umum terjadi adalah polip rahim atau sering disebut juga polip endometrium.
Lantas, apa sebenarnya polip rahim itu dan berbahayakah untuk kesehatan organ reproduksi? Untuk mengetahuinya simak artikel ini sampai tuntas ya, Bunda.
Mengenal lebih dekat polip rahim
Polip rahim adalah sebuah masalah kesehatan yang terjadi ketika terdapat pertumbuhan jaringan yang tidak normal di area dinding rahim atau endometrium. Melansir dari Mayo Clinic, polip rahim biasanya termasuk ke dalam golongan tumor jinak, tapi dalam beberapa kasus bisa berubah menjadi ganas atau kanker.
Di dalam rahim polip bisa berbentuk bulat ataupun lonjong dan ukurannya bisa sebesar biji wijen dan berkembang menjadi sebesar bola golf, Bunda. Polip biasanya bisa dengan mudah dikenali karena memiliki tangkai yang membuatnya terlihat seperti menggantung di dalam dinding rahim.
Seorang perempuan bisa memiliki satu atau bahkan lebih polip di dalam rahimnya. Masalah ini lebih berisiko menyerang perempuan di rentang usia 30 sampai 40 tahun dan sangat jarang terjadi kepada mereka yang usianya masih di bawah 20 tahun.
Penyebab polip rahim
Hingga saat ini belum diketahui dengan pasti apa yang sebetulnya menyebabkan terjadinya polip rahim. Akan tetapi para ahli sepakat bahwa polip rahim erat kaitannya dengan hormon esterogen.
Perempuan yang mengalami polip rahim biasanya sedang mengalami perubahan hormon esterogen yang cukup drastis. Oleh karena itu polip lebih berisiko menyerang perempuan dengan usia yang lebih tua mendekati menopause.
Melansir dari situs resmi News Medical Life Science, terdapat beberapa faktor yang meningkatkan risiko terjadinya polip rahim. Beberapa faktor tersebut di antaranya:
- Faktor usia yang telah memasuki masa menopause.
- Mengalami kelebihan berat badan.
- Mengalami masalah tekanan darah tinggi.
- Mengonsumsi obat-obatan tertentu.
- Mengalami kelainan genetik misalnya sindrom Lynch atau sindrom Cowden.
Gejala polip rahim
Saat polip rahim mulai tumbuh di dinding rahim, Bunda mungkin akan merasakan berbagai gejala. Salah satu gejala yang cukup khas dari polip rahim adalah perempuan masih mengalami perdarahan meski sudah menopause.Â
Untuk perempuan yang belum menopause, polip rahim juga akan membuatnya mengalami perdarahan di antara siklus menstruasi. Gejala ini sering kali disalahartikan sebagai siklus menstruasi yang tak teratur.
Selain itu, polip rahim juga menyebabkan perempuan mengalami perdarahan yang sangat banyak saat menstruasi. Perdarahan ini bisa disertai dengan nyeri ataupun tidak.
Pada beberapa kasus polip juga membuat pengidapnya merasa nyeri setelah berhubungan intim, Bunda. Apabila polip rahim sudah parah gejala puncaknya adalah terganggunya masalah kesehatan atau infertilitas.Â
Pengaruh polip rahim pada kesuburanÂ
Polip rahim menjadi masalah kesehatan yang harus segera ditangani jika Bunda ingin mendapatkan kehamilan. Pasalnya, polip memiliki pengaruh besar pada kesuburan.
Polip rahim sama sekali tidak mengganggu sel telur, tapi polip justru mengganggu tempat melekatnya embrio. Menurut Prof. Dr. dr. Andon Hestiantoro, Sp-OG-KFer, hal ini karena polip tumbuh di dinding rahim tempat melekatnya embrio.
Jika di dalam rahim terdapat polip maka embrio akan kesulitan untuk melekat dan berkembang menjadi kehamilan. Semakin banyak polip di dalam rahim Bunda maka peluang mendapatkan kehamilan juga semakin rendah.
Penanganan polip rahim
Polip rahim memang sangat berpengaruh terhadap kesuburan dan peluang mendapatkan kehamilan. Namun, tak perlu khawatir atau berkecil hati karena polip rahim bisa ditangani dengan tindakan medis.
Biasanya dokter akan melakukan pemeriksaan terlebih dahulu untuk memastikan diagnosa. Pemeriksaan awal yang dilakukan bisa melalui USG, histeroskopi, dan juga biopsi.
Jika sudah dipastikan bahwa Bunda menderita polip rahim, dokter akan merencanakan penanganan yang tepat. Penanganan yang dilakukan biasanya berupa operasi untuk mengangkat polip yang ada di dalam rahim.
Operasi ini bisa dilakukan dengan beberapa metode, yaitu histeroskopi dan kuret, Bunda. Bila polip belum terlalu parah, Bunda juga bisa memilih metode pengobatan dengan suntikan obat hormon.
Perlu diketahui, meski sudah di operasi polip bisa tumbuh lagi di dalam rahim. Kemungkinan ini bisa terjadi apabila perempuan tidak mengelola gaya hidupnya dengan baik.
Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!
(rap/rap)TOPIK TERKAIT
ARTIKEL TERKAIT

Kehamilan
Jalani Pap Smear, Tya Ariestya Temukan Polip Rahim hingga Lakukan Operasi

Kehamilan
Cerita Zaskia Sungkar Jalani Operasi Polip Rahim saat Promil Anak Pertama

Kehamilan
Polip Rahim: Penyebab, Gejala & Dampaknya pada Kesuburan

Kehamilan
10 Persiapan Sebelum Jalani Program Hamil

Kehamilan
Saat Program Hamil, Dukungan untuk Suami Juga Penting Diberikan


7 Foto
Kehamilan
7 Potret Bunda Seleb Pejuang Dua Garis Biru yang Berhasil Hamil & Melahirkan
HIGHLIGHT
HAIBUNDA STORIES
REKOMENDASI PRODUK
INFOGRAFIS
KOMIK BUNDA
FOTO
Fase Bunda