Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

kehamilan

10 Hal yang Bisa Sebabkan Kegagalan Program Bayi Tabung, Termasuk BB Tak Ideal

Alysa Audriani   |   HaiBunda

Rabu, 01 May 2024 18:10 WIB

Ilustrasi Suami Istri
10 Hal yang Bisa Sebabkan Kegagalan Program Bayi Tabung/Foto: Getty Images/iStockphoto
Daftar Isi
Jakarta -

Bayi tabung atau in vitro fertilization (IVF) merupakan program kehamilan yang umum dilakukan oleh pasangan suami istri bila mengalami kendala dalam mendapatkan anak. Bila Bunda ataupun suami memiliki kendala kesuburan, dokter pada umumnya akan menganjurkan program yang satu ini. 

Meskipun biaya yang harus dikeluarkan untuk program bayi tabung tidak kecil, banyak suami istri yang rela mengeluarkan biaya tersebut demi mendapatkan kehadiran seorang anak. Namun demikian, tidak menutup kemungkinan bayi tabung ini juga bisa gagal lho. 

Lantas, apa saja hal yang dapat menyebabkan program bayi tabung gagal? Simak terus ya, Bunda. 

10 Hal yang bisa sebabkan kegagalan program bayi tabung

Melansir dari Fertility Foundation, berikut adalah beberapa hal yang dapat menyebabkan Bunda dan suami gagal menjalani program bayi tabung:

1. Usia di atas 35 tahun 

Bila ingin menjalani program bayi tabung, Bunda dan suami juga perlu memerhatikan usia. Mungkin, sebelumnya hal ini tidak diketahui oleh Bunda karena memiliki anggapan program bayi tabung yang mahal ini memiliki tingkat keberhasilan yang tinggi. 

Namun, angka kelahiran hidup yang berhasil melalui program bayi tabung hanya mencapai angka 40 persen pada Bunda yang berusia di bawah 35 tahun. Hal ini dapat terjadi karena seiring berkembangnya waktu, maka sel telur pada perempuan juga akan menurun baik jumlah maupun kualitasnya. 

Maka dari itu, tak jarang kita mendengar bahwa perempuan akan lebih sulit mengalami kehamilan saat usianya semakin bertambah. 

2. Kualitas sel telur yang tidak baik

Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, kualitas sel telur yang tidak baik dapat memengaruhi keberhasilan program bayi tabung. Sel telur seorang perempuan yang sudah berusia di atas 35 tahun ini akan menurun jumlah dan kualitasnya. 

Oleh karena itu, diperlukan protokol simulasi yang baik, laboratorium embriologi yang berkualitas, dan teknik transfer embrio yang baik agar program bayi tabung dapat terlaksana dengan baik.  

3. Embrio yang tidak  berkualitas

Selain sel telur, embrio juga memiliki peranan penting agar program bayi tabung dapat berhasil dilakukan. Embrio ini merupakan gabungan dari sel telur perempuan dan sperma laki-laki sehingga dapat berkembang menjadi janin. Meski kondisi embrio dapat terlihat sehat saat masih berada di laboratorium, terdapat kemungkinan embrio mengalami kegagalan saat ditanam ke rahim Bunda.

4. Kelainan kromosom

Bila program bayi tabung mengalami kegagalan, hal ini dapat terjadi karena terdapat embrio yang memiliki kelainan kromosom. Artinya, embrio memiliki DNA kromosom yang jumlahnya tidak sesuai, baik itu kekurangan ataupun kelebihan. Akibatnya, tubuh Bunda akan menolak embrio tersebut sehingga program bayi tabung menjadi gagal. 

Pada umumnya, kelainan kromosom ini bisa saja terjadi karena diwariskan dari Bunda atau suami. Tak menutup kemungkinan, kelainan kromosom juga bisa baru berkembang pada tahap awal pembelahan embrio. 

5. Lingkungan rahim yang tidak memadai

Bunda, perlu dicatat bahwa lingkungan rahim yang tidak memadai dapat menjadi salah satu alasan terbesar embrio mengalami kegagalan. Lingkungan rahim, jaringan parut, atau kondisi yang sebelumnya sudah dialami oleh Bunda namun tidak terdeteksi inilah yang dapat menyebabkan program bayi tabung tidak dapat berhasil dilakukan. 

6. Kelainan pada air mani dan DNA sperma 

Tak hanya kromosom yang dapat memiliki kelainan, tetapi air mandi dan DNA sperma Ayah pun mungkin untuk mengalaminya. Apabila DNA sperma memang kelainan, maka hal tersebut bisa saja membuat embrio juga turut mengalami kelainan. 

Meski begitu, kondisi seperti ini jarang terjadi Bunda. Apabila Ayah mengalami hal serupa, maka solusi yang dapat dilakukan adalah donor sperma atau injeksi sperma intrasitoplasma. 

7. Gaya hidup yang tidak sehat

Ketika hendak menjalani program kehamilan, penting bagi Bunda dan suami untuk merubah gaya hidup. Sebab, gaya hidup yang sehat akan semakin membantu tingkat keberhasilan program bayi tabung. Bila sebelumnya Bunda maupun Ayah memiliki kebiasaan merokok, sebaiknya hindari terlebih dahulu sejak tiga bulan sebelum program.

Tak hanya sebelum menjalani program, Bunda dan suami pun juga dilarang untuk merokok saat program bayi tabung sedang berjalan ya. Sebab, merokok terbukti memiliki dampak negatif pada kesuburan. 

8. Berat badan yang tidak ideal

Memiliki berat badan yang berlebih atau kekurangan berat badan dapat menjadi hal yang menyebabkan kegagalan program bayi tabung. Oleh karena itu, penting bagi Bunda dan suami untuk mempunyai berat badan ideal saat tengah menjalani program kehamilan tersebut. 

Cukup sederhana, Bunda dan suami dapat memiliki berat badan ideal dengan cara mempertahankan pola makan yang baik, konsumsi makanan bergizi, serta rutin melakukan olahraga. 

9. Respons indung telur yang tidak tepat

Saat memulai program bayi tabung, Bunda akan diminta untuk melakukan suntik hormon kesuburan setiap harinya. Hormon yang dinamakan dengan hormon perangsang folikel ini akan membantu untuk meningkatkan produksi sel telur. 

Akan tetapi, terdapat indung telur beberapa perempuan yang ternyata tidak dapat memberikan respons yang tepat ketika diberikan hormon tersebut. Alhasil, program bayi tabung menjadi gagal. Hal ini umumnya terjadi pada Bunda yang berusia tua karena jumlah sel telur sudah rendah. 

“Jika terjadi respons ovarium tidak tepat, bukan berarti program bayi tabung ini sudah berakhir. Investigasi dan perubahan pengobatan mungkin dapat memperbaiki situasi,” ujar dr. Gorgy, salah satu pendiri The Fertility and Gynaecology Academy di Inggris, dikutip dari laman The Fertility Academy

10. Masalah implantasi

Seperti yang sudah dijelaskan, sangat mungkin apabila embrio mengalami kegagalan saat sedang melalui proses implantasi pada rahim. Masalah implantasi ini dapat terjadi karena beberapa faktor, hal ini meliputi adanya polip rahim, peningkatan kadar progesteron sebelum waktunya, lapisan endometrium yang terlalu tipis, ataupun infeksi pada rahim.  

Bunda, itulah 10 hal yang dapat menyebabkan kegagalan program bayi tabung. Semoga informasinya bermanfaat ya.

Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!

(pri/pri)

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda