Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

kehamilan

Cara Mengenali BB Naik karena Bayi atau Obesitas pada Ibu Hamil

Annisa Karnesyia   |   HaiBunda

Selasa, 04 Jul 2023 19:50 WIB

Berat Badan Ibu Hamil
Cara Mengenali BB Naik karena Bayi atau Obesitas pada Ibu Hamil/ Foto: Getty Images/iStockphoto

Mengenali berat badan naik selama hamil sangat penting. Berat badan dapat naik karena bayi atau obesitas yang dialami Bunda selama kehamilan.

Berat badan yang berlebih atau obesitas saat hamil bisa berbahaya. Dalam studi yang diterbitkan di Ghana Medical Journal tahun 2010, ditunjukkan hubungan antara kelebihan berat badan ibu hamil dan obesitas yang dapat meningkatkan risiko persalinan dengan operasi caesar, bayi lahir mati, makrosomia janin, perdarahan pasca melahirkan, dan retensi plasenta.

Sebenarnya, kenaikan berat badan adalah hal yang normal selama hamil. Perubahan berat ini bisa didapatkan dari perkembangan janin hingga perubahan sistem tubuh selama kehamilan.

"Biasanya dalam kehamilan, kami sangat fokus pada penambahan berat badan, dan ibu hamil mengukur berat badan mereka di setiap pertemuan (dengan dokter) untuk melihat berapa banyak kenaikan berat ini," kata Dr. Ravi Retnakaran dari Mount Sinai Hospital di Toronto, dilansir Reuters.

Lalu bagaimana cara mengenali berat badan naik karena bayi atau obesitas?

Cara mengenali berat badan naik saat hamil

Cara mengenali berat badan naik saat hamil adalah dengan menimbang dan melihat hasilnya melalui perhitungan IMT (Indeks Massa Tubuh). Selain itu, Bunda juga perlu tahu bahwa sumber penambahan berat selama hamil tak hanya bersumber dari janin, melainkan dari beberapa faktor lainnya.

Dilansir Mayo Clinic, berat janin menyumbang kenaikan berat badan paling besar selama kehamilan. Berat janin dalam kandungan berkisar antara 3 sampai 3,6 kilogram (kg).

Selain berat janin, berikut 7 sumber penambahan berat badan ibu hamil:

  1. Cadangan lemak menyumbang penambahan berat badan antara 2,7 sampai 3,6 kg
  2. Peningkatan volume darah dapat memengaruhi berat badan karena beratnya berkisar antara 1,4 sampai 1,8 kg.
  3. Volume cairan beratnya berkisar antara 0,9 sampai 1,4 kg.
  4. Berat payudara selama kehamilan adalah 0,5 sampai 1,4 kg.
  5. Memasuki usia 18 minggu ke atas, rahim akan semakin merenggang dan beratnya sekitar 0,9 kg.
  6. Berat cairan ketuban yang melindungi selama kehamilan adalah 0,9 kg.
  7. Plasenta yang berfungsi menyediakan oksigen dan nutrisi untuk janin juga menyumbang berat sekitar 0,7 kg.

Nah, untuk berat janin ini, secara langsung memang bisa berkaitan dengan penambahan berat ibu selama hamil. Salah satu penyebab janin besar adalah berat badan ibu yang bertambah terlalu banyak selama kehamilan atau obesitas.

Ada beberapa rumus untuk menghitung taksiran berat badan bayi, seperti rumus Johnson Toshack, rumus Niswander, rumus Risanto, dan formula dare. Pemeriksaan taksiran berat janin ini sebaiknya dilakukan oleh profesional atau dokter.

Lalu bagaimana cara mengenali BB naik karena obesitas saat hamil?

Selengkapnya dapat dibaca di halaman berikutnya ya, Bunda.

Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!


CARA MENGETAHUI KENAIKAN BB KARENA OBESITAS SAAT HAMIL

Berat Badan Ibu Hamil

Cara Mengenali BB Naik karena Bayi atau Obesitas pada Ibu Hamil/ Foto: Getty Images/iStockphoto

Cara mengetahui kenaikan berat badan karena obesitas

Cara mengetahui kenaikan berat badan yang pasti selama kehamilan adalah dengan menimbang berat badan. Sama seperti yang tidak hamil, ada pula perhitungan IMT atau Body Mass Index (BMI) bagi yang sedang hamil.

Academi Press di Washington DC pada tahun 2009 merekomendasikan peningkatan berat badan selama hamil dapat ditentukan dari IMT sebelum hamil. Rumus IMT adalah berat badan seseorang dalam kilogram (kg) dibagi dengan kuadrat tinggi badan dalam meter (kg/m2).

Penurun Panas Anak

Berikut kenaikan berat badan ibu hamil, seperti melansir dari Centers for Disease Control and Prevention (CDC):

Kehamilan tunggal

  • IMT sebelum hamil kurang atau (< 18,5), maka disarankan kenaikan berat badan saat hamil adalah 12,5 sampai 18 kg.
  • IMT sebelum hamil normal atau (18,5-24,9), maka disarankan kenaikan berat badan saat hamil adalah 11,3 sampai 15,8 kg.
  • IMT sebelum hamil overweight (25.0-29.9), maka disarankan kenaikan berat badan saat hamil adalah 6,8 sampai 11,3 kg.
  • IMT sebelum hamil obesitas (> 30), maka disarankan kenaikan berat badan saat hamil adalah 5 sampai 9 kg.

Kehamilan kembar

  • IMT sebelum hamil kurang atau (< 18,5), maka disarankan kenaikan berat badan saat hamil adalah 22,6 sampai 28 kg.
  • IMT sebelum hamil normal atau (18,5-24,9), maka disarankan kenaikan berat badan saat hamil adalah 16,7 sampai 24,4 kg.
  • IMT sebelum hamil overweight (25.0-29.9), maka disarankan kenaikan berat badan saat hamil adalah 14 sampai 22,6 kg.
  • IMT sebelum hamil obesitas (> 30), maka disarankan kenaikan berat badan saat hamil adalah 11,3 sampai 19 kg.

Kapan ibu hamil dikatakan obesitas atau tidak dapat dilihat dari berat badan atau IMT-nya sebelum hamil dan dibandingkan dengan kenaikan saat hamil. Obesitas didiagnosis ketika IMT seseorang adalah 30 atau lebih.

Simak juga 5 risiko kelebihan berat badan selama hamil, dalam video berikut:

[Gambas:Video Haibunda]


(ank/ank)
Loading...

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda