
kehamilan
Program Hamil saat Puasa Ramadan, 5 Makanan Ini Harus Dihindari saat Buka Puasa
HaiBunda
Selasa, 05 Mar 2024 19:00 WIB

Kesuburan tiap individu itu sejatinya rumit, membutuhkan keseimbangan banyak sistem di seluruh tubuh termasuk otak (hipotalamus, hipofisis) dan hormon ovarium.
Puasa selama Ramadhan dapat bermanfaat bagi sebagian orang, tapi juga ada yang disarankan tak menjalaninya dahulu terutama bagi mereka yang memiliki ketidakseimbangan hormon dan masalah siklus, atau yang mengalami kekurangan nutrisi.
Meskipun demikian, puasa Ramadhan secara keseluruhan telah terbukti memberikan dampak positif bagi kesehatan secara umum. Apa saja manfaatnya?
Program hamil saat puasa Ramadhan
Ada beberapa manfaat puasa bagi yang menjalani program hamil (promil). Berikut manfaatnya yang perlu Bunda ketahui:
1. Regenerasi sel
Studi terbaru dari Journal Cell (Stem Cells) menunjukkan bahwa puasa dapat bermanfaat bagi kesehatan secara keseluruhan. Puasa dapat melindungi terhadap kerusakan sistem kekebalan tubuh serta menginduksi regenerasi sistem kekebalan tubuh, mengubah sel-sel induk dari keadaan tidak aktif ke keadaan pembaharuan diri, sehingga mengaktifkan regenerasi.
Salah satu mekanisme yang terlibat menunjukkan bahwa puasa mengubah jalur sinyal sel induk hematopoietik, yang bertanggung jawab untuk pembentukan darah dan sistem kekebalan tubuh.
2. Mencapai IMT ideal
Mengutip laman resmi Eve Fertility Center, selain manfaat puasa untuk mengurangi stres dan kecemasan, puasa juga memungkinkan pasien mencapai indeks massa tubuh ideal sebelum menjalani prosedur bayi tabung.
Mengikuti pola makan yang sehat dan mengurangi kelebihan berat badan akan meningkatkan tingkat keberhasilan perawatan kesuburan.
3. Mengeluarkan hormon berlebih
Puasa mengeluarkan hormon berlebih atau hormon sintetis, membersihkan hati, membuat aliran darah menjadi alkali, dan memulai kembali proses hormonal alami tubuh.
Hal ini memungkinkan semua racun dikeluarkan dari sel, hormon diseimbangkan kembali, hati memetabolisme kelebihan hormon yang beredar di seluruh tubuh seperti xenoestrogen dan kortisol (hormon stres yang dapat menyebabkan peradangan, kelelahan, fungsi seluler yang buruk) yang mungkin menyebabkan infertilitas.
4. Mengurangi peradangan, menyeimbangkan sistem dalam tubuh
Peradangan berkurang, seluruh organ beregenerasi, gula darah menjadi seimbang, sistem kekebalan tubuh meningkat, sistem saraf diistirahatkan, dan sistem reproduksi menjadi lebih seimbang dan siap.
Singkatnya, kesuburan sebenarnya dapat ditingkatkan dengan menjalankan puasa dan tidak ada kontraindikasi terhadap perawatan kesuburan selama Bunda menjalani program kehamilan.Â
Makanan yang perlu dihindari saat buka puasa
Meski menjalani puasa, konsumsi makanan saat berbuka puasa dengan moderasi adalah kuncinya. Tidak perlu berlebihan, apalagi sembarangan mengonsumsi makanan yang nutrisinya tidak seimbang. Berikut makanan yang perlu dihindari saat buka puasa:
1. Makanan dan minuman yang tinggi gula
Minuman manis dan segar sudah menjadi hidangan yang umum disajikan saat berbuka puasa. Ternyata, itu tidak baik dikonsumsi saat Bunda dan suami merencanakan kehamilan.
Dilansir Healthline, sebuah penelitian terhadap 3.828Â perempuan berusia 21-45 tahun dan 1.045 pasangan pria mereka yang sedang merencanakan kehamilan menganalisis efek kesuburan dari konsumsi minuman manis selama 12 siklus menstruasi. Para peneliti menemukan bahwa pria dan perempuan yang rutin mengonsumsi minuman manis, yang didefinisikan sebagai mengonsumsi minimal 7 minuman per minggu, mengalami penurunan kesuburan.
Studi lain menemukan bahwa konsumsi lebih tinggi minuman manis dikaitkan dengan lebih rendahnya jumlah sel telur matang dan terbuahi, serta embrio berkualitas tinggi, di kalangan perempuan. Minuman ini tidak tergantung pada kandungan kafeinnya dan tampaknya lebih berhubungan negatif dengan kesuburan dibandingkan minuman berkafein tanpa tambahan gula.
2. Susu rendah lemak
Sebuah studi tahun 2007 menemukan bahwa produk susu tinggi lemak dikaitkan dengan penurunan risiko infertilitas karena kurangnya ovulasi, sedangkan produk susu rendah lemak dikaitkan dengan peningkatan risiko.
Perempuan yang mengonsumsi produk susu berlemak setidaknya sekali sehari memiliki risiko 25 persen lebih rendah mengalami gangguan ovulasi dibandingkan perempuan yang mengonsumsi makanan tersebut lebih jarang, yaitu sekitar sekali seminggu.
Selain itu, perempuan yang mengonsumsi lebih dari dua porsi produk susu rendah lemak per hari memiliki kemungkinan 85Â persen lebih besar mengalami infertilitas karena kurangnya ovulasi, dibandingkan dengan mereka yang hanya mengonsumsi produk susu rendah lemak seminggu sekali.Â
Sebagai alternatif, Bunda bisa menghindari produk susu dan memasukkan berbagai pilihan susu nabati, keju, dan produk susu yang memiliki jumlah lemak berbeda-beda.
3. Gorengan
Gorengan tentu tinggi lemak trans dan lemak jenuh. Mengonsumsi jenis lemak ini dikaitkan dengan hasil kesuburan yang lebih buruk. Produsen memproduksi lemak trans ketika mereka menghidrogenasi sebagian minyak nabati untuk menjadikannya padat pada suhu kamar.
Pola makan tinggi lemak trans dan rendah lemak tak jenuh telah dikaitkan dengan risiko masalah kesuburan yang lebih tinggi. Hal ini terutama berlaku untuk pola makan yang mendapatkan lebih dari 1 persen keseluruhan kalorinya dari lemak trans.
Penelitian juga menemukan bahwa memilih lemak trans dibandingkan makanan sehat yang mengandung karbohidrat dikaitkan dengan risiko gangguan ovulasi 73 persen lebih tinggi, yang dapat menyebabkan kemandulan.
4. Daging olahan
Penelitian menunjukkan bahwa konsumsi daging merah dan daging olahan yang tinggi, seperti daging sapi, bacon, hot dog, dan sosis, kemungkinan besar merupakan penyebab infertilitas pada semua jenis kelamin.
Sebuah penelitian menemukan bahwa pria yang mengonsumsi daging olahan dalam jumlah besar memiliki kualitas, jumlah, dan motilitas sperma yang lebih rendah dibandingkan dengan pria yang mengonsumsi ikan.
Sebuah studi lain menemukan hubungan antara seringnya konsumsi daging olahan dan rendahnya tingkat pembuahan sel telur pada pria. Mereka yang makan kurang dari 1,5 porsi daging olahan per minggu memiliki peluang 28 persen lebih baik untuk hamil dibandingkan dengan pria yang makan 4,3 porsi per minggu.
5. Roti, kue kering, dan sejenisnya
Beberapa penelitian mengaitkan pola makan tinggi karbohidrat ultra proses, termasuk makanan dengan indeks glikemik tinggi – dengan penurunan kesuburan pada beberapa orang. Kaitan ini tampak lebih kuat bila pola makannya juga rendah serat dan tinggi gula tambahan.
Jika suatu makanan memiliki indeks glikemik tinggi, berarti hal tersebut memicu lonjakan gula darah yang lebih signifikan setelah kita memakannya, dibandingkan dengan makanan yang memiliki IG lebih rendah.
Beberapa contoh makanan IG tinggi antara lain roti putih dan pasta, serta kerupuk putih, makanan penutup, makanan yang dipanggang, dan makanan ringan kemasan olahan lainnya.
Ingatlah bahwa memiliki IG yang tinggi tidak secara otomatis menyebabkan penurunan kesuburan. Sifat rendah serat dan tinggi gula tambahan pada makanan ini cenderung berdampak negatif pada kesuburan.
Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!
(pri/pri)TOPIK TERKAIT
ARTIKEL TERKAIT

Kehamilan
17 Makanan Bantu Tingkatkan Kesuburan saat Jalani Program Hamil

Kehamilan
Dear Pengantin Baru, Pertimbangkan 3 Hal Sebelum Program Kehamilan

Kehamilan
10 Persiapan Sebelum Jalani Program Hamil

Kehamilan
Saat Program Hamil, Dukungan untuk Suami Juga Penting Diberikan

Kehamilan
Just for Fun! Nama-nama Ibu yang Diprediksi Hamil di 2018


5 Foto
Kehamilan
5 Gambar Test Pack Positif Hamil, Tak Selalu Muncul Dua Garis Lho
HIGHLIGHT
HAIBUNDA STORIES
REKOMENDASI PRODUK
INFOGRAFIS
KOMIK BUNDA
FOTO
Fase Bunda