Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

kehamilan

7 Penyebab Ibu Hamil Cepat Lapar Tengah Malam dan Cara Mengatasinya

Annisya Asri Diarta   |   HaiBunda

Jumat, 15 Mar 2024 19:40 WIB

Ilustrasi Ibu Hamil Makan Buah
Ibu hamil sering kelaparan tengah malam/ Foto: Getty Images/iStockphoto/Witthaya
Daftar Isi

Tak sedikit Ibu hamil sering kali mengalami peningkatan rasa lapar di malam hari. Meski normal, peningkatan rasa lapar ini menjadi tidak nyaman dan mengganggu istirahat malam. Kehamilan dapat menyebabkan perubahan dalam metabolisme tubuh, termasuk peningkatan gula darah dan terjadi gejala diabetes gestasional.

Diabetes gestasional adalah kondisi di mana kadar gula darah meningkat selama kehamilan, dan gejala seperti lapar di malam hari mungkin merupakan tanda awal kondisi ini. Bunda hamil biasanya diuji untuk mengetahui ada tidaknya diabetes gestasional antara minggu ke 24 dan 28 kehamilan, sebagai bagian dari pemantauan rutin.

Salah satu faktor penyebab utama adalah bayi yang tumbuh di dalam perut memiliki kebutuhan kalorinya sendiri, dan tubuh bekerja dua kali lipat untuk mendukung Ibu dan bayi. Oleh sebab itu, terjadi perubahan hormonal selama kehamilan.

Peningkatan hormon seperti hormon Human chorionic gonadotropin (hCG) dan hormon progesteron dapat memengaruhi rasa lapar dan metabolisme tubuh.

Hormon-hormon ini tidak hanya meningkatkan nafsu makan secara umum, tetapi juga dapat menyebabkan fluktuasi gula darah, hal ini dapat membuat Ibu hamil merasa lapar pada malam hari. Selain itu, pertumbuhan janin yang cepat juga dapat menyebabkan peningkatan kebutuhan nutrisi Ibu hamil, bisa menjadi alasan lain di balik rasa lapar yang lebih kuat pada malam hari.

7 Penyebab Ibu hamil cepat lapar tengah malam

Menilik laman Healthline penyebab Ibu hamil cepat lapar tengah malam sebagai berikut:

1. Peningkatan metabolisme tubuh

Selama kehamilan, tubuh Bunda mengalami peningkatan metabolisme untuk mendukung pertumbuhan dan perkembangan bayi yang sedang dikandung. Proses metabolisme ini melibatkan berbagai reaksi kimia yang terjadi di dalam tubuh untuk mengubah nutrisi menjadi energi yang diperlukan untuk fungsi tubuh yang normal, termasuk pertumbuhan janin.

Dalam kondisi kehamilan, tubuh harus memproduksi lebih banyak energi dan nutrisi untuk mendukung pertumbuhan janin, plasenta, dan jaringan tubuh tambahan lainnya yang berkembang selama kehamilan.

2. Makan berlebih sebelum tidur

Pola makan sebelum tidur dapat memengaruhi perasaan lapar pada malam hari. Makan makanan tinggi karbohidrat atau gula sebelum tidur memicu lonjakan gula darah yang diikuti oleh penurunan drastis, hal ini menyebabkan rasa lapar yang muncul pada tengah malam.

Selain itu, makan di malam hari cenderung kurang mengenyangkan dibandingkan dengan makan di pagi hari, karena tubuh cenderung lebih aktif dan membutuhkan lebih banyak energi kala bangun tidur.

Mengonsumsi camilan kecil yang kaya protein sebelum tidur, bisa menjadi pilihan yang baik untuk memuaskan rasa lapar dan mencegah lonjakan gula darah secara tiba-tiba. Protein membantu meningkatkan rasa kenyang dan juga memperlambat penyerapan glukosa dari makanan, menjaga kadar gula darah tetap stabil.

Minuman protein seperti susu rendah lemak atau yogurt tanpa gula dapat menjadi pilihan yang baik untuk camilan malam yang memuaskan dan bergizi.

3. Pengaruh obat-obatan

Ada jenis obat-obatan yang memiliki efek samping dalam peningkatan nafsu makan dan membuat Bunda merasa lapar pada malam hari. Obat-obatan seperti antidepresan, steroid, antipsikotik, dan beberapa jenis obat pengatur hormon dapat memengaruhi metabolisme dan meningkatkan rasa lapar.

Jika Bunda mengonsumsi obat-obatan seperti ini dan merasa lapar di tengah malam, penting untuk berkonsultasi dengan dokter atau profesional kesehatan. Mereka dapat membantu mengevaluasi efek samping obat yang dikonsumsi dan mencari solusi yang sesuai untuk mengatasi masalah tersebut. 

4. Kurang tidur

Kurang tidur dapat memengaruhi metabolisme tubuh dan mengganggu kontrol gula darah. Penelitian menunjukkan bahwa kurang tidur dapat menyebabkan peningkatan kadar hormon ghrelin, yang bertanggung jawab atas rasa lapar, serta menurunkan kadar hormon leptin yang mengatur rasa kenyang.

Akibatnya, kurang tidur dapat meningkatkan nafsu makan dan membuat Bunda merasa lapar pada malam hari. Maka dari itu, penting untuk menjaga pola tidur yang sehat dengan tidur enam hingga delapan jam setiap malam untuk mencegah masalah ini dan menjaga kontrol gula darah yang baik selama kehamilan.

5. Stres berlebihan

Stres berlebihan dapat memengaruhi pola makan. Ketika Bunda merasa stres, tubuh melepaskan hormon seperti kortisol, yang dapat meningkatkan nafsu makan dan mengarah pada konsumsi makanan berlebihan.

Respon stres juga dapat meningkatkan kadar gula darah, karena tubuh melepaskan gula ke aliran darah untuk memberikan energi tambahan dalam situasi yang menekan.

Untuk mengelola stres dan mengurangi keinginan makan yang tidak terkendali, aktivitas seperti yoga, meditasi, dan latihan pernapasan dapat membantu. Ini membantu menenangkan sistem saraf dan mengurangi tingkat hormon stres dalam tubuh serta membantu menjaga kontrol gula darah dan mencegah lonjakan gula darah setelah makan.

6. Gerakan fisik secara berlebihan

Olahraga merupakan bagian penting dari menjaga kesehatan gula darah. Saat Bunda berolahraga, otot menggunakan glukosa dalam darah untuk mendapatkan energi, sehingga membantu menurunkan kadar gula darah.

Namun, ketika melakukan olahraga intensif di malam hari, Bunda mungkin mengalami penurunan kadar gula darah yang signifikan sehingga menyebabkan rasa lapar di malam hari.

Untuk mengatasi ini, pastikan Bunda makan makanan yang mencukupi setelah berolahraga berat, terutama protein yang membantu menjaga kadar gula darah tetap stabil. Bunda juga bisa mempertimbangkan untuk mengonsumsi camilan berprotein tinggi setelah berolahraga, untuk membantu menjaga perut tetap kenyang sepanjang malam.

Jika Bunda biasanya berolahraga di malam hari dan tidur larut malam, penting untuk mendekatkan waktu makan malam normal dengan waktu tidur, tidak terlalu dekat untuk mencegah gangguan pencernaan.

7. Sindrom makan malam

Sindrom Makan Malam atau Night eating syndrome (NES) merupakan kelainan makan yang mengakibatkan kurangnya nafsu makan di pagi hari, keinginan untuk makan yang meningkat di malam hari, dan kesulitan tidur. Meskipun penyebab pastinya belum bisa diprediksi, para ilmuwan menduga bahwa rendahnya kadar hormon melatonin di malam hari mungkin terkait dengan kondisi ini.

Selain itu, orang yang mengalami NES cenderung memiliki kadar hormon leptin yang lebih rendah dan sebetulnya bertugas menekan nafsu makan secara alami dalam tubuh. Dalam kasus lainnya, terdapat masalah lain pada sistem respons stres tubuh yang juga dapat berkontribusi pada NES.

Meski NES belum sepenuhnya diakui oleh dokter sebagai gangguan medis yang terpisah, antidepresan sering kali diresepkan untuk membantu mengatasi gejala, seperti mengatur pola makan dan tidur. Namun, penting untuk berkonsultasi dengan profesional medis sebelum memulai atau mengubah pengobatan apa pun.

Demikian ulasan tentang penyebab Ibu hamil cepat lapar tengah malam dan berbagai cara untuk mengatasinya. Semoga bermanfaat ya, Bunda!

Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis! 

(rap/rap)

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda