Tujuan penggunaan KB implan sama seperti alat kontrasepsi lainnya, yakni untuk mengendalikan angka kelahiran. Bunda dapat mengetahui KB implan yang digunakan berhasil atau tidak, salah satunya dalam keberhasilan mencegah kehamilan.

KB implan merupakan salah satu metode pengendalian kelahiran yang dianggap efektif karena tidak ada kemungkinan terjadinya kesalahan. 

Penggunaan KB implan dapat melindungi Bunda dari kehamilan sepanjang hari, setiap hari hingga bertahun-tahun. Apabila Bunda memutuskan ingin hamil, perawat atau dokter dapat mengeluarkannya. 

Tanda KB implan berhasil

Valinda Nwadike, Dokter Spesialis Kebidanan dan Ginekologi mengatakan bahwa KB implan adalah kontrasepsi hormonal yang tahan lama. Ahli medis akan memasukkan implan berupa batang yang sangat kecil, tipis, dan fleksibel, di bawah kulit lengan atas.

Bagaimana cara kerjanya? "Alat ini mencegah ovulasi dengan  melepaskan progestogen. Ini sangat efektif hingga 3 tahun tergantung merek yang dipilih dan mudah untuk dimasukkan dan dilepas," kata Nwadike dilansir Medical News Today.

Progestogen akan mencegah kehamilan dengan dua cara. Pertama, lendir di leher rahim mengental sehingga menghalangi sperma dan menghentikannya mencapai dan membuahi sel telur. Kedua, mencegah ovulasi, sehingga ovarium tidak melepaskan sel telur.

Jika sperma tidak dapat bertemu dengan sel telur, atau jika sel telur tidak keluar dari indung telur, kehamilan tidak dapat terjadi.

Laman NHS Inggris menuliskan, KB implan juga menipiskan lapisan rahim, sehingga sel telur yang telah dibuahi cenderung tidak dapat ditanamkan ke dalam lapisan rahim.

Menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC), 10,3 persen perempuan berusia 15–49 tahun di Amerika Serikat menggunakan kontrasepsi jangka panjang yang dapat dibalik, seperti alat kontrasepsi atau implan.

KB implan bisa 99 persen efektif atau bahkan mungkin lebih efektif. CDC menuliskan, tingkat kegagalannya adalah 0,1 persen.

Planned Parenthood mencatat bahwa jika seseorang tidak mendapatkan implan selama 5 hari pertama menstruasinya, perlu menggunakan alat kontrasepsi alternatif, seperti kondom selama 7 hari setelah pemasangannya. Setelah minggu pertama, implan mulai berfungsi dan Bunda dapat terlindungi dari kehamilan hingga 3 tahun. 

Meski implan dapat mencegah kehamilan, KB implan tidak dapat melindungi Bunda dari infeksi menular seksual (IMS). Karena itu, gunakanlah kondom untuk melindungi Bunda dari IMS. 

Seperti apa tanda KB implan berhasil? Alat kontrasepsi ini berhasil jika mampu mencegah kehamilan. Tandanya, Bunda tak menunjukkan gejala kehamilan, seperti:

• Mual
• Sakit kepala
• Nyeri pada payudara
• Kelelahan
• Sembelit
• Perubahan suasana hati
• Sering buang air kecil
• Perut begah atau kembung

Hal yang harus dilakukan setelah memasang KB implan

Dilansir laman Mayo Clinic, setelah pemasangan KB implan, dokter atau petugas layanan kesehatan akan meraba lengan untuk memeriksa penempatan implan dan meminta Bunda melakukan hal yang sama.

Ultrasonografi atau rontgen mungkin diperlukan untuk memeriksa apakah perangkat dipasang dengan benar.

Jahitan tidak diperlukan. Dokter atau pelayan layanan kesehatan lainnya akan memasang perban kecil atau plester yang menutupi lokasi penempatan. 

Beberapa hal ini harus Bunda lakukan usai pemasangan KB implan:

1. Bunda bisa melepas perban penekan dalam 24 jam untuk mengurangi memar.
2. Tetap kenakan perban kecil dan jaga kebersihan area tersebut selama 3 hingga 5 hari agar area tersebut tetap bersih dan kering.
3. Apabila balutan terasa ketat, Bunda dapat melonggarkannya sedikit untuk kenyamanan.
4. Hindari aktivitas mengangkat beban berat selama 1 sampai 2 hari, terutama pada lengan yang dipasang KB implan.
5. Hindari melakukan olahraga atau aktivitas berat dengan lengan selama beberapa hari.
6. Hindari membiarkan perban basah dan kotor.
7. Jika perban menjadi basah, gantilah dengan plester kecil yang kering, berhati-hatilah agar tidak menyentuh luka.
8. Hindari mengonsumsi obat-obatan tertentu yang dapat mengurangi efektivitas KB implan. Seperti obat untuk HIV, epilepsi, dan tuberkulosis, terutama rifampicin.

Memar, nyeri, jaringan parut, atau pendarahan di lokasi penempatan biasanya merupakan hal yang wajar. Namun waspadalah, seseorang mungkin mengalami infeksi di tempat penyisipan, meskipun hal ini jarang terjadi. Siapa pun yang mencurigai terjadinya infeksi harus menemui dokter.

Selain itu segera menemui dokter jika mengalami hal di bawah ini:

• Nyeri tekan awal dan memar akibat pemasangan implan.
• Implan terasa seperti telah berubah bentuk.
• Bunda tidak bisa lagi merasakan di mana letak implan di lengannya.
• Hamil saat menggunakan implan.

Alat kontrasepsi implan dapat mencegah kehamilan hingga tiga tahun. Ini harus diganti setelah tiga tahun untuk terus melindungi terhadap kehamilan yang tidak direncanakan.

Dokter mungkin menyarankan pelepasan implan kontrasepsi jika Bunda mengalami:

• Migrain dengan aura.
• Penyakit jantung atau stroke.
• Tekanan darah tinggi yang tidak terkontrol.
• Penyakit kuning.
• Depresi yang signifikan.

Untuk melepas perangkat, penyedia layanan kesehatan akan memberi suntikan anestesi lokal di lengan di bawah implan untuk mematikan rasa di area tersebut.

Selanjutnya, sayatan kecil akan dibuat pada kulit lengan dan implan didorong ke permukaan. Setelah ujung implan terlihat, ujung implan akan digenggam dengan tang dan dikeluarkan.

Luka dari pelepasan implan ini akan ditutup dengan perban kecil dan perban bertekanan. Prosedur pelepasan KB implan biasanya memakan waktu kurang dari lima menit.

Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!