
kehamilan
Ibu Hamil Mengandung Bayi Besar Apakah Bisa Melahirkan Normal?
HaiBunda
Sabtu, 13 Apr 2024 18:10 WIB

Daftar Isi
Saat menjalani kehamilan, terdapat berbagai kemungkinan saat Bunda mengalami kondisi yang berbeda dari ibu hamil lainnya. Bisa saja, seorang ibu hamil ternyata mengandung bayi yang berukuran lebih besar dibandingkan dengan bayi pada umumnya.Â
Tentu, hal tersebut membuat Bunda ragu apakah bisa melahirkan bayi besar secara normal. Oleh karena itu, penting bagi Bunda untuk mengenal terlebih dahulu tentang kondisi bayi besar.Â
Mengenal makrosomia atau bayi besar
Melansir dari Pregnancy, Birth and Baby, bayi yang lahir dengan besar ini disebut sebagai makrosomia, Bunda. Makrosomia sendiri memiliki makna 'tubuh besar' dan istilah ini biasa dijuluki bagi para bayi yang baru lahir dengan berat badan di atas rata-rata bayi pada umumnya, yakni sekitar 3 kilogram.Â
Pada dasarnya, tidak ada berat yang menjadi patokan seorang bayi besar dianggap mengalami makrosomia. Namun biasanya, bayi besar yang mengalami makrosomia memiliki berat badan lebih dari 4 atau 4,5 kilogram saat lahir.Â
Karena tubuhnya yang cukup besar untuk seorang bayi yang baru lahir, biasanya bayi dengan makrosomia akan cenderung lebih sulit untuk dilahirkan, terlebih untuk yang memiliki berat badan lebih dari 4,5 kilogram.Â
Lantas, apakah ibu hamil tetap dapat melahirkan bayi besar dengan normal? Simak terus ya, Bunda.Â
Apakah bayi besar bisa lahir secara normal?
Meskipun belum lahir, bayi dapat terdeteksi perkiraan besarnya ketika masih menjadi janin. Hal ini dapat diperiksa ketika ibu hamil melakukan tes antenatal secara rutin. Selain itu, bayi yang besar juga mungkin untuk terlihat ketika Bunda melakukan pemeriksaan USG. Namun, biasanya hasil tersebut tidak terlalu akurat.Â
Tak perlu khawatir Bunda, ternyata bayi besar tetap bisa lahir secara normal atau pervaginam. Namun demikian, terdapat beberapa risiko dari ibu hamil yang memiliki bayi besar. Apabila Bunda sedang hamil bayi yang diperkirakan besar, mungkin akan terdapat proses yang panjang meskipun dapat melahirkan secara normal.Â
Pada umumnya, persalinan untuk bayi yang besar akan memakan waktu yang lebih lama dan terdapat kemungkinan di mana Bunda mengalami komplikasi.
Selain itu, bisa saja ibu hamil mengalami cedera yang juga dialami oleh bayi. Dengan bayi yang besar, sangat mungkin Bunda mengalami risiko meningkatnya kelahiran secara prematur, perineum yang robek, hingga kehilangan darah.Â
Mau tidak mau, terdapat kondisi di mana seorang ibu hamil harus berujung melahirkan secara caesar. Biasanya dokter atau bidan juga akan menjelaskan terlebih dahulu risiko dan keuntungan dari melahirkan secara pervaginam ataupun melalui metode caesar berdasarkan kondisi ibu hamil.
Maka dari itu, sebaiknya Bunda memilih untuk melahirkan di fasilitas kesehatan yang memiliki akses pelayanan dengan dokter spesialis, seperti rumah sakit, untuk berjaga-jaga.Â
Apabila ibu hamil diduga akan melahirkan bayi dengan berat badan yang cukup besar, maka kemungkinan Bunda harus melahirkan secara caesar. Biasanya, caesar selektif akan direkomendasikan oleh dokter bagi para ibu hamil yang tidak memiliki diabetes namun dideteksi akan melahirkan bayi yang memiliki berat sebesar 5 kilogram atau lebih.Â
Selain itu, ibu hamil yang memiliki riwayat penyakit diabetes dan diduga akan melahirkan bayi besar dengan berat badan sekitar 4,5 kilogram atau lebih juga harus melakukan metode caesar selektif ini, Bunda.Â
Namun, penting untuk dicatat bahwa ibu hamil tidak perlu melakukan induksi persalinan dini ya. The American College of Obstetrics and Gynecologists (ACOG) tidak merekomendasikan hal tersebut apabila ibu hamil diduga akan melahirkan bayi besar. Sebab, tidak ada bukti yang menunjukkan bahwa induksi persalinan dini memiliki keuntungan tertentu.Â
Mungkin, ibu hamil juga penasaran faktor apa saja yang membuat bayi Bunda terlahir dengan ukuran yang besar. Â
Faktor yang membuat bayi lahir dengan ukuran besar
Mengutip dari BabyCenter, sebenarnya terdapat berbagai faktor yang menyebabkan ibu hamil akan melahirkan bayi besar, hal ini meliputi:Â
- Tidak terkontrolnya kadar gula darah tinggi dari penyakit diabetes atau diabetes gestasional yang Bunda alami.
- Ibu hamil mengalami obesitas.
- Ibu hamil memiliki badan yang tinggi.
- Berat badan bertambah terlalu banyak saat hamil.
- Ibu hamil sudah pernah melahirkan bayi besar sebelumnya, hal ini akan membuat kemungkinan Bunda lima hingga sepuluh kali lipat akan melahirkan bayi besar kembali.
- Ibu hamil berusia di atas 35 tahun.
- Bunda memiliki kondisi kelainan atau sindrom genetik tertentu, seperti sindrom Sotos atau sindrom Beckwith-Wiedemann.
- Ibu hamil melahirkan dengan waktu yang melewati dua minggu lebih dari HPL.
- Ibu hamil juga terlahir dengan large for gestational age (LGA) saat bayi.Â
Bunda, itulah informasi mengenai bayi besar atau yang disebut juga dengan makrosomia. Tak perlu khawatir, sebab ibu hamil tetap dapat melahirkan bayi besar secara normal meskipun persalinan akan lebih lama prosesnya.
Kendati demikian, terdapat kondisi tertentu di mana ibu yang hamil bayi besar harus melahirkan secara caesar. Semoga informasinya bermanfaat.Â
Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!
(pri/pri)TOPIK TERKAIT
ARTIKEL TERKAIT

Kehamilan
Penyebab Bayi Alami Makrosomia, Kondisi Lahir Terlalu Besar dan Risikonya untuk Bunda

Kehamilan
Masalah dan Risiko jika Janin Terlalu Besar, Ibu Hamil Perlu Tahu

Kehamilan
Mengira cuma 4 Kg, Bunda Ini Kaget saat Melahirkan Bayi dengan Berat 7,3 Kg

Kehamilan
Makrosomia, Bayi Lahir dengan BB Berlebihan: Ini Gejala, Penyebab, & Pengobatannya

Kehamilan
Cerita Bunda Melahirkan Bayi Beratnya 6,3 Kg, Terbesar Ketiga di Inggris


5 Foto
Kehamilan
5 Potret Perjalanan Kehamilan Kartika Putri, Ternyata Sudah Kontraksi saat Pemotretan Bun
HIGHLIGHT
HAIBUNDA STORIES
REKOMENDASI PRODUK
INFOGRAFIS
KOMIK BUNDA
FOTO
Fase Bunda