
kehamilan
7 Mitos Gerhana Matahari untuk Ibu Hamil dan Penjelasan Faktanya, Sebabkan Cacat Janin?
HaiBunda
Minggu, 07 Apr 2024 02:00 WIB

Daftar Isi
Hingga saat ini, mitos seputar kehamilan masih banyak beredar di masyarakat. Tentu Bunda pernah mendengar beberapa di antaranya. Salah satu mitos yang diperbincangkan tiap tahun adalah mitos gerhana matahari yang konon membahayakan ibu hamil.
Benarkah demikian? Sebelumnya, kita perlu tahu dahulu bahwa gerhana matahari terjadi ketika matahari, bulan, dan bumi sejajar, baik seluruhnya maupun sebagian. Bergantung pada keselarasannya, gerhana memberikan pemandangan matahari atau bulan yang unik dan menarik.
Mengutip laman NASA, gerhana matahari terjadi ketika bulan melintas di antara matahari dan bumi, menimbulkan bayangan di Bumi yang menghalangi seluruh atau sebagian cahaya Matahari di beberapa area. Hal ini hanya terjadi sesekali, karena bulan tidak mengorbit pada bidang yang sama persis seperti matahari dan bumi. Waktu sejajarnya disebut musim gerhana yang terjadi dua kali dalam setahun.
Di tahun 2024, gerhana matahari total jatuh pada 8 April 2024, Bunda. Dikutip dari detikcom, wilayah yang dapat melihat fenomena ini yakni Eropa Barat, Amerika Utara, Amerika Selatan, Samudra Pasifik, Atlantik, dan Arktik.
Mitos gerhana matahari untuk ibu hamil
Terkait mitos gerhana matahari, mitos apa saja yang berhubungan dengan kehamilan? Simak mitos-mitosnya dan fakta di baliknya berikut ini!
1. Jangan keluar rumah saat gerhana
Ibu hamil yang menyaksikan gerhana diyakini dapat menyebabkan bayinya mengalami kelainan bentuk wajah atau tanda lahir. Faktanya, tidak ada bukti adanya masalah kesehatan terkait gerhana yang khusus terjadi pada wanita hamil atau bayinya.
Meskipun tidak ada alasan yang terbukti mengapa wanita yang sedang hamil sebaiknya tidak keluar rumah selama acara berlangsung, ada baiknya untuk tidak melihat gerhana dengan mata telanjang. 'Kebutaan gerhana' adalah hal yang nyata. Tidaklah aman bagi siapa pun untuk melihat matahari dalam jangka waktu lama dengan mata telanjang, karena dapat merusak retina secara permanen.
2. Kenakan pakaian dalam berbahan logam dan berwarna merah
Mitos satu ini berasal dari Meksiko mengatakan mengenakan peniti dan pakaian dalam berwarna merah memberikan perlindungan terhadap palet sumbing. Meskipun penyebab langit-langit mulut sumbing tidak diketahui, namun belum ada bukti adanya kaitan dengan gerhana selama kehamilan.
3. Berbaring tegak di tempat tidur
Shafia Bhutto, dokter kandungan-ginekologi di Rumah Sakit Mercy di St. Louis, mengatakan bahwa wanita di Pakistan mungkin diberitahu hal ini untuk mencegah bayi mengalami sendi yang bengkok. “Tidak ada yang akan terjadi pada bayi Anda yang belum lahir selama gerhana karena mereka berada di dalam rahim Anda,” kata Bhutto dikutip dari USA Today.
4. Hindari benda tajam
Melansir dari Times of India, di daerah tertentu, ibu hamil diimbau untuk menghindari penggunaan pisau, gunting, atau benda tajam lainnya saat terjadi gerhana untuk mencegah bayi terlahir dengan bibir sumbing atau kelainan fisik lainnya. Keyakinan ini tidak didukung oleh penelitian ilmiah.
5. Tidak makan apapun saat gerhana
Menurut mitos yang beredar, sinar matahari menjadi berbahaya selama gerhana matahari total, beberapa jenis radiasi dihasilkan akan membahayakan makanan. Jika itu yang terjadi, radiasi yang sama akan merusak makanan di dapur, atau tanaman di ladang. Padahal tidak ada dampak apapun terkait sinar matahari pada makanan.
6. Tidak boleh minum selama gerhana matahari
Mitos yang kurang populer namun sering terdengar adalah bahwa wanita hamil tidak boleh minum air selama gerhana. Faktanya jangan sampai ibu hamil kurang minum. Tidak minum dalam jangka lama bisa membuat ibu hamil berisiko mengalami dehidrasi, apalagi jika gerhana terjadi saat musim panas.
7. Mandi setelah gerhana
Di beberapa masyarakat, sudah menjadi kebiasaan untuk ibu hamil mandi setelah gerhana berlalu, karena diyakini dapat membersihkannya dari segala efek berbahaya. Meskipun mandi adalah praktik yang menyegarkan, tidak ada bukti ilmiah bahwa mandi memiliki arti khusus dalam konteks gerhana.
Kesimpulannya, penting untuk ditekankan bahwa tidak ada dasar ilmiah yang mendukung mitos gerhana matahari berbahaya bagi ibu hamil atau janin yang belum lahir. Gerhana merupakan peristiwa astronomi alami yang disebabkan oleh pergerakan bulan dan kesejajaran benda langit.
Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!
(rap/rap)TOPIK TERKAIT
ARTIKEL TERKAIT

Kehamilan
Bacaan Doa Gerhana Matahari untuk Ibu Hamil, Lengkap dengan Arab, Latin & Artinya

Kehamilan
Doa Niat Mandi Gerhana Matahari untuk Ibu Hamil dan Tata Caranya

Kehamilan
7 Larangan Ibu Hamil saat Gerhana Matahari, Mitos atau Fakta?

Kehamilan
Gerhana Matahari Sebabkan Cacat Lahir & Keguguran, Mitos atau Fakta?

Kehamilan
Posisi Seks yang Memuaskan Saat Kehamilan Trimester 2


7 Foto
Kehamilan
Intip 7 Potret Baby Moon Siti Badriah di Bali, Seru Bareng Suami Bun
HIGHLIGHT
HAIBUNDA STORIES
REKOMENDASI PRODUK
INFOGRAFIS
KOMIK BUNDA
FOTO
Fase Bunda