Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

kehamilan

Obat Kolesterol untuk Ibu Hamil, Ketahui Keamanan dan Cara Mengatasinya

Melly Febrida   |   HaiBunda

Jumat, 05 Jan 2024 15:30 WIB

Ilustrasi Ibu Hamil Minum Obat
Obat Kolesterol untuk Ibu Hamil, Aman Atau Tidak?/Foto: Getty Images/iStockphoto
Daftar Isi
Jakarta -

Kadar kolesterol mungkin meningkat selama kehamilan. Namun, Bunda yang sebelum hamil memiliki kolesterol tinggi mungkin bertanya-tanya, aman atau tidak jika ibu hamil minum obat kolesterol.

Kadar kolesterol yang meningkat selama kehamilan itu umum terjadi dan memang perlu. Namun, ibu hamil perlu mengetahui seberapa tinggi kolesterol yang dianggap aman karena bisa berhubungan dengan komplikasi serius.

Selama kehamilan, perhatian utamanya itu bukanlah apakah kadar kolesterol Bunda lebih tinggi sebelum hamil. Namun, seberapa tinggi kadar kolesterol Bunda. 

Obat kolesterol untuk ibu hamil

Melansir laman Parents, kadar kolesterol yang lebih tinggi dari biasanya tidak hanya normal selama kehamilan, tetapi juga diperlukan dalam mendukung hormon seperti estrogen dan progesteron. Kedua hormon tersebut penting untuk menjaga kehamilan hingga cukup bulan. 

Bayi yang sedang tumbuh juga menggunakan kolesterol dalam jumlah besar untuk kesehatan anggota tubuh dan perkembangan otaknya.

“Ada kemitraan penting yang terjadi untuk mendukung perkembangan kehamilan,” kata Julie Scott, MD, seorang OB-GYN dan direktur medis persalinan di Rumah Sakit Universitas Colorado. 

Scoot bilang pada orang hamil, plasenta, dan janin memiliki enzim spesifik untuk mengubah kolesterol menjadi hormon fungsional. 

Untuk menentukan seseorang memiliki kolesterol tinggi, atau yang disebut hiperkolesterolemia, tidak hanya berdasarkan satu pengukuran.

Ketika dokter ingin memeriksa kadar kolesterol, mereka akan memesan tes darah yang disebut panel lipid, yang sebenarnya merupakan sekelompok tes yang mengukur hal-hal berikut:

  1. Total kolesterol
  2. Kolesterol low-density lipoprotein (LDL) (kolesterol 'jahat')
  3. Kolesterol high-density lipoprotein (HDL) (kolesterol 'baik')
  4. Trigliserida

Dari pengukuran dan riwayat kesehatan inilah yang membantu dokter mendiagnosis kolesterol tinggi dan menilai risiko seseorang terhadap masalah kesehatan seperti penyakit jantung dan stroke.

Selama trimester kedua kehamilan, kadar kolesterol meningkat secara alami, dan mencapai puncaknya pada trimester ketiga. Biasanya kondisi ini kembali normal sekitar empat minggu setelah melahirkan. Selama masa kehamilan, kolesterol total diperkirakan meningkat sekitar 50 persen.

Kadar kolesterol memang meningkat selama kehamilan tapi pemeriksaan kadar kolesterol ini tidak rutin dilakukan selama kehamilan. Selain itu, belum ada kisaran acuan kadar kolesterol pada ibu hamil. Artinya, para ahli belum mendefinisikan apa yang dianggap normal atau optimal terkait kolesterol pada ibu hamil.

Namun yang diketahui bahwa komplikasi terkait kehamilan berhubungan dengan kadar kolesterol total atau kadar trigliserida yang melebihi 250 mg/dL.

Mengobati kolesterol saat hamil

Scott mengatakan  jarang secara aktif menangani kolesterol tinggi pada ibu hamil kecuali ada kekhawatiran ekstrem terhadap risiko kardiovaskular. "Potensi menyebabkan kerusakan pada janin harus dipertimbangkan," ujar Scott.

Untuk itu, jika Bunda berencana untuk hamil, cara terbaik adalah memeriksakan kolesterol sebelum mencoba untuk hamil. Mendeteksi kolesterol tinggi atau mendekati batas tinggi sebelum kehamilan memberi waktu untuk mengambil langkah-langkah sebelum pilihan pengobatan  terbatas karena risiko terhadap perkembangan janin.

Pengobatan standar untuk kolesterol tinggi pada pasien yang tidak hamil adalah statin. Namun, untuk ibu hamil tidak ada obat yang bisa dikonsumsi.

Penelitian telah menunjukkan bahwa orang yang memakai statin tidak berisiko cacat lahir yang lebih tinggi dibandingkan orang hamil lainnya, namun lebih mungkin mengalami kelahiran prematur dan memiliki bayi dengan berat lahir rendah.

Pada tahun 2021, Badan Pengawas Obat dan Makanan (FDA) memerintahkan produsen statin untuk menghilangkan telingalier memperingatkan untuk tidak pernah menggunakan obat-obatan ini pada pasien hamil namun menyatakan bahwa kebanyakan pasien hamil harus berhenti menggunakan statin.

Ketika obat digunakan untuk mengontrol kolesterol selama kehamilan, obat yang disebut sekuestran asam empedu lebih sering diresepkan dibandingkan statin.

"Bagi [orang] yang mengalami peningkatan kadar kolesterol parah, ada potensi untuk menggunakan resin pengikat asam empedu untuk menurunkan kolesterol,

“Sayangnya, [orang] yang menggunakan obat-obatan ini cenderung mengeluhkan masalah pencernaan yang parah,” kata Scott.

Perubahan gaya hidup

Perubahan gaya hidup menjadi strategi yang paling direkomendasikan untuk menjaga kadar kolesterol sehat selama kehamilan. Ini meliputi mengonsumsi makanan seimbang dan berolahraga pada tingkat yang disetujui oleh dokter.

Berikut ini beberapa perubahan gaya hidup yang disetujui dokter untuk membantu menjaga kolesterol tetap terkendali:

  • Pilih lemak sehat: Tidak seperti lemak jenuh, lemak tak jenuh tunggal dan tak jenuh ganda adalah lemak sehat yang meningkatkan kadar kolesterol "baik". Lemak sehat ini bisa temukan pada kacang-kacangan dan biji-bijian, alpukat, ikan rendah merkuri, dan minyak zaitun.

  • Makan banyak serat larut: Serat larut membantu mengontrol kolesterol dan lonjakan gula darah. Bunda bisa mendapatkan serat larut melalui oat, barley, millet, biji chia, dan biji-bijian lainnya; buah-buahan segar seperti apel dan beri; buah kering; sayuran seperti brokoli dan kubis Brussel; dan kacang-kacangan, termasuk kacang garbanzo, kedelai, hitam, dan lima.

  • Berolahraga secara teratur: Pertimbangkan untuk menambahkan olahraga ringan ke dalam rutinitas harian untuk membantu menurunkan kolesterol atau menjaga kadar kolesterol sehat saat hamil. Jalan kaki, berenang, dan yoga prenatal adalah cara populer untuk menjaga kebugaran selama kehamilan, namun pastikan untuk berkonsultasi dengan dokter sebelum memulai program olahraga apa pun.

Demikian pembahasan obat kolesterol untuk ibu hamil. Semoga kehamilan Bunda senantiasa sehat ya.

Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!

(pri/pri)

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda