Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

kehamilan

7 Penyebab Perut Kram saat Hamil di Trimester 3 dan Cara Mengatasinya

Asri Ediyati   |   HaiBunda

Sabtu, 06 Apr 2024 18:45 WIB

Ilustrasi Ibu Hamil
Ilustrasi Ibu Hamil Alami Perut Kram/ Foto: iStockphoto/Getty Images/prpicturesproduction
Daftar Isi

Saat hamil, tubuh Bunda akan mengalami banyak perubahan untuk memberi ruang bagi janin tumbuh di dalam rahim. Meskipun beberapa dari perubahan ini mungkin bukan masalah besar, ada perubahan yang perlu menjadi perhatian, seperti perut kram.

Menurut American Pregnancy Association (APA), kram biasanya terjadi ketika rahim membesar sehingga menyebabkan ligamen dan otot yang menopangnya meregang. Keluhan ini mungkin lebih teras saat Bunda bersin, batuk, atau mengubah posisi.

"Rahim adalah otot sehingga jika dia berkontraksi, maka akan terasa seperti kram," kata Direktur Medis di Sentara Leigh Hospital Group for Women di Norfolk, Virginia, Holly Puritz, M.D, dikutip dari Parents.

Perut kram mungkin merupakan bagian normal dari kehamilan. Namun, kram terkadang bisa menjadi masalah yang serius yang perlu mendapatkan penanganan medis.

Memahami penyebab perut kram saat hamil, terutama trimester 3, sangat penting untuk mencegah masalah yang dapat memengaruhi janin. Simak penyebab kram di trimester 3 kehamilan berikut ini ya, Bunda!

7 Penyebab perut kram saat hamil

Ada beberapa penyebab kram perut saat hamil di trimester akhir, Bunda. Berikut telah HaiBunda rangkum dari berbagai sumber, 7 penyebab perut kram saat hamil trimester 3:

1. Tekanan dari bayi

Dilansir Healthline, kemungkinan besar Bunda akan mulai merasakan lebih banyak tekanan di panggul pada trimester 2, dan ini mungkin semakin intens di trimester 3. Si Kecil yang berada di dalam rahim akan menekan saraf yang mengalir dari vagina hingga ke kaki. Bunda dapat merasakan lebih banyak tekanan dan kram saat berjalan, karena tekanan dari bayi ini.

2. Konstipasi

Sembelit atau konstipasi adalah penyebab lain perut kram pada trimester ketiga. Konstipasi dapat terjadi karena pertumbuhan bayi dan rahim yang memberikan tekanan pada usus. Hal tersebut sering kali membuat Bunda lebih sulit buang air besar.

3. Tanda persalinan akan terjadi

Kontraksi persalinan terjadi secara berkala atau berlangsung antara 30 hingga 70 detik, dan semakin kuat seiring berjalannya waktu, serta tidak hilang saat Bunda berganti posisi. Tanda-tanda persalinan yang paling umum adalah kram, adanya tekanan di area panggul, dan mengalami perubahan pada keputihan .

4. Kontraksi palsu

Merasa tidak nyaman menjelang akhir kehamilan adalah hal yang wajar. Mengutip laman resmi Health and Safety Executive Inggris, Bunda mungkin merasakan kontraksi seperti nyeri yang disebut 'Braxton Hicks' atau kontraksi palsu di akhir kehamilan. Kontraksi ini tidak terjadi secara berkala dengan durasi cenderung pendek, yakni berlangsung sekitar 30 hingga 60 detik.

Kontraksi palsu berbeda dengan nyeri persalinan dan biasanya tidak terlalu intens. Meski begitu, Bunda bisa merasakan kram dan rasa tidak nyaman saat mengalami kontraksi ini.

5. Preeklamsia

Nyeri dan kram di sisi kanan atas perut bisa menjadi tanda preeklamsia, yang ditandai dengan tekanan darah tinggi disertai protein dalam urine. Preeklamsia berat juga dapat menyebabkan nyeri hebat di perut bagian atas.

Preeklamsia merupakan kondisi yang serius dan menjadi salah satu penyebab kematian ibu terbanyak di Indonesia. Secara global, kondisi ini masih menjadi ancaman yang dapat menyebabkan kematian ibu dan janin.

6. Tanda persalinan prematur

Peningkatan tekanan, nyeri perut, dan kram bisa menjadi tanda persalinan prematur, Bunda. Hal ini terjadi bila serviks ibu hamil mulai membesar sebelum usia kehamilan 37 minggu.

7. Solusio plasenta

Solusio plasenta terjadi ketika sebagian atau seluruh plasenta terpisah dari dinding bagian dalam rahim sebelum melahirkan. Kondisi ini bisa mengancam nyawa karena dapat mengurangi atau menghalangi suplai oksigen dan nutrisi bayi, serta menyebabkan perdarahan hebat pada ibu hamil.

Salah satu tanda solusio plasenta adalah kram perut atau kontraksi uterus dalam waktu lama dan intens. Jika tanda tersebut terjadi, maka Bunda harus segera memeriksakan kondisi ke dokter.

Ilustrasi Ibu HamilIlustrasi Ibu Hamil Alami Perut Kram/ Foto: Getty Images/iStockphoto/ronnachaipark

Cara mengatasi perut kram saat hamil trimester 3

Saat mengalami perut kram di trimester 3, Bunda jangan merasa panik dulu ya. Dilansir Banner Health, ada beberapa hal sederhana yang dapat dilakukan untuk meredakan kram saat hamil, yakni:

  • Cobalah untuk duduk, berbaring atau mengubah posisi, serta menghentikan aktivitas fisik dengan beristirahat.
  • Mandi atau berendam air hangat di bak mandi.
  • Berlatih pernapasan dengan menggunakan teknik relaksasi seperti meditasi, yoga, atau pernapasan terkontrol.
  • Konsumsi cukup cairan, di mana ibu hamil membutuhkan 50 persen lebih banyak air.
  • Mengenakan maternity belt di bawah perut juga dapat memberikan kenyamanan dari kram.

Kendati demikian, jika memang dirasa kram sudah tidak wajar atau Bunda merasa khawatir, lebih baik segera periksa ke dokter untuk tahu penyebabnya.

Tanda bahaya perut kram yang wajib diwaspadai

Meski kram adalah hal yang normal di akhir kehamilan, Bunda tetap perlu waspada bila kondisi ini tak kunjung membaik atau menjadi parah dan disertai gejala lain. Hubungi dokter, unit bersalin, atau rumah sakit bila mengalami perut kram disertai tanda berikut ini:

  1. Mengalami nyeri saat buang air kecil, yang bisa menjadi tanda infeksi saluran kemih (ISK).
  2. Ada darah di urine atau urine berbau atau keruh, yang dapat menjadi tanda-tanda ISK.
  3. Mengalami nyeri hebat atau perut terasa nyeri saat disentuh.
  4. Mengalami perdarahan dari vagina (ini mungkin merupakan tanda adanya masalah pada plasenta).
  5. Merasakan tanda preeklamsia, seperti nyeri di bagian atas perut atau dada, atau mengalami sakit kepala, pembengkakan pada tangan, kaki, dan wajah, atau pandangan kabur.
  6. Mengalami gatal-gatal, mual atau muntah parah, atau bagian putih mata menguning, yang mungkin merupakan tanda adanya masalah pada hati atau kandung empedu.
  7. Terjadi pola perubahan pada gerakan bayi atau gerakan tidak terdeteksi.
  8. Keluar cairan dan hamil kurang dari 37 minggu atau ketuban pecah dini.
  9. Hamil kurang dari 37 minggu dan mengalami kontraksi teratur yang tidak kunjung hilang atau semakin kuat, yang bisa menjadi tanda persalinan prematur.
  10. Mengalami demam atau suhu tubuh 38 derajat Celcius atau lebih tinggi.

Demikian penyebab dan tanda bahaya perut kram di trimester 3 kehamilan. Semoga informasi ini bermanfaat ya.

Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!

(aci/ank)

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda