HaiBunda

KEHAMILAN

Ketahui Berat Badan Janin Normal saat Lahir dan Tips Aman Mengontrolnya

Melly Febrida   |   HaiBunda

Sabtu, 11 May 2024 07:50 WIB
Ketahui Berat Badan Janin Normal saat Lahir dan Tips Aman Mengontrolnya/Foto: Getty Images/iStockphoto/SerhiiBobyk
Jakarta -

Berat badan janin yang lahir bisa berbeda-beda. Ada yang berat lahirnya rendah tapi juga ada yang berlebih.  Ketahui berat badan janin normal saat lahir serta tips aman mengontrolnya, Bunda.

Menurut laman Kemenkes RI, tanda bayi baru lahir sehat antara lain:

  • Bayi lahir segera menangis.
  • Bayi bergerak aktif.
  • Warna kulit seluruh tubuh kemerahan.
  • Bayi bisa menghisap ASI dengan kuat.
  • Berat lahir 2,5–4kg.

Mengenai berat lahir bayi, dilansir laman Medscape disebutkan dapat digambarkan dari usia kehamilan. Kurva pertumbuhan janin standar digunakan untuk memperkirakan kisaran berat janin pada usia kehamilan tertentu, namun kurva ini tidak berlaku untuk perempuan tertentu karena adanya variasi berat janin dan berat lahir pada neonatus di antara kelompok ras yang berbeda. 


Berat badan janin normal saat lahir

Kemungkinan metode terbaik dalam menetapkan kisaran berat badan lahir cukup bulan dengan memeriksa berat janin pada 2 kisaran ekstrem (yaitu, di bawah persentil ke-5). 

Karena itu sangat penting melakukan pengukuran berat badan janin antenatal yang akurat.  Ini karena ada potensi komplikasi jika berat badan janin rendah serta berlebihan selama persalinan dan masa nifas. Berat badan janin yang rendah terkait dengan prematuritas janin atau intrauterine growth restriction (IUGR)

Klasifikasi umum bayi baru lahir dengan berat badan kurang yang didasarkan pada berat lahir saja:

  • Berat badan lahir rendah: 1501-2500 g.
  • Berat badan lahir sangat rendah: 1001-1500 g.
  • Berat badan lahir sangat rendah: 500-1000 g.

Bagaimana dengan berat badan lahir berlebih? Ini memiliki definisi yang beragam, Bunda. Berat badan lahir di atas 4.000 g dianggap makrosomia janin. Komplikasi perinatal yang berhubungan dengan berat badan lahir berlebih adalah sebagai berikut:

  • Distosia bahu
  • Kelumpuhan pleksus brakialis
  • Cedera/patah tulang
  • Persalinan berkepanjangan
  • Asfiksia lahir/skor Apgar rendah
  • Ekstraksi forceps/vakum
  • Laserasi jalan lahir/perineum
  • Perdarahan pasca melahirkan
  • Disproporsi sefalopelvik
  • Persalinan sesar

Berat badan janin normal saat lahir

Berat badan bayi terus bertambah selama masa kehamilan, namun tidak selalu pada tingkat yang sama. Jika Bunda mempunyai satu bayi (bukan kembar atau kembar), laju pertumbuhan bayi meningkat hingga minggu ke-35, lalu melambat.

Menurut WHO, berat lahir rata-rata bayi laki-laki cukup bulan adalah 3,3 kg. Sedangkan, berat lahir rata-rata bayi perempuan cukup bulan adalah 3,2 kg.

Berat rata-rata bayi yang lahir pada usia 37-40 minggu berkisar antara 2,5 dan 4 kg. Bayi umumnya kehilangan sekitar 10 persen dari berat badannya segera setelah lahir. Penurunan ini sebagian besar disebabkan kehilangan cairan sehingga tidak ada yang perlu dikhawatirkan. Sebagian besar bayi mendapatkan kembali berat ini dalam waktu 1 minggu.

Dalam pengukuran, para ahli memiliki rumus yang digunakan untuk memperkirakan berat janin (EFW) dan tinggi janin, dan rumus tersebut tidak selalu sama. Pengukuran yang digunakan dalam persamaan untuk memperkirakan berat badan biasanya meliputi diameter biparietal (kepala) (BPD), lingkar kepala (HC), lingkar perut (AC) dan panjang femur (tulang paha) (FL).

Sedangkan dalam pengukuran tinggi badan, ini merupakan yang mudah. Tetapi metode pengukurannya berubah setelah trimester pertama. 

Pada 13 minggu pertama, pengukuran tinggi badan dilakukan dari atas kepala hingga pantat bayi. Setelah 13 minggu pertama, pengukuran dilakukan dari atas kepala hingga tumit bayi.

American College of Obstetrics and Gynecology (ACOG) dan Society for Maternal and Fetal Medicine (SMFM) menggunakan angka Hadlock untuk mendiagnosis dan menangani kondisi pertumbuhan janin, seperti pembatasan pertumbuhan intrauterin (IUGR).

Data yang digunakan Hadlock dikumpulkan dari perempuan Kaukasia kelas menengah yang tidak memiliki riwayat penyakit ibu yang diketahui mempengaruhi pertumbuhan janin dan tidak ada bukti kelainan bawaan. 

Untuk pengukuran pada anak laki-laki akan berbeda dengan pengukuran anak perempuan, bahkan pada tahap awal ini. Dan jangan lupa pengukuran tinggi badan sampai minggu ke 13 merupakan perkiraan dari kepala hingga bawah, sedangkan pengukuran tinggi badan yang dimulai pada minggu ke 14 adalah perkiraan dari kepala hingga ujung kaki.

Berikut beberapa hal penting, berdasarkan estimasi:

  • Hingga 16 minggu, janin tumbuh rata-rata sekitar 19 gram per minggu, secara bertahap meningkat dari 7 gram per minggu pada minggu ke 8 menjadi 15 gram per minggu pada minggu ke 12 dan 29 gram per minggu pada minggu ke 16.
  • Pada minggu ke-20, berat janin bertambah sekitar 59 gram per minggu (lebih dari 2 ons).
  • Pada minggu ke 30, berat janin bertambah sekitar 175 gram setiap minggunya (lebih dari 6 ons).
  • Pada minggu ke-35, berat janin bertambah sekitar 215 gram setiap minggunya, atau sekitar 7,5 ons. Pada titik ini tingkat pertumbuhan mereka mencapai puncaknya.
  • Setelah 35 minggu, pertumbuhan melambat menjadi sekitar 188 gram per minggu, atau 6,6 ons. (Anak kembar melambat lebih awal, sekitar minggu ke-28, dan kemudian rata-rata mengonsumsi sekitar 170 gram setiap minggunya.)
  • Dalam beberapa minggu terakhir kehamilan, tingkat pertumbuhan terus melambat secara bertahap menjadi sekitar 168 gram (kurang dari 6 ons) per minggu pada minggu ke 40.

Tips aman mengontrolnya

Melansir laman Babycenter, jika dokter atau bidan khawatir bayinya terlalu kecil, maka akan dipantau ukuran bayi dengan USG, yang lebih akurat. Dengan menggunakan USG, dokter dapat melakukan berbagai pengukuran (lingkar dan diameter kepala, lingkar perut, panjang tulang paha) dan menggunakannya untuk memperkirakan ukuran bayi.

Dokter mungkin juga menggunakan USG Doppler untuk melihat aliran darah ke plasenta.

Apabila perkiraan berat badan bayi kurang dari persentil ke-10 untuk usia kehamilannya, mungkin didiagnosis mengalami pembatasan pertumbuhan intrauterin (IUGR), yang juga disebut pembatasan pertumbuhan janin (FGR). 

IUGR bisa terjadi kapan saja selama kehamilan. Beberapa bayi dengan IUGR ternyata berukuran kecil dibandingkan usianya, namun terkadang ada masalah yang menghalangi bayi untuk tumbuh dengan baik.

Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!

(pri/pri)

Simak video di bawah ini, Bun:

3 Cara Mengurangi Nyeri saat Persalinan, Salah Satunya Banyak Bergerak

TOPIK TERKAIT

ARTIKEL TERKAIT

TERPOPULER

Mau Dapat Uang Belanja Rp5 Juta? Ikut Voting Produk Favorit di Pilihan Bunda Awards 2025 Yuk!

Haibunda Squad Triyanisya & Sandra Odilifia

Kisah Cinta Larissa Chou dan Suami Dijodohkan Teman, Tiga Bulan Kenal Langsung Nikah

Mom's Life Amira Salsabila

Tanaman 'Bergetah' Nikel Paling Langka dan Berharga di Dunia Ternyata Ada di Indonesia

Mom's Life Arina Yulistara

5 Potret Danish Anak Ketiga Kesha Ratuliu, Mulai Renang di Usia 3,5 Bulan

Parenting Nadhifa Fitrina

Kenali 'Fantastic Five' Fase Perkembangan Anak Usia 5 Tahun

Parenting Kinan

REKOMENDASI
PRODUK

TERBARU DARI HAIBUNDA

Terpopuler: Ucapan Ultah Duta Sheila on 7 untuk Sang Istri

5 Potret Ramzi Jadi Wakil Bupati Pertama Kali Rayakan HUT ke-80 RI, Gaya Istri & Anak Bikin Salfok

Kenali 'Fantastic Five' Fase Perkembangan Anak Usia 5 Tahun

Tanaman 'Bergetah' Nikel Paling Langka dan Berharga di Dunia Ternyata Ada di Indonesia

5 Potret Danish Anak Ketiga Kesha Ratuliu, Mulai Renang di Usia 3,5 Bulan

FOTO

VIDEO

DETIK NETWORK