Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

kehamilan

Alami Penebalan Rahim, Bunda Ini Sempat Pendarahan Hebat karena Tak Teratur Minum Obat

Alysa Audriani   |   HaiBunda

Kamis, 28 Mar 2024 02:00 WIB

At the hospital, the mid adult female doctor gives her young adult female patient the good news from her medical tests.
Alami Penebalan Rahim, Bunda Ini Sempat Pendarahan Hebat karena Tak Teratur Minum Obat/Foto: iStock

Memiliki siklus menstruasi yang telat atau jadwal yang tidak teratur mungkin umum dialami oleh para perempuan. Apabila menstruasi tidak berjalan selama berbulan-bulan, mungkin Bunda akan berpikiran bahwa Bunda akan segera menjalani kehamilan.  

Namun, terdapat kemungkinan lain yang tidak boleh dianggap remeh juga lho. Hal ini juga dialami oleh seorang Bunda yang membagikan cerita pengalamannya saat telat menstruasi. Seperti apa kisahnya? Simak terus ya, Bunda. 

Kisah ini berasal dari seorang Bunda asal Medan bernama Zariani Mutia Syara. Dalam akun TikTok pribadinya, @zamusyazms, Bunda Zariani menceritakan kisahnya yang sempat mengalami telat menstruasi selama 3 bulan. HaiBunda sudah memperoleh izin dari pemilik akun ini untuk membagikan kisahnya. 

Mengira akan segera hamil saat telat haid

Hal ini dialami olehnya pada awal tahun 2023, Bunda. Sebagai pejuang dua garis biru, tentu Bunda Zariani sudah menantikan tes kehamilan yang akan menunjukkan dua garis berwarna biru ketika ia telat menstruasi. Akan tetapi, saat telat menstruasi ini sudah berjalan kurang lebih 45 hari, ia tetap tidak mendapatkan hasil yang diinginkan dari tes kehamilan tersebut. 

Tidak tinggal diam, Bunda Zariani memutuskan untuk pergi ke klinik fasilitas kesehatan karena tidak pernah mengalami telat menstruasi selama ini sebelumnya. Dari kunjungannya ke klinik, Bunda satu ini dirujuk untuk berkonsultasi dengan dokter obstetri dan ginekologi di salah satu rumah sakit di Medan.

Saat tiba di rumah sakit tersebut, Bunda Zariani menjalani pemeriksaan USG dengan dokter. Dari USG tersebut, dokter mengatakan secara keseluruhan hasilnya bagus. “Posisi rahim nya bagus, miom kista sebagainya ga ada, keseluruhan bagus, cuma ini kalo diliat sedang PENEBALAN RAHIM,” tulis Bunda Zariani yang menggambarkan penjelasan dari sang dokter. 

Meski terdapat penebalan pada rahimnya, rupanya belum ada kantong janin dalam rahim Bunda Zariani. Oleh karena itu, dokter memberikan vitamin untuk diminum dan meminta Bunda Zariani untuk datang kembali ke rumah sakit dalam waktu dua minggu apabila tetap tidak haid juga. 

Memasuki dua bulan, Bunda Zariani tetap tidak mengalami menstruasi ataupun mendapatkan hasil dua garis biru pada tes kehamilan yang ia lakukan. Oleh karena itu, Bunda Zariani kembali datang ke rumah sakit untuk kontrol dengan dokter yang ia temui waktu itu. 

Setelah berkonsultasi, ternyata kesimpulan dari dokter tetap sama, Bunda. Kondisi Bunda Zariani ini baik-baik saja, hanya terdapat penebalan rahim namun belum ada kantong janin. Lalu, Bunda Zariani mengatakan dokter memberikannya obat hormon. Seingatnya, dokter berkata jika dalam waktu dua minggu tetap tidak mengalami menstruasi atau kehamilan, obat hormon tersebut harus ia habiskan. 

Dua minggu berlalu, tetap tidak ada perubahan kondisi pada Bunda Zariani. Ia tak kunjung hamil ataupun mengalami menstruasi, Bunda. Dalam hati, ia mengaku merasa sangat dilema untuk minum obatnya. Sebab, terdapat rasa takut dari Bunda Zariani yang berpikir bahwa bisa saja ia sudah hamil namun tidak terdeteksi dalam tes kehamilan tersebut.  

Hingga beberapa hari setelahnya, akhirnya Bunda Zariani memutuskan untuk meminum obat hormon yang diberikan oleh dokter. 

Darah mengalir drastis setelah minum obat hormon

Setelah minum obat tersebut, Bunda Zariani justru mengalami darahnya mengalir dengan sangat parah. Hal ini dialaminya saat sedang bekerja di kantor. Bunda Zariani mengatakan terdapat gumpalan darah yang besar keluar dari dirinya. Tentu, kejadian ini membuatnya jadi terkejut karena tidak pernah ia alami sebelumnya.  

Melihat gumpalan darah tersebut, ia langsung membersihkannya, Bunda. Namun, selang beberapa menit, darah tersebut keluar kembali secara terus menerus. Saat itu, Bunda Zariani menjadi panik karena darahnya sudah tembus kemana-mana. 

Untungnya, ia sedang menggunakan pakaian berwarna gelap saat itu, sehingga tak terlalu terlihat oleh orang lain. Namun, Bunda Zariani memutuskan untuk izin pulang lebih cepat dari biasanya karena tidak bisa melanjutkan pekerjaan di kantor dengan kondisinya yang seperti itu. 

Saat tiba di rumah, ternyata darah tersebut terus lanjut mengalir hingga ia berkali-kali ganti pembalut. Bahkan, pembalut tersebut tidak dapat menampung banyaknya darah yang keluar. Sehingga, Bunda yang berumur 28 tahun ini terpaksa harus menggunakan celana popok untuk dewasa. 

Darahnya tak kunjung berhenti mengucur, Bunda Zariani akhirnya dibawa berkunjung ke klinik dan dirujuk untuk kembali ke rumah sakit lagi. Dalam perjalanan pulang, bahkan darahnya tetap bocor meski sudah menggunakan popok. 

Keesokan harinya, Bunda Zariani datang berobat ke dokter yang dulu memberikannya obat. Setelah menceritakan kronologisnya, dokter justru bereaksi marah kepadanya.

Lantas, apa yang membuat dokter menjadi marah kepada Bunda Zariani?

Alami pendarahan sebab tidak rutin minum obat hormon 

Ternyata, dokter kecewa dengan Bunda Zariani yang tidak menghabiskan obat hormon tersebut sesuai anjurannya. Dokter menjelaskan bahwa hal yang dialami oleh Bunda Zariani adalah pendarahan. 

Namun, Bunda satu ini mengaku ia salah paham saat dijelaskan oleh dokter saat itu. Dari pemahamannya, dokter meminta obat tersebut diminum sampai haid sudah keluar. Akan tetapi, seharusnya obat tersebut diminum sampai resepnya sudah habis. 

Kini, Bunda Zariani sudah kembali pulih dan sehat. Tetap memiliki semangat, ia juga masih berjuang untuk mendapatkan dua garis biru. Kisah ini sengaja ia bagikan agar para Bunda di luar sana yang sedang mengalami hal yang sama dapat belajar dari pengalamannya.

Jika Bunda yang sedang membaca juga mengalami telat menstruasi seperti Bunda Zariani, bisa saja ada kemungkinan Bunda mengalami penebalan rahim. 

Kira-kira, apa saja ya yang menjadi penyebab seseorang mengalami penebalan rahim? Ketahui jawabannya pada halaman berikutnya ya, Bunda. 

Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!


PENYEBAB PENEBALAN DINDING RAHIM

At the hospital, the mid adult female doctor gives her young adult female patient the good news from her medical tests.

Alami Penebalan Rahim, Bunda Ini Sempat Pendarahan Hebat karena Tak Teratur Minum Obat/Foto: Getty Images/SDI Productions

Saat ini, Bunda yang mengalami telat menstruasi juga harus lebih waspada akan kemungkinan terjadinya penebalan rahim. Lalu, apa saja yang sebenarnya menyebabkan seseorang mengalami penebalan rahim? Berikut adalah rinciannya.

Penyebab penebalan rahim

Terdapat beberapa faktor yang dapat menyebabkan Bunda untuk mengalami penebalan pada rahim, di antaranya: 

1. Usia yang sudah lebih dari 35 tahun

Faktor usia dapat menjadi penyebab seseorang untuk mengalami penebalan rahim, Bunda. Pada usia tersebut, risiko menebalnya dinding rahim jadi meningkat.

Sebab, proses penuaan alami dalam tubuh memang dapat memengaruhi kondisi organ reproduksi. Oleh karena itu, penting bagi Bunda untuk lebih memperhatikan kesehatan rahim ketika sudah masuk usia 35 tahun ke atas. 

Banner Resep Ibu Sisca

2. Adanya riwayat keluarga

Apabila Bunda memiliki riwayat keluarga yang pernah mengalami kanker rahim atau ovarium, maka kemungkinan Bunda untuk mengalami penebalan di dinding rahim ini juga semakin besar. Agar dapat memantau dan mengetahui cara mencegahnya, baiknya Bunda segera berkonsultasi sejak dini kepada dokter ya. 

3. Berubahnya hormon ketika menopause atau menjelang menopause

Ketika Bunda menjelang atau sudah menopause, maka akan terdapat perubahan hormon pada tubuh. Perubahan hormon yang terjadi ini juga akan menjadi salah satu faktor mengapa dinding rahim dapat menebal. Maka dari itu, Bunda perlu memiliki kesadaran akan hal ini dan melakukan konsultasi dengan dokter untuk memantau kesehatan Bunda dengan tepat. 

4. Munculnya efek samping dari terapi hormon estrogen

Ketika Bunda menggunakan terapi hormon estrogen, terutama saat menopause, akan timbul efek samping yang dapat memberikan dampak terhadap keseimbangan hormon. Hal tersebut juga yang memungkinkan adanya penebalan pada dinding rahim, Bunda. 

5. Tidak teraturnya siklus menstruasi

Jika Bunda memiliki siklus menstruasi yang tidak teratur, maka terdapat kemungkinan dinding rahim Bunda dapat mengalami penebalan, lho. Sehingga, penting bagi Bunda untuk selalu memantau siklus menstruasi agar dapat mendeteksi bila ada perubahan yang tidak normal. 

6. Obesitas atau memiliki berat badan berlebih

Memiliki berat badan yang berlebih atau obesitas juga dapat menjadi penyebab seseorang mengalami penebalan dinding rahim, Bunda. Oleh karenanya, pastikan Bunda menjaga berat badan agar tetap ideal dengan rajin berolahraga dan mengatur pola makan yang sehat, ya. 

Bunda, itulah beberapa penyebab yang dapat membuat seorang perempuan mengalami penebalan pada rahim. Semoga informasinya bermanfaat ya.

Saksikan juga video tentang ciri infertilitas pada perempuan:

[Gambas:Video Haibunda]




(pri/pri)
Loading...

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda