
kehamilan
Cara Mengukur LILA Normal Ibu Hamil untuk Mengetahui Kecukupan Gizinya
HaiBunda
Minggu, 19 May 2024 13:10 WIB

Daftar Isi
Pengukuran Lingkar Lengan Atas (LILA) menjadi salah satu pemeriksaan penting selama kehamilan. Hasil dari pengukuran LILA dapat mengetahui kecukupan gizi Bunda saat hamil.
Melansir dari laman Ayo Sehat Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (Kemenkes RI), pengukuran LILA hanya dilakukan satu kali pada trimester pertama untuk mengetahui status gizi ibu hamil. Apabila hasilnya tidak sesuai standar, maka ibu hamil berpotensi mengalami Kekurangan Energi Kronis (KEK).
"KEK dapat meningkatkan risiko bayi lahir mati dengan berat badan lahir rendah (BBLR)," demikian isi ulasan di laman Kemenkes RI.
Ulasan di Jurnal Gizi Klinik Indonesia 2020 menjelaskan bahwa BBLR merupakan dampak jangka panjang dari ibu hamil yang mengalami KEK akibat asupan energi dan protein yang tidak mencukupi.
Ukuran LILA normal pada ibu hamil
Ambang batas LILA untuk perempuan pada ibu hamil adalah ≥ 23,5 cm. Bila hasilnya lebih dari 23,5 cm, artinya Bunda tidak berisiko dan dianjurkan untuk tetap mempertahankan keadaan tersebut. Tetapi, apabila hasil pengukuran kurang dari 23,5 cm, maka ibu hamil tersebut mengalami KEK.
Pengukuran LILA dapat memberikan gambaran tentang keadaan jaringan otot dan lapisan lemak di bawah kulit. Hasil pengukuran menunjukkan adanya pengurangan massa otot atau jaringan lemak atau keduanya, yang dapat digunakan sebagai parameter untuk melihat risiko KEK pada ibu hamil.
Dalam jurnal Maternal Child Nutrition tahun 2020 dijelaskan bahwa malnutrisi pada ibu hamil dapat terlihat dalam indikator antropometri seperti LILA atau dalam tes biokimia, yang menunjukkan, misalnya, anemia atau defisiensi mikronutrien tertentu.
Pengukuran LILA bisa dimulai sejak program hamil
Pengukuran LILA tak hanya dilakukan saat hamil, Bunda. Saat memulai program hamil, bahkan sebelum menikah, perempuan diwajibkan untuk melakukan pengukuran ini.
Menurut Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN), dr. Hasto Wardoyo, Sp.OG (K), tujuan utama pengukuran LILA adalah untuk mencegah anak lahir stunting. Bila nilai ambang batas LILA masih kurang dari standar, maka perempuan disarankan untuk menunda dulu punya anak.
"Ini penting sekali supaya lahir anaknya tidak stunting," kata Hasto, dilansir akun TikTok BKKBN.
"Kalau lingkar lengannya kurang dari 23,5 boleh nikah tapi jangan hamil dulu dan harus bisa pakai kontrasepsi kondom, bisa pakai pil itu bisa," sambungnya.
BKKBN secara khusus sering memberikan edukasi terkait pentingnya pengukuran LILA ini sebelum menikah. Calon pengantin diharapkan tidak mengalami kekurangan gizi ketika nantinya berencana untuk punya momongan.
![]() |
Cara mengukur LILA
Pengukuran LILA cukup mudah dilakukan. Bunda hanya perlu menyiapkan pita LILA atau meteran sebelum mengetahui nilai LILA.
Berikut langkah pengukuran LILA, seperti melansir dari Instagram BKKBN Jawa Tengah:
- Tentukan posisi pangkal bahu.
- Tentukan posisi ujung siku dengan cara siku dilipat dengan telapak tangan ke arah perut.
- Tentukan titik tengah antara pangkal bahu dan ujung siku dengan menggunakan pita LILA atau meteran, dan beri tanda dengan pulpen atau spidol.
- Lingkarkan pita LILA sesuai dengan tanda di sekeliling lengan (di pertengahan antara pangkal bahu dan siku)
- Masukkan ujung pita di lubang yang ada pita LILA.
- Pita ditarik dengan perlahan, jangan terlalu ketat atau longgar.
- Baca angka yang tertera pada pita (ke arah angka yang lebih besar).
Pola makan untuk mendapatkan LILA ideal
LILA yang ideal saat hamil bisa diperoleh dengan menjaga pola makan. Kemenkes RI menjelaskan, standar kebutuhan zat gizi berdasarkan angka kecukupan gizi yang dianjurkan pada kelompok perempuan usia 19 sampai 49 tahun berkisar antara 2.150 sampai 2.250 kkal dan protein 60 gram per hari.
Pada ibu hamil, normalnya diperlukan tambahan energi sebesar 180 sampai 300 kkal dan protein mencapai 30 gram per hari, Bunda. Nah, untuk memperoleh kebutuhan tersebut, ibu hamil memerlukan asupan nutrisi tambahan dari makanan yang berasal dari protein, serta vitamin dan mineral.
Berikut pilihan makanan untuk mendapatkan angka LILA yang ideal bagi ibu hamil:
1. Makanan sumber protein
Makanan sumber protein perlu dikonsumsi selama hamil. Asupan protein yang cukup dapat mencegah stunting dan masalah gangguan pada pertumbuhan janin.
Sumber protein di makanan bisa didapatkan di telur, ayam ikan, daging, serta berbagai jenis kacang-kacangan dan biji-bijian.
2. Makanan sumber vitamin dan mineral
Selama hamil, Bunda juga disarankan untuk mengonsumsi makanan yang kaya akan vitamin dan mineral. Selain untuk menjaga kesehatan Bunda, vitamin dan mineral berperan dalam tumbuh kembang janin.
Beberapa makanan sumber vitamin dan mineral adalah susu, ikan, kacang-kacangan, serta buah dan sayuran. Susu mengandung vitamin A, B, D, dan kalsium, kacang-kacangan mengandung vitamin E, ikan laut mengandung vitamin D, A, dan B, sementara sayur dan buah mengandung beragam vitamin dan mineral yang bagus untuk kesehatan ibu hamil dan janinnya.
Demikian penjelasan mengenai cara mengukur LILA dan pentingnya pemeriksaan ini dilakukan selama hamil. Semoga informasi ini bermanfaat ya.
Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!
(ank/ank)TOPIK TERKAIT
ARTIKEL TERKAIT

Kehamilan
Kurang Gizi saat Hamil Trimester 1 Bisa Berdampak Buruk pada Perkembangan Motorik Anak

Kehamilan
Stunting, Masalah Gagal Tumbuh pada Anak yang Bisa Dicegah Sejak Masa Kehamilan

Kehamilan
Alasan Wanita Harus Cek Lingkar Lengan Atas & HB Sebelum Nikah untuk Persiapan Hamil

Kehamilan
Pentingnya Memastikan LILA Bumil Normal, Cegah Malnutrisi hingga Penyakit turunan

Kehamilan
Makan Daging Bebek Saat Hamil, Aman Enggak Ya?


5 Foto
Kehamilan
7 Potret Kehamilan Kedua Dinda Hauw, Shaka bakal Punya Adik Perempuan Nih
HIGHLIGHT
HAIBUNDA STORIES
REKOMENDASI PRODUK
INFOGRAFIS
KOMIK BUNDA
FOTO
Fase Bunda