HaiBunda

KEHAMILAN

Adakah Ciri-ciri Kolesterol Tinggi pada Ibu Hamil? Cek Faktanya

ank   |   HaiBunda

Rabu, 03 Apr 2024 13:52 WIB
Ilustrasi Kolesterol Tinggi pada Ibu Hamil/ Foto: Getty Images/iStockphoto/Antonio_Diaz
Jakarta -

Kolesterol tinggi adalah kondisi medis yang dapat dialami semua orang, termasuk ibu hamil. Mengetahui ciri kolesterol tinggi pada ibu hamil sangat penting untuk mencegah komplikasi dan mengetahui penanganan yang tepat, Bunda.

Banyak ibu hamil khawatir dengan kondisi kehamilannya ketika ia memiliki riwayat kolesterol tinggi sebelum mengandung. Beberapa di antaranya bahkan takut kondisi ini bisa memengaruhi janinnya.

Kolesterol tinggi pada ibu hamil

Kolesterol tinggi disebut juga hiperkolesterolemia, yang berarti Bunda memiliki terlalu banyak kolesterol dalam darah. Kolesterol adalah sejenis lemak yang dibutuhkan tubuh untuk menjalankan fungsinya. Namun, jika kadarnya berlebihan, maka ini bisa berdampak buruk pada kesehatan.


"Jika berlebihan dapat menyumbat arteri dan meningkatkan risiko penyakit jantung dan stroke," kata Dokter spesialis Obstetri dan Ginekologi dan Direktur Medis di Robert Wood Johnson University Hospital Hamilton, Christian Hoffman, MD, dilansir The Bump.

Sebenarnya, kadar kolesterol yang naik selama kehamilan adalah hal normal. Bila kadar kolesterol normalnya antara 120 dan 190 miligram/desiliter (mg/dL), pada saat kehamilan bisa naik melebihi 200 mg/dL.

Melansir dari laman Parents, kadar kolesterol yang lebih tinggi saat hamil menjadi 'diperlukan' untuk mendukung kerja hormon seperti estrogen dan progesteron. Kedua hormon tersebut berperan penting dalam menjaga kehamilan sehat sampai cukup bulan, Bunda.

"Ada koneksi penting yang terjadi untuk mendukung kehamilan. Ibu hamil, plasenta, dan janin memiliki enzim spesifik untuk mengubah kadar kolesterol menjadi hormon fungsional," ujar Dokter spesialis Obstetri dan Ginekologi, Julie Scott, MD.

Meski kenaikan kolesterol dianggap normal selama hamil, ada beberapa indikator yang dapat menilai sampai sejauh mana kadar ini dianggap normal. Dokter biasanya akan melakukan tes lengkap untuk mengetahui kadar total kolesterol, low-density lipoprotein (LDL) atau kolesterol jahat, high-density lipoprotein (HDL) atau kolesterol baik, dan trigliserida.

Pengukuran tersebut dan riwayat kesehatan Bunda akan membantu dokter mendiagnosis kolesterol tinggi dan menilai risikonya terhadap masalah kesehatan seperti penyakit jantung dan stroke.

Ilustrasi Kolesterol Tinggi/ Foto: Getty Images/iStockphoto/Shidlovski

Kadar kolesterol dianggap sangat tinggi saat hamil

Kadar kolesterol meningkat secara alami selama trimester kedua kehamilan, mencapai puncaknya pada trimester ketiga, dan biasanya kembali normal sekitar empat minggu setelah melahirkan. Selama masa kehamilan, kolesterol total diperkirakan akan meningkat sekitar 50 persen, Bunda.

Tetapi meskipun kadar kolesterol diketahui meningkat selama kehamilan, kolesterol tidak diperiksa secara rutin selama kehamilan, dan tidak ada kisaran acuan kadar kolesterol pada ibu hamil. Artinya, para ahli belum mendefinisikan apa yang dianggap normal atau optimal terkait kolesterol selama kehamilan.

Namun yang diketahui adalah komplikasi terkait kehamilan berhubungan dengan kadar kolesterol total atau kadar trigliserida yang melebihi 250 mg/dL.

Tanda kolesterol tinggi pada ibu hamil

Sebenarnya, tidak ada tanda-tanda nyata kolesterol tinggi yang dialami ibu hamil. Terkadang, Bunda akan merasakan hal yang sama seperti yang dirasakan ketika kadar kolesterol 'normal'.

Namun, jika kadar kolesterol tinggi terus terjadi dalam jangka waktu lama, maka hal ini perlu mendapatkan perhatian medis. Kadar kolesterol yang tinggi dapat menumpuk dan menyebabkan aterosklerosis.

"Jika kolesterol tetap tinggi dalam jangka waktu lama, kolesterol dapat menyebabkan aterosklerosis (penumpukan kolesterol dan lemak) di dinding arteri, yang dapat menyebabkan penyakit yang lebih serius, seperti serangan jantung atau stroke," ujar Hoffman.

Risiko kolesterol tinggi pada ibu hamil

Menurut Hoffman, kolesterol tinggi selama hamil mungkin tidak akan memengaruhi janin. Namun, bila kadar kolesterol Bunda terlalu tinggi (lebih dari 240 mg/dL), dokter mungkin akan melakukan tes tambahan atau memeriksa ulang kadar kolesterol Bunda setelah bayi lahir. Ini dilakukan untuk memastikan Bunda tidak berisiko mengalami masalah.

Meski begitu, Bunda tetap perlu waspada bila memiliki riwayat kolesterol tinggi ya. Para peneliti menemukan hubungan antara kolesterol yang sangat tinggi dengan komplikasi tertentu.

Dalam Journal of the American Heart Association tahun 2020 disebutkan bahwa kadar trigliserida yang tinggi dan tidak normal berhubungan dengan preeklamsia dan diabetes gestasional, yang dapat menimbulkan risiko bagi ibu hamil dan bayinya. Sedangkan dalam jurnal Nutrients 2022 menunjukkan bahwa kadar kolesterol yang lebih tinggi juga dikaitkan dengan peningkatan risiko kelahiran prematur.

Sementara itu, di ulasan Mother To Baby: Ask the Expert ditemukan bukti bahwa anak-ana yang lahir dari orang tua yang memiliki kadar kolesterol tinggi yang tidak normal selama kehamilan, lebih mungkin mengalami timbunan lemak di arteri mereka.

Penanganan kolesterol tinggi saat hamil

Selama kehamilan, dokter mungkin tidak akan meresepkan obat untuk menurunkan kolesterol. Namun jika kadar kolesterol tetap tinggi setelah melahirkan, Bunda mungkin akan diberikan obat dan diminta untuk mengikuti diet yang sehat untuk menjaga kesehatan jantung.

"Kami (dokter) jarang secara aktif menangani kolesterol tinggi pada (ibu hamil) kecuali ada kekhawatiran ekstrem terhadap risiko kardiovaskuler. Potensi terhadap kerusakan pada janin juga dipertimbangkan," kata Scott.

Jika Bunda berencana untuk hamil, maka cara terbaik adalah memeriksakan kolesterol sebelum mulai program hamil. Mendeteksi kolesterol tinggi sebelum kehamilan dapat memberi Bunda waktu untuk mengambil langkah-langkah untuk menurunkannya sebelum pilihan pengobatan terbatas karena risiko terhadap perkembangan janin.

Demikian penjelasan mengenai kolesterol tinggi pada ibu hamil, beserta risiko dan penanganannya. Semoga informasi ini bermanfaat ya, Bunda.

(ank/ank)

Simak video di bawah ini, Bun:

Menu Pengganti Daging untuk Penderita Kolesterol Tinggi

TOPIK TERKAIT

ARTIKEL TERKAIT

TERPOPULER

5 Potret Haru Aaliyah & Zahwa Kenang Almarhum Adjie Massaid di Hari Kelahiran Sang Ayah, Ada Baby Arash

Mom's Life Annisa Karnesyia

13 Cara Diet Gula yang Benar untuk Hidup Lebih Sehat

Mom's Life Amira Salsabila

Mirip Banget, Agnez Mo Berpose Bareng Patung Dirinya di Madame Tussaud Singapura

Mom's Life Amira Salsabila

Keseruan Cinta Laura hingga Raffi Ahmad Berbagi Pengalaman Kelola Keuangan di LPS Financial Festival

Mom's Life Tim HaiBunda

Hipotiroidisme Selama Hamil dan Pengaruhnya pada Kesuburan, Bunda Perlu Tahu

Kehamilan Annisa Karnesyia

REKOMENDASI
PRODUK

TERBARU DARI HAIBUNDA

Hadiri LPS Financial Festival, Bunda Leny dari Sidoarjo Terinspirasi Cara Cinta Laura Kelola Keuangan

Setelah 14 Tahun Berpisah, Farel Prayoga Akhirnya Bertemu Sang Bunda

13 Cara Diet Gula yang Benar untuk Hidup Lebih Sehat

Hipotiroidisme Selama Hamil dan Pengaruhnya pada Kesuburan, Bunda Perlu Tahu

5 Potret Haru Aaliyah & Zahwa Kenang Almarhum Adjie Massaid di Hari Kelahiran Sang Ayah, Ada Baby Arash

FOTO

VIDEO

DETIK NETWORK