HaiBunda

KEHAMILAN

7 Cara Menjaga Hubungan dengan Suami agar Tak Saling Menyalahkan Jika Terjadi Keguguran

Annisa Karnesyia   |   HaiBunda

Jumat, 22 Mar 2024 13:47 WIB
7 Cara Menjaga Hubungan dengan Suami agar Tak Saling Menyalahkan Jika Terjadi Keguguran/ Foto: Getty Images/iStockphoto
Jakarta -

Keguguran yang dialami seorang perempuan dapat meninggalkan dampak luas bagi dirinya. Salah satu yang terdampak adalah hubungannya dengan sang suami.

Keguguran bisa membuat suami menyalahkan istrinya karena dianggap gagal menjaga calon anaknya. Sebaliknya, istri juga dapat menyalahkan suaminya karena dianggap 'kurang perhatian' hingga menyebabkan keguguran.

Saling menyalahkan saat terjadi keguguran dapat merusak hubungan suami istri. Sebuah studi tahun 2010 yang diterbitkan di jurnal Pediatrics pernah mengamati bagaimana keguguran dan stillbirth (lahir mati) berdampak pada hubungan suami istri, dan hasilnya cukup mengejutkan, Bunda.


Menurut studi, pasangan menikah atau tinggal bersama yang mengalami keguguran memiliki kemungkinan 22 persen lebih besar untuk mengakhiri hubungan dibandingkan dengan pasangan yang melahirkan bayi sehat cukup bulan. Bagi pasangan yang mengalami stillbirth, angka ini bahkan lebih tinggi lagi, dimana 40 persen pasangan akhirnya mengakhiri hubungan mereka.

Studi lain terkait hal ini juga pernah dipublikasikan di Psychosomatic Medicine Journal of Biobehavioral Medicine tahun 2003. Studi menemukan bahwa 32 persen perempuan merasa jauh secara 'interpersonal' dari pasangannya selama setahun setelah mengalami keguguran dan 39 persen merasa jauh secara seksual.

Bukan hal yang aneh lagi bila pasangan suami istri menjadi jauh setelah keguguran karena mengalami kesedihan. Beberapa orang memilih untuk mengasingkan diri untuk mengatasi perasaannya. Sementara yang lain terjebak dalam rasa bersalah atau menyalahkan pasangan.

"Suami dan istri sama-sama membutuhkan dukungan emosional saat mengalami keguguran, dan hal tersebut dapat menimbulkan tekanan pada hubungan," kata penulis The Doula Advantage, Rachel Gurevich, RN, dilansir Very Well Family.

"Sangat mudah untuk merasa bersalah dan disalahkan. Ketegangan kecil bisa saja menjadi besar, dan salah satu pasangan mungkin merasa hubungannya akan berakhir," sambungnya.

Ilustrasi Suami Istri/ Foto: Getty Images/iStockphoto

Cara menjaga hubungan dengan suami setelah keguguran

Sulit untuk menghindari masalah dalam hubungan saat pasangan suami istri menghadapi situasi sulit akibat keguguran. Tetapi alih-alih saling menyalahkan, Bunda dapat melakukan beberapa hal untuk menjaga hubungan dengan Ayah, begitu pun sebaliknya.

Nah, berikut 7 cara menjaga hubungan dengan pasangan setelah keguguran agar tak saling menyalahkan:

1. Luangkan waktu untuk diri sendiri

Meski terdengar aneh, terkadang satu-satunya hal yang dapat Bunda lakukan usai mengalami masa sulit adalah memberikan ruang untuk diri sendiri. Selain untuk menghindari konflik, cara ini juga memungkinkan Bunda untuk melalui proses berduka dengan baik. Demikian seperti melansir dari laman Marriage.

Terkadang, mendapatkan kenyamanan terus-menerus dari orang terkasih memang berhasil mengatasi kesedihan. Tetapi, terkadang hal tersebut bisa membuka jalan untuk terjadinya masalah baru. Jadi untuk menghindari itu semua, coba luangkan waktu untuk diri sendiri setelah keguguran.

2. Menjadwalkan waktu bersama suami

Sama pentingnya dengan 'me time', Bunda juga perlu menghabiskan waktu bersama suami setelah mengalami keguguran. Tetapi, pastikan kita sendiri sudah cukup berdamai dengan diri sendiri ya.

Bunda tidak perlu bersama dengan Ayah sepanjang hari. Bicaralah bila sudah merasa siap untuk menyelesaikan masalah dan menghidupkan kembali hubungan dengan suami. Jangan biarkan bekas luka akibat keguguran mengganggu hubungan dengan pasangan.

3. Bicara baik-baik dan hindari pertengkaran

Hal lain yang dapat menjaga hubungan pasca keguguran adalah dengan berbicara dan bukan bertengkar. Jangan saling menyalahkan untuk menghindari masalah lain muncul, Bunda.

Cobalah untuk saling mendengarkan apa pun yang ingin dibagikan pasangan. Sebab, tidak ada yang bisa memahaminya dengan lebih baik dari pasangan sendiri.

4. Pahami jika Bunda tidak bertanggung jawab kepada siapa pun

Bunda tidak memiliki tanggung jawab kepada siapa pun pasca keguguran. Hal ini perlu dipahami untuk menekan rasa bersalah atau pikiran untuk menyalahkan suami.

Bunda juga tidak harus menjawab semua pertanyaan yang orang tanyakan, terutama berkaitan dengan topik keguguran. Jika merasa belum siap, maka coba luangkan waktu sendiri.

5. Jangan memaksakan keintiman dengan suami

Keguguran juga ada kaitannya dengan keintiman pasangan suami istri. Terkadang, keinginan untuk hamil lagi bisa menjadi hal yang sangat traumatis karena pernah merasakan kehilangan anak yang belum lahir.

Melakukan sesuatu yang intim bisa saja membawa kembali rasa sakit tersebut. Jadi, jangan memaksakan keintiman setelah keguguran. Lakukanlah saat Bunda siap, dan bicarakan hal ini dengan Ayah.

6. Saling mendengarkan

Baik suami atau istri bisa menjadi lebih sensitif usai mengalami kehilangan anak yang ditunggu-tunggu. Untuk itu, setiap pasangan sebaiknya harus saling memahami dan mau mendengarkan.

Banyak ibu yang mengalami keguguran menyarankan agar suaminya tidak mencoba menghibur dengan membicarakan soal rencana kehamilan berikutnya. Satu hal yang biasanya dibutuhkan adalah telinga yang mendengarkan, rasa simpati, dan rasa sayang pada pasangan. Sikap seperti itu akan membantu pasangan mengatasi kehilangan dengan lebih efektif, Bunda.

7. Jangan ragu untuk meminta bantuan

Keguguran bisa menimbulkan trauma pada berbagai tingkatan dan dapat memengaruhi suami dan istri dengan cara yang bahkan tidak dapat dibayangkan. Bila diperlukan, jangan takut untuk meminta bantuan ya.

Jangan pedulikan apa yang orang lain katakan karena ini bukan hidup mereka. Jika menurut Bunda mendapatkan bantuan profesional adalah kunci menyelamatkan pernikahan, maka lakukanlah. Bujuk suami untuk mencoba cara ini guna menjaga keutuhan rumah tangga.

Demikian 7 cara menjaga hubungan dengan suami agar tak saling menyalahkan bila terjadi keguguran. Semoga informasi ini bermanfaat ya, Bunda.

Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!

(ank/ank)

Simak video di bawah ini, Bun:

Suami Cuek saat Bunda Hamil? Ini 5 Penyebabnya

TOPIK TERKAIT

ARTIKEL TERKAIT

TERPOPULER

Momen Ashanty Wawancara Sahabat Artis untuk Syarat Selesaikan Disertasi S3, Ini Potretnya

Mom's Life Annisa Karnesyia

Mengenal Fenomena AI Psychosis, saat Chatbot Memicu Masalah Kesehatan Mental

Mom's Life Ajeng Pratiwi & Fauzan Julian Kurnia

Penuh Haru & Tawa Bahagia, 5 Potret Sara Fajira Melahirkan Anak Pertama Didampingi Suami

Kehamilan Annisa Karnesyia

Peringatan Penting Putri Diana untuk Kedua Putranya Sebelum Meninggal Dunia, Ternyata...

Parenting Nadhifa Fitrina

Kisah Ngidam Makanan Putri Kerajaan saat Hamil, dari Roti Lapis hingga Kari

Kehamilan Ajeng Pratiwi & Sutan Muhammad Aqil

REKOMENDASI
PRODUK

TERBARU DARI HAIBUNDA

Momen Ashanty Wawancara Sahabat Artis untuk Syarat Selesaikan Disertasi S3, Ini Potretnya

Mengenal Fenomena AI Psychosis, saat Chatbot Memicu Masalah Kesehatan Mental

Penuh Haru & Tawa Bahagia, 5 Potret Sara Fajira Melahirkan Anak Pertama Didampingi Suami

Ucapan Penuh Makna Marcell Darwin untuk Istri yang Berulang Tahun: Kamu Sempurnakan Aku

5 Resep Ayam Woku Daun Kemangi, Pedas dan Lezat Mengunggah Selera

FOTO

VIDEO

DETIK NETWORK