KEHAMILAN
Ketahui Penyebab Perut Bawah Sakit saat Hamil 7 Bulan dan Cara Mengatasinya
Melly Febrida | HaiBunda
Rabu, 24 Apr 2024 20:10 WIBSakit perut bawah saat hamil bisa terjadi kapan saja, misalnya saja saat hamil tujuh bulan. Ibu hamil perlu mengetahui penyebab perut bawah sakit saat hamil tujuh bulan serta cara mengatasinya.
Ibu hamil yang mengalami sakit di perut bawah bisa disebabkan beberapa hal, termasuk nyeri ligamen bundar. Nyeri ligamen bundar ini akan memberikan sensasi yang tidak nyaman di area bawah perut.
Bunda akan merasakan perut seperti ditusuk-tusuk yang membuat tubuh terasa tidak nyaman. Namun, ibu hamil mungkin khawatir nyeri di perut bagian bawah ini dapat membahayakan bayi di dalam kandungannya. Atau takut sebagai tanda-tanda akan melahirkan.
Melansir dari Cleveland Clinic, ibu hamil yang merasakannya mengatakan rasanya seperti sedang keram. Rasa sakit ini biasanya akan merambat dari perut bagian bawah lalu naik ke atas atau ke luaran samping pinggang.
Ibu hamil akan merasakan ketidaknyamanan ini saat berubah posisi, seperti saat ingin beranjak dari kasur atau kursi. Semakin banyak ibu hamil melakukan aktivitas fisik maka rasa sakitnya semakin terasa.
Selain karena nyeri ligamen bundar, ada beberapa penyebab lain ibu hamil mengalami sakit di perut bagian bawah.
Penyebab perut bawah sakit
Valinda Nwadike, Dokter Spesialis Kebidanan dan Ginekologi mengatakan bahwa sakit perut bagian bawah selama kehamilan dapat terjadi karena nyeri otot, gas, sembelit, atau penyebab yang lebih serius seperti infeksi atau persalinan prematur.
"Jika Anda merasakan nyeri perut bagian bawah, akan melegakan mengetahui bahwa hal tersebut biasanya normal dan hanya merupakan bagian dari perkembangan kehamilan," kata Nwadike dilansir dari Healthline.
Berikut ini beberapa penyebab umum nyeri perut bagian bawah saat hamil meliputi:
1. Nyeri ligamen bundar
Ligamen di panggul yang menahan rahim di tempatnya akan meregang seiring dengan pertumbuhan perut. Kehamilan akan memberi tekanan ekstra pada ligamen sehingga ligamen tersebut mungkin menjadi tegang dan terlalu meregang.
"Khususnya selama trimester kedua dan ketiga, hal ini dapat menyebabkan rasa sakit dan ketidaknyamanan yang tajam jika Anda bergerak terlalu cepat dan ligamen Anda menegang terlalu cepat sehingga menarik serabut saraf," kata Nwadike.
Nyeri ligamen bundar ini biasanya bersifat sementara atau intermittent. Ibu hamil biasanya mengalaminya sebagai kejang hebat yang tiba-tiba di daerah perut atau pinggul dengan nyeri paling sering terjadi di sisi kanan. Beberapa ibu hamil juga ada yang mengalami di kedua sisi.
2. Gas
Tingginya kadar progesteron membuat ibu hamil bisa mengalami perut kembung karena banyaknya gas selama kehamilannya. Namun, rasa kembung ini dapat terjadi mendekati akhir kehamilan karena rahim yang membesar memberikan tekanan ekstra pada organ, yang seringkali memperlambat pencernaan.
3. Sembelit
Hampir seperempat ibu hamil akan mengalami sembelit pada suatu saat selama kehamilannya. Pola makan tanpa serat/cairan yang cukup, penggunaan suplemen zat besi, dan fluktuasi hormon menjadi beberapa faktor yang dapat menyebabkan masalah tidak menyenangkan ini.
4. Kontraksi Braxton-Hicks
Kontraksi Braxton-Hicks juga disebut sebagai kontraksi persalinan palsu atau kontraksi pemanasan biasanya dirasakan pada trimester ketiga. Kontraksi ini tidak menyebabkan bayi lahir karena sifatnya yang tidak teratur.
5. Perut semakin membesar
Bayi yang bertambah besar pada trimester kedua dan ketika mungkin membuat ibu hamil merasakan lebih banyak rasa sakit di perut bagian bawah serta daerah kandung kemih. Bunda juga bisa merasakan kulit meregang dan lebih banyak tekanan akibat bertambahnya beban.
Tak hanya penyebab umum, ada beberapa penyebab serius sakit perut bagian bawah yang ibu hamil harus waspadai, antara lain:
1. Penyakit atau infeksi
Keduanya dapat terjadi kapan saja selama kehamilan dan mungkin tidak berhubungan langsung dengan kehamilan. Peluang ibu hamil mengalami salah satu hal ini sangat dipengaruhi oleh genetika dan gaya hidup. Beberapa penyakit dan infeksi yang dimaksud seperti
- Infeksi saluran kemih (ISK)
- Batu ginjal
- Batu empedu
- Pankreatitis
- Radang usus buntu
- Bisul
- Alergi dan sensitivitas makanan
2. Keguguran
Keguguran terjadi sebelum usia kehamilan 20 minggu. Kemungkinan besar terjadi pada trimester pertama dan terjadi pada sekitar 10 hingga 15 persen kehamilan yang diketahui.
Ibu hamil harus memberi tahu dokter jika mengalami:
- Bercak berat
- Perdarahan vagina
- Sakit perut/kram yang parah
- Nyeri punggung ringan hingga berat
3. Kehamilan ektopik
Sekitar 1 dari setiap 50 kehamilan merupakan kehamilan ektopik. Ini terjadi ketika sel telur yang telah dibuahi menempel pada bagian anatomi wanita di luar rahim. Genetika, hormon, usia, dan riwayat jaringan parut/prosedur sistem reproduksi yang invasif dapat meningkatkan kemungkinan terjadinya masalah ini.
4. Persalinan prematur
Sekitar seperempat dari seluruh persalinan prematur (yang terjadi sebelum 37 minggu) terjadi secara spontan. Beberapa penyebab terjadinya persalinan prematur antara lain:
- Serviks yang melemah
- Ketuban pecah dini
- Hipertensi
- Pendarahan selama kehamilan.
5. Preeklamsia
Preeklamsia adalah suatu kondisi medis yang ditandai dengan tekanan darah tinggi. Umumnya terjadi setelah minggu ke-20 kehamilan, tidak menutup kemungkinan untuk mengalaminya pada awal kehamilan atau bahkan setelah melahirkan.
Ibu hamil lebih mungkin mengalami preeklamsia jika memiliki riwayat tekanan darah tinggi atau diabetes, mengalami obesitas, dan berusia remaja atau di atas 35 tahun.
Ibu hamil harus memberi tahu dokter jika mengalami:
- Sakit kepala yang terus-menerus
- Pembengkakan abnormal pada tangan dan wajah
- Penambahan berat badan secara tiba-tiba
- Perubahan penglihatan
6. Solusio plasenta
Menurut March of Dimes, 1 dari 100 perempuan akan mengalami solusio plasenta, atau lepasnya plasenta sebelum waktunya melahirkan. Tanda utama bahwa mengalami masalah ini adalah perdarahan vagina. Namun, darah bisa tersumbat oleh pergeseran plasenta, jadi Bunda mungkin tidak selalu mendapatkan tanda peringatan ini.
Cara mengatasi perut bagian bawah sakit saat hamil
Ibu hamil mungkin merasa khawatir jika mengalami sakit perut bagian bawah saat hamil tujuh bulan. Namun, Bunda tidak perlu untuk khawatir, karena sakit perut bagian bawah ini dapat diatasi dengan berbagai cara, antara lain:
- Ibu hamil yang mengalami nyeri ligamen bundar sebaiknya memperlambat gerakan, terutama saat bangun atau duduk, melakukan peregangan, dan berlatih yoga semuanya dapat bermanfaat. Bunda mungkin juga perlu menguatkan otot panggul jika ingin bersin.
Bunda yang perut kembung dapat mencoba dengan makan dalam porsi kecil dan lebih sering. Bunda juga dapat mencoba berolahraga untuk membantu pencernaan dan mengidentifikasi (lalu menghindari) makanan yang memicu gas. Makanan yang digoreng dan berminyak adalah penyebab umum.
Masalah sembelit dapat diatasi dengan lebih banyak minum air, makan lebih sering dalam porsi kecil, meningkatkan jumlah serat dalam makanan tersebut, dan berolahraga. Dokter mungkin akan meresepkan obat pelunak resep jika ibu hamil sering mengalami sembelit selama kehamilan.
Apabila ibu hamil mengalami kontraksi Braxton-Hicks, dapat mencoba minum lebih banyak air dan mengubah posisi.
Bunda dapat menggunakan sabuk bersalin atau pita perut yang mendukung sehingga dapat meringankan rasa nyeri di perut. Sepasang legging bersalin juga bisa membantu ibu hamil merasa lebih nyaman. Bantal kehamilan dapat membantu meringankan ketidaknyamanan saat istirahat.
Demikian ulasan mengenai penyebab ibu hamil kerap merasakan sakit perut bagian bawah di usia kandungan tujuh bulan. Semoga bermanfaat!
Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!
(rap/rap)Simak video di bawah ini, Bun:
10 Buah yang Baik untuk Melancarkan BAB Ibu Hamil
TOPIK TERKAIT
ARTIKEL TERKAIT
Manfaat Kurma untuk Ibu Hamil, Benarkah Juga Bisa Lancarkan Persalinan?
15 Tanda Mau Melahirkan, Ibu Hamil Wajib Tahu
Perkembangan Janin yang Normal di Trimester 1, 2, dan 3
Perubahan yang Mungkin Dialami Saat Hamil Trimester 1, 2, dan 3
TERPOPULER
Ciri-ciri Orang Cerdas, Kerap Ucapkan 20 Kalimat Ini
Potret Ade Govinda & Indiarisa Sambut Kelahiran Anak Pertama, Banjir Ucapan dari para Musisi
Kenali Penyebab Hipertensi di Usia Muda & Cara Pencegahannya
Potret Luna Maya & Maxime Bouttier Hadiri Pernikahan Sahabat di Italia
Cerita Aline Adita Akhirnya Berhasil Hamil setelah 7 Th Jalani Promil
REKOMENDASI PRODUK
10 Rekomendasi Face Mist Terbaik untuk Lembapkan Kulit Wajah
Amira SalsabilaREKOMENDASI PRODUK
5 Pilihan Tas Sekolah Anak TK-SD yang Bagus hingga Awet, Bisa Buat Perempuan & Laki-laki
Firli NabilaREKOMENDASI PRODUK
10 Rekomendasi Cleansing Oil untuk Semua Jenis Kulit dari Berminyak dan Berjerawat
Amira SalsabilaREKOMENDASI PRODUK
10 Rekomendasi Slow Cooker Terbaik, Solusi Masak MPASI untuk Bayi
Azhar HanifahREKOMENDASI PRODUK
Review Main Virtual Sport di VS Thrillix AEON Mall Tanjung Barat, Lengkap dengan Harga Tiket
Firli NabilaTERBARU DARI HAIBUNDA
Curhat Inul Daratista Usai Kabarkan Adam Suseno Sudah Boleh Pulang dari RS
Kenali Penyebab Hipertensi di Usia Muda & Cara Pencegahannya
Potret Ade Govinda & Indiarisa Sambut Kelahiran Anak Pertama, Banjir Ucapan dari para Musisi
Ciri-ciri Orang Cerdas, Kerap Ucapkan 20 Kalimat Ini
Idol K-Pop Hadiri Paris Fashion Week, Cha Eun Woo hingga Mingyu SEVENTEEN
FOTO
VIDEO
DETIK NETWORK
-
Insertlive
Terungkap, Pacar Berondong Olla Ramlan Diduga Teuku Ryan
-
Beautynesia
Saatnya Move On, Ini 3 Tanda Kamu Berjuang Sendirian dalam Hubungan
-
Female Daily
Mulai Menjamur, Body Mist Diprediksikan Bakal Jadi Tren di Tahun 2025!
-
CXO
GOT7 Rilis Album Baru, Persiapan Harus Lewat Video Call Karena Hal Ini
-
Wolipop
7 Gaya Kim Kardashian Dikritik bak Penunggu Rumah Bordil, Terlalu Seksi
-
Mommies Daily
Cara Efektif Menegur Anak dalam 1 Menit ala dr. Aisah Dahlan, Orangtua Harus Coba